Perkembangan surat kabar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
Baris 58:
=== Teori ekonomi media ===
==== Teori long tail ====
:: Long tail teori yang dicetuskan oleh Cris Anderson menjelaskan bahwa total dari keseluruhan minat pelanggan terhadap produk yang tidak populer dapat melebihi total keseluruhan dari minat pelanggan terhadap produk-produk yang populer.<ref>[http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_09-111.pdf]</ref> Penyebab dari adanya fenomena long tail ini adalah karena adanya pergeseran budaya masyarakat akibat hadirnya internet.<ref>[{{Cite web |url=http://nfaridaputri-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-119325-Prinsip%20Prinsip%20Ilmu%20Ekonomi-Fenomena%20Long%20Tail%20dalam%20Ekonomi.html] |title=Salinan arsip |access-date=2015-09-27 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304222539/http://nfaridaputri-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-119325-Prinsip%20Prinsip%20Ilmu%20Ekonomi-Fenomena%20Long%20Tail%20dalam%20Ekonomi.html |dead-url=yes }}</ref> Jika pada masa sebelum hadirnya internet, pilihan produk yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat sangat terbatas karena hanya produk yang populer lah yang aka dipasarkan, kini dengan kehadiran internet, semua produk dari yang populer maupun tidak populer dapat diakses melalui berbagai situs yang ada di internet. Sebagai contoh, sebelum kehadiran teknologi digital dan internet, baju-baju yang dijual pada toko-toko baju hanya model baju yang sedang populer saja untuk tetap menjaga keuntungan, tetapi kehadiran internet memberikan peluang bagi adanya penjualan baju mulai dari baju-baju yang populer hingga model baju yang kurang populer, karena tetap ada permintaan pasar atas baju-baju yang kurang populer tersebut.
 
Di Indonesia, surat kabar cetak Kompas pada tahun 2013 memiliki oplah koran mencapai 500.000 eksemplar per hari dan menjadikannya sebagai surat kabar dengan oplah terbesar di Indonesia apalagi dengan sistem percetakan jarak jauh yang dimiliki Kompas sehingga menyebabkan persebarannya sampai ke daerah-daerah, hal ini juga memberi dampak pada kecilnya kesempatan atau peluang bisnis bagi surat kabar lokal atau surat kabar yang tidak populer, karena jika ingin mencari keuntungan tentu distributor koran hanya akan menjual surat kabar yang populer.