SMA Negeri 1 Ngawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Berubah nama menjadi SMAN 1 Ngawi pada 24 Agustus 1989 berdasarkan: No. SK. Operasional = 0507/08/1989
| tipe = Negeri
| akreditasi = UnggulA<ref name = akre />
No. SK. Akreditasi = 1347/BAN-SM/SK/2021
Tanggal SK. Akreditasi = 8 Desember 2021
| kepsek = m. sholehSunarta sS.pdPd<small></small>
| WakKepsek = Atthaya S. Prno
| alamat = Jl. Ahmad Yani No. 45 Beran Kode Pos 63216
| kota = [[Kota Ngawi|Ngawi]]
Baris 17 ⟶ 16:
| negara = {{flag|Indonesia}}
| telp = +62 351 - 749089
| situs web =www.smanegeri1ngawisman1ngawi.sch.id (Official)
www.smasangawi.or.id (Alumni)
Baris 32 ⟶ 31:
Sebagai satu-satunya SMA Negeri yang ada di [[Kota Ngawi]], SMAN 1 Ngawi selalu berbenah untuk menjadi barometer kualitas pendidikan menengah atas di Kecamatan Ngawi bahkan Kabupaten Ngawi dan setiap tahunnya menjadi pilihan utama bagi para siswa-siswi SMP sederajat baik yang berasal dari Ngawi atau luar Ngawi. Dengan usia yang masih tergolong muda, SMAN 1 Ngawi berhasil membuktikan bahwa kualitas terbaik bisa dihasilkan dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas yang diwujudkan dalam visi SMAN 1 Ngawi yaitu Beriman, Berilmu, Kreatif, Berbudaya.
 
Pencapaian SMAN 1 Ngawi tak lengkap rasanya jika tidak mengulik sejarah SMA yang dulu bernama SMA Negeri Ngawi ini. Sejarah sekolah ini bisa dibilang sangat lengkap dan dapat ditemukan pada bukti-bukti nyata berupa beberapa surat keputusan yang mendasarinya. Perlu diketahui bahwa berdirinya lembaga SMAN 1 Ngawi dengan gedung SMAN 1 Ngawi memiliki sejarah yang kompleks yang dapat dijabarkan pada paragraf dibawah ini.
 
== Sejarah Sekolah ==
'''SMA Negeri Ngawi Lama/1963'''
 
'''1963''' : Berdiri SMA Negeri Ngawi di Paseban Komplek Pendopo Kabupaten Ngawi.
'''1966/1967''' : Sejarah SMA Negeri 1 Ngawi tak bisa lepas dari nama besar SMA Negeri Ngawi. Berdasarkan prasasti "SA" yang terletak di depan lobi utama sekolah, terkuak bahwa gedung ini dulunya mulai dibangun pada 1966 dan diresmikan pada 1967. Gedung ini adalah gedung SMA Negeri Ngawi yang menjadi satu-satunya SMA Negeri yang ada di Ngawi.
 
'''1966/1967''' : SMA Negeri Ngawi pindah dari Paseban Komplek Pendopo Kabupaten Ngawi ke tempat yang lebih representatif yaitu sebuah gedung baru yang terletak di Desa Beran, Kecamatan Ngawi.
'''1975''' : Pemerintah memandang perlunya mendirikan SMA yang mendukung pembangunan dengan membekali para siswa melalui berbagai pilihan keterampilan. Dari pandangan tersebut terbit '''Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0256/O/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan Di Ngawi Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 26 November 1975'''<ref>{{Cite web|title=Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0256/O/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan Di Ngawi Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. - Arsip Nasional Republik Indonesia|url=https://anri.sikn.go.id/index.php/surat-keputusan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-ri-nomor-0256-o-1975-tentang-pembukaan-sekolah-menengah-pembangunan-persiapan-di-ngawi-provinsi-daerah-tingkat-i-jawa-timur|website=anri.sikn.go.id|access-date=2022-03-17}}</ref>. Pada saat itu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan daerah ditugaskan untuk menunjuk sekolah yang sudah ada untuk menjadi SMPP. Sebagai satu-satunya SMA yang ada di kabupaten Ngawi sangat wajar jika pemerintah Kabupaten Ngawi akhirnya menunjuk SMA Negeri Ngawi menjadi SMPP Ngawi. Penunjukkan ini memiliki konsekuensi mengubah kepemilikan gedung SMA Negeri Ngawi serta menutup SMA Negeri Ngawi dan merubahnya menjadi SMPP Ngawi dengan menerima angkatan baru kelas X SMPP pada 1976. Sedangkan kelas XI dan XII hingga 1978 pada waktu itu masih siswa SMA Negeri Ngawi angkatan terakhir.
 
