Hamengkubuwana VIII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 1:
{{OneTambah sourcereferensi|date=Juni 2023}}{{Infobox royalty
| embed =
| name = Hamengkubuwana VIII<br/>{{jav|ꦲꦩꦼꦁꦏꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧘꧇}}
Baris 86:
 
=== Lambang kebesaran ===
Pada tahun 1921, saat Hamengkubuwana VIII naik takhta, ia mengajukan perubahan [[heraldika]] Kesultanan, yang sebelumnya masih mengadopsi [[Lambang Belanda|lambang Kerajaan Belanda]]. Ia berkeinginan untuk membuat lambang keraton sendiri yang mengangkat cita rasa lokal sehingga mampu menumbuhkan identitas yang tidak lagi bergantung kepada induk. Ia dibantu oleh K.R.T. Josodipoero untuk membuat lambang baru ini.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-03-20|title=Sejarah dan Makna Lambang Keraton Yogyakarta yang Dibuat Tahun 1921 Halaman all|url=https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/20/121500065/sejarah-dan-makna-lambang-keraton-yogyakarta-yang-dibuat-tahun-1921|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-06-30}}</ref>{{Emblem table|name=Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|style=|description=''Cihnaning pribadhi'' Sultan Hamengkubuwana VIII|crest=Songkok dengan sumping Emas|escutcheon=Merah, aksara Jawa Ha-Bha Emas, di bagian bawah angka Jawa 8 Emas.|supporters=Sepasang sayap Emas dengan 8 helai|image=Yogyakarta Sultanate Hamengkubhuwono VIII Emblem (Personal).svg}}
 
== Silsilah ==