Achmad Albar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 54:
Sekitar tahun [[1960]], Iye berangkat ke [[Belanda]]. Di negara kincir angin yang banyak ditumbuhi bunga tulip itupun, anak ke dua dari enam bersaudara ini ternyata tidak bisa melepaskan gairah bermusiknya. Ia membentuk grup musik Take Five (1966-1967), yang sempat mengikuti festival dan berhasil meraih vokalis terbaik. Pada tahun-tahun 1967-1972 bersama grup Clover Leaf, Iyek menelurkan 9 single. Beberapa lagu di antaranya, "Don’t Spoil My Day" dan "Grey Clouds" cukup diminati publik Belanda pada zamannya.
 
Akhir [[1972]], bersama [[Ludwig Lemans]], gitaris [[Clover Leaf]], ia mengunjungikembali ke [[Indonesia]]. Di tanah air ia melihat dan mengamati kehidupan bermusik masyarakat [[Jakarta]]. Iye mencari musisi yang mau bergabung dengannya. Awal [[1973]], Iye bersama Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass), [[Jockie Surjoprajogo]] (keyboard), dan seorang Belanda Ludwig Lemans (gitar) mengadakan latihan di [[Puncak]] selama dua minggu, untuk menghadapi pergelaran musik di [[Taman Ismail Marzuki]] tanggal [[5 Mei]] [[1973]]. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuah [[grup]] dengan nama [[God Bless]].
 
Kesuksesannya saat merilis album perdana bertajuk ''God Bless'' pada tahun [[1975]] membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser grup rock dunia "'[[Deep Purple]]'" di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadi ''superstar'' rock Indonesia dan Majalah Tempo edisi [[27 September]] [[1975]] menjadikan dia sebagai laporan utama dengan memajang foto Albar di sampul depan.