'''1975''' : Pemerintah memandang perlunya mendirikanmembuat SMAprogram yang mendukung pembangunan dengan membekali para siswa melalui berbagai pilihan keterampilan agar lebih siap memasuki dunia kerja yaitu dengan mendirikan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP). Singkatnya, SMPP tidak hanya memiliki jurusan umum seperti IPA dan IPS, namun juga jurusan keterampilan seperti halnya SMK. Dari pandangan tersebut terbit '''Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0256/O/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan Di Ngawi Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 26 November 1975'''<ref>{{Cite web|title=Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0256/O/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan Di Ngawi Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. - Arsip Nasional Republik Indonesia|url=https://anri.sikn.go.id/index.php/surat-keputusan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-ri-nomor-0256-o-1975-tentang-pembukaan-sekolah-menengah-pembangunan-persiapan-di-ngawi-provinsi-daerah-tingkat-i-jawa-timur|website=anri.sikn.go.id|access-date=2022-03-17}}</ref>. Pada saat itu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan daerah ditugaskan untuk menunjuk sekolah yang sudah ada untuk menjadi Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan atau SMPP. Sebagai satu-satunya SMA yang ada di kabupaten Ngawi sangat wajar jika pemerintah Kabupaten Ngawi akhirnya menunjuk SMA Negeri Ngawi menjadi SMPP Ngawi. Penunjukkan ini memiliki konsekuensi mengubah kepemilikan gedung SMA Negeri Ngawi serta menutup SMA Negeri Ngawi dan merubahnya menjadi SMPP Ngawi dengan menerima angkatan baru kelas X SMPP pada 1976. Sedangkan kelas XI dan XII hingga 1978 pada waktu itu masih siswa SMA Negeri Ngawi angkatan terakhir.
Pemerintah Kabupaten Ngawi melihat SMPP sebagai sekolah yang membutuhkan lokasi yang lebih luas dan cocok dengan tujuan SMPP yang menuntut siswanya memiliki beragam pilihan keterampilan. Akhirnya dibangun gedung baru untuk SMPP yang terletak di desa Klitik Kecamatan Geneng dan secara berangsur-angsur siswa SMPP pindah dari Beran ke Klitik bersamaan dengan lulusnya angkatan terakhir SMA Negeri Ngawi pada 1978 yang menyebabkan gedung yang ada di Beran tidak ada kegiatan belajar mengajar lagi. Ketika boyongan ke Klitik, seluruh dokumen-dokumen baik itu ijazah, buku induk, dan lain sebagainya dari SMA Negeri Ngawi juga ikut dibawa sehingga hingga saat ini untuk alumni SMA Negeri Ngawi sebelum 1980 dan SMPP harus datang ke Klitik jika ingin mengurus dokumen administratifnya.
 
'''1976-1979''' : Baru berjalan 1 (satu) tahun, Pemerintah Kabupaten Ngawi melihat SMPP sebagai sekolah yang membutuhkan lokasi yang lebih luas danuntuk cocokmendukung dengan tujuanprogram SMPP yang menuntut siswanya memiliki beragam pilihan keterampilan. Akhirnya dibangun gedung baru untuk SMPP yang terletak di desa Klitik Kecamatan Geneng dan secara berangsur-angsur siswa SMPP pindah dari Beran ke Klitik bersamaan dengan lulusnya angkatan terakhir SMA Negeri Ngawi pada 1978 yang menyebabkan gedung yang ada di Beran tidak ada kegiatan belajar mengajar lagi. Ketika boyongan ke Klitik, seluruh dokumen-dokumen baik itu ijazah, buku induk, dan lain sebagainya dari SMA Negeri Ngawi juga ikut dibawa. sehinggaSehingga hingga saat ini untuk alumni SMA Negeri Ngawi sebelum 1980 dan SMPP harus datang ke Klitik yang saat ini menjadi SMAN 2 Ngawi jika ingin mengurus dokumen administratifnya.
'''SMA Negeri Ngawi Baru'''
 
