Sahabat Nabi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kadipaten87 (bicara | kontrib)
k Perubahan dan penggantian definisi
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 127:
 
=== Sahabat Nabi dalam Pandangan Kelompok Syi'ah ===
Menurut kaum [[Syiah]], para sahabat Nabi sama seperti manusia lainnya, dan keadilan dan kebaikan tidak dapat dibuktikan hanya dengan menjadi sahabat Nabi.<ref>Amin, [https://ebookshia.com/books/view/270/%D8%A7%D8%B9%DB%8C%D8%A7%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%B4%DB%8C%D8%B9%D9%87+%28%D8%AC%D9%84%D8%AF1%29 Notables of the Shiites] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211018184623/https://ebookshia.com/books/view/270/%D8%A7%D8%B9%DB%8C%D8%A7%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%B4%DB%8C%D8%B9%D9%87+(%D8%AC%D9%84%D8%AF1) |date=2021-10-18 }}, Dar al-Ta'rif, Volume 1, p.113.</ref> Mereka menganggap keutamaan orang sebagai kebenaran niat dan tindakan mereka di masa Muhammad dan setelahnya. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa banyak sahabat tidak mengikuti perintah Islam setelah kematian Nabi.<ref>''Bahá'u'lláh (189x). The Kitáb-i-Íqán (1989 pocket-size ed.). US Baháʼí Publishing Trust. Archived from the original on 2015-01-08. Retrieved 2014-12-29 – via Bahá’í Reference Library''.</ref>
 
Hal lain yang dikemukakan oleh kaum Syiah dalam kritik mereka terhadap kebaikan dan keadilan semua sahabat adalah bahwa jika menjadi Sahabat mencegah dosa, lalu bagaimana beberapa sahabat, seperti Ubaidullah ibn Khattal, Rabia bin Umayyah, dan [[Asy'ats bin Qais]], tinggalkan agama mereka.<ref>Amin, [https://ebookshia.com/books/view/270/%D8%A7%D8%B9%DB%8C%D8%A7%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%B4%DB%8C%D8%B9%D9%87+%28%D8%AC%D9%84%D8%AF1%29 Notables of the Shiites] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211018184623/https://ebookshia.com/books/view/270/%D8%A7%D8%B9%DB%8C%D8%A7%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%B4%DB%8C%D8%B9%D9%87+(%D8%AC%D9%84%D8%AF1) |date=2021-10-18 }}, Dar al-Ta'rif, Volume 1, p.163.</ref>
 
Menurut Syiah, tindakan beberapa sahabat tidak sesuai dengan keadilan; Mereka membunuh orang yang tidak bersalah, mencuri harta benda secara tidak adil dan menghina [[Ali bin Abi Thalib|Ali]]. Beberapa sahabat mengobarkan perang terhadap kaum muslimin dan menipu kaum muslimin.<ref>{{Cite web|title=غدیر خم و سقیفه بنى ساعده|url=http://ensani.ir/fa/article/45925/%D8%BA%D8%AF%DB%8C%D8%B1-%D8%AE%D9%85-%D9%88-%D8%B3%D9%82%DB%8C%D9%81%D9%87-%D8%A8%D9%86%D9%89-%D8%B3%D8%A7%D8%B9%D8%AF%D9%87|website=پرتال جامع علوم انسانی|language=fa|access-date=2021-10-18}}</ref> Sumber sejarah telah melaporkan banyak dari perilaku ini. Seperti perbuatan [[Khalid bin Walid]] yang bahkan menimbulkan protes keras dari khalifah kedua, perbuatan [[Marwan bin al-Hakam|Marwan bin Hakam]] pada masa Utsman dan Mughirah bin Shu'bah, dll.<ref>Amin, [https://ebookshia.com/books/view/270/%D8%A7%D8%B9%DB%8C%D8%A7%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%B4%DB%8C%D8%B9%D9%87+%28%D8%AC%D9%84%D8%AF1%29 Notables of the Shiites] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211018184623/https://ebookshia.com/books/view/270/%D8%A7%D8%B9%DB%8C%D8%A7%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%B4%DB%8C%D8%B9%D9%87+(%D8%AC%D9%84%D8%AF1) |date=2021-10-18 }}, Dar al-Ta'rif, Volume 1, p.114.</ref><ref>Baladhari, [https://lib.eshia.ir/40503/1/1 Ansab al-Ashraf], Volume 5, hal. 2434</ref>
 
Syiah menghargai status para sahabat, kebajikan, dan dukungan mereka untuk Nabi, kaum Syiah percaya bahwa para sahabat memang mematuhi ''manhaj'' (aturan) Al-Quran dalam evaluasi mereka terhadap status sahabat, namun disisi lain mereka menyoroti ayat Al-Quran yang dianggap diturunkan untuk untuk menyalahkan dan mencerca mereka di beberapa situasi dan kasus.<ref>{{Cite book|last=As-Sayyid Murtadha al-'Askari|first=|date=|url=|title=Ma'alim al-Madrasatain jilid I|location=|publisher=|isbn=|pages=97-100|url-status=live}}</ref> Kaum syiah juga menganggap bahwasanya tidak ada satu ayatpun yang menjamin kesucian para sahabat karena setiap ayat dan hadits tersebut harus dimaknai secara terbatas. Selain itu, para ahli ilmu al-Jarh wa at-Ta'dil syiah juga memperlakukan riwayat dari para sahabat sama dengan riwayat dari selain mereka, berbeda halnya dengan apa yang dipercaya dan dilakukan oleh kalangan ahlu sunnah.