'''SMA Negeri Ngawi Baru/1980'''
'''1980''' : Dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, dipandang perlu membuka 195 (seratus sembilan puluh lima) sekolah baru di Indonesia berdasarkan '''Surat''' '''Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0206/0/1980 tentang Pembukaan Sekolah tanggal 30 Juli 1980'''<ref>{{Cite web|title=Refrensi Data Kemdikbud|url=https://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/verval/dokumen/skoperasional/37305-267554-504928-109320621-1708204841.pdf}}</ref>. Salah satunya adalah wilayah Ngawi yang '''membuka kembali sekolah tingkat atas''' dengan nama sama seperti sebelumnya yaitu '''SMA Negeri Ngawi''' dengan ditempatkan kembali di gedung SMA Negeri Ngawi lama yang berlokasi di Desa Beran, Kecamatan Ngawi. Hal ini didukung semakin banyaknya siswa yang memilih SMPP (karena hanya ada SMPP pada waktu itu dan beberapa SMA swasta) sehingga tidak mungkin bisa menampung semua lulusan SMP disana. SMA Negeri Ngawi 1980 ini mulai merangkak dari nol dengan keterbatasan sumber daya karena di gedung SMA Negeri Ngawi yang ada di Beran kekurangan guru dan fasilitas sehingga harus meminjam. Namun seiring berjalannya waktu lembaga ini terus berbenah secara visioner menjadi lebih baik sehingga mulai tercipta atmosfer pendidikan yang ideal.
 
'''1980''' : Dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, dipandang perlu membuka 195 (seratus sembilan puluh lima) sekolah baru di Indonesia berdasarkan '''Surat''' '''Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0206/0/1980 tentang Pembukaan Sekolah tanggal 30 Juli 1980'''<ref>{{Cite web|title=Refrensi Data Kemdikbud|url=https://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/verval/dokumen/skoperasional/37305-267554-504928-109320621-1708204841.pdf}}</ref>. Salah satunya adalah wilayah Ngawi yang '''membuka kembali sekolah tingkat atas''' dengan nama sama seperti sebelumnya yaitu '''SMA Negeri Ngawi''' yang sebelumnya ditutup dengan ditempatkan kembali di gedung SMAyang Negeriberlokai Ngawisama lama yang berlokasiyaitu di Desa Beran, Kecamatan Ngawi. HalWalau inidibuka didukungkembali, semakin banyaknya siswa yang memilih SMPP (karena hanya ada SMPP pada waktu itu dan beberapamerintis SMA swasta)Negeri sehinggaNgawi tidak1980 mungkintidaklah bisa menampung semua lulusan SMP disanamudah. SMA Negeri Ngawi 1980Sekolah ini mulai merangkak dari nol dengan keterbatasan sumber daya karena di gedung SMA Negeri Ngawi yang ada di Beran masih kosong dan kekurangan guru danserta fasilitas sehingga harus meminjam. Namun seiring berjalannya waktu lembaga ini terus berbenah secara visioner menjadi lebih baik sehingga mulai tercipta atmosfer pendidikan yang ideal.
'''''SMA Negeri Ngawi 1980 Inilah yang ditetapkan sebagai dasar kelembagaan menjadi SMA Negeri 1 Ngawi.''''' Selain diperkuat SK dari Kemendikbud, hal ini juga diperkuat dengan kesaksian alumni SMA Negeri Ngawi angkatan 1980 yang menyatakan bahwa pada tahun 1980 merupakan angkatan pertama dan belum punya kakak kelas pada waktu itu. Hal itu memang logis karena memang garis SMA Negeri yang lama (lulusan 1966-1978) putus akibat kebijakan pemerintah menutup SMA Negeri Ngawi lama untuk mendirikan SMPP Ngawi dan kemudian tahun 1980 dimunculkan kembali SMA Negeri Ngawi yang baru. Tahun 1980 ini juga dijadikan patokan penetapan usia SMAN 1 Ngawi secara kelembagaan sekaligus untuk perayaan dies natalisnya.
 
'''''SMA Negeri Ngawi 1980 Inilah yang ditetapkan sebagai dasar kelembagaan menjadi SMA Negeri 1 Ngawi.''''' Selain diperkuat SK dari Kemendikbud, hal ini juga diperkuat dengan kesaksian alumni SMA Negeri Ngawi angkatan 1980 yang menyatakan bahwa pada tahun 1980 merupakan angkatan pertama dan belum punya kakak kelas pada waktu itu. Hal itu memang logis karena memang garis SMA Negeri yang lama (lulusan 1966-1978) putus akibat kebijakan pemerintah menutup SMA Negeri Ngawi lama untuk mendirikan SMPP Ngawi dan kemudian tahun 1980 dimunculkandibuka kembali SMA Negeri Ngawi yang baru. Tahun 1980 ini juga dijadikan patokan penetapan usia SMAN 1 Ngawi secara kelembagaan sekaligus untuk perayaan dies natalisnya.
 
Kebijakan membuka kembali SMA Negeri Ngawi pada tahun 1980 tersebut juga menyebabkan kerancuan sejarah karena memiliki nama yang sama dengan SMA Negeri Ngawi 1963 sehingga membuat kebingungan masyarakat khususnya para keluarga besar SMAN 1 Ngawi dan SMAN 2 Ngawi. Oleh karena itu dibuatlah 2 (dua) istilah untuk membedakan yaitu SMA Negeri Ngawi lama (1963) yang saat ini menjadi SMAN 2 Ngawi dan SMA Negeri baru (1980) yang saat ini menjadi SMAN 1 Ngawi.
 
'''Perubahan Nama SMA dan konsekuensinya'''
Baris 53 ⟶ 56:
'''1981''' : Berdiri SMA Negeri 2 Ngawi di Kecamatan Widodaren.
 
'''1985''' : Terbit '''Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0353/O/1985 tentang Perubahan Nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) Menjadi Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA)'''<ref>{{Cite web|title=Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0353/O/1985 tentang Perubahan Nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) Menjadi Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA). - Jaringan Informasi Kearsipan Nasional|url=https://jikn.go.id/index.php/surat-keputusan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-ri-nomor-0353-o-1985-tentang-perubahan-nama-sekolah-menengah-pembangunan-persiapan-smpp-menjadi-sekolah-menengah-umum-tingkat-atas-sma|website=jikn.go.id|access-date=2022-03-17}}</ref>. Setelah 10 (sepuluh) tahun berdiri, SMPP Ngawi kembali berubah nama menjadi SMA. Karena pada waktu itu disamping SMPP juga sudah ada SMA Negeri Ngawi (Desa Beran) dan SMA Negeri 2 Ngawi (Widodaren), maka SMPP Ngawi berubah nama menjadi SMA Negeri 3 Ngawi (Klitik).
 
'''1989''' : Memperhatikan bertambahnya jumlah SMP dan SMA serta berkembangnya wilayah administrasi pemerintahan yang mengakibatkan perubahan batas dan nama kecamatan di Provinsi Jawa Timur, pemerintah melalui '''Surat''' '''Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no. 0507/0/1989 tanggal 24 Agustus 1989 tentang Perubahan Nama Sekolah di Propinsi Jawa Timur<ref>{{Cite web|title=Refrensi Data Kemdikbud|url=https://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/verval/dokumen/skoperasional/303756-238515-374882-149741378-1716658854.pdf}}</ref>''' memutuskan mengubah nama beberapa SMA di Jawa Timur salah satunya yaitu Kabupaten Ngawi yang terdiri dari:
Baris 164 ⟶ 167:
[[Berkas:Smasaaa.jpg|jmpl|500x500px|Gedung Smasa Tempo Dulu]]
[[Berkas:Smasa.png|jmpl|Gedung Smasa Saat Ini|500x500px]]
Gedung SMA Negeri 1 Ngawi diresmikan pada tahun 1967 dengan nama SMA Negeri Ngawi yang terletak di Beran. Pada waktu itu gedung ini masih milik SMA Negeri Ngawi yang sebelumnya menempati pendopo Kabupaten Ngawi sejak 1963. Pada tahun 1975, gedung ini berubah hak penggunaannya oleh SMPP. Namun hal itu hanya berjalan 1 (satu) tahun karena pada tahun 1976,-1979 secara berangsur-angsur SMPP pindah dan menempati gedung baru yang saat ini dikenal dengan SMA Negeri 2 Ngawi di Klitik.
Sedangkan gedung ini pada 1980 akhirnya menjadi SMA Negeri Ngawi (baru), resminya pada tanggal 30 juli 1980 yang kemudian berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Ngawi pada 24 Agustus 1989. Gedung SMA Negeri 1 Ngawi terletak sangat strategis dan merupakan satu-satunya SMA Negeri di Ngawi kota. Lokasinya mudah dijangkau karena berdekatan dengan jalur kendaraan umum maupun pribadi. Gedung SMA Negeri 1 Ngawi terletak di antara kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan rumah dinas Sekda Ngawi. Gedung ini terdiri dari 2 lantai yang berbentuk persegi. Fakta menarik lainnya, gedung ini juga pernah digunakan oleh STM Persiapan Ngawi (sekarang SMK PGRI 1 Ngawi) yang pembelajarannya dilaksanakan pada siang hingga sore hari sejak tahun 1968 hingga 1989<ref>{{Cite web|title=Sejarah Singkat|url=https://www.smkpgri1ngawi.sch.id/web/sejarah-singkat/|website=SMK PGRI 1 NGAWI|language=en-US|access-date=2021-12-30}}</ref>.
 
Baris 274 ⟶ 277:
 
== Prestasi ==
Walau bukanlah sekolah tertua, prestasi sekolah ini bisa dibilang nomor satu di Ngawi. Dilihat dari kualitas inputnya, sekolah ini memiliki persaingan tes masuk yang paling ketat di Ngawi khususnya berdasarkan hasil PPDB jalur nilai akademik dan non akademik serta banyaknya orang tua murid yang menginginkan putra-putrinya bersekolah disini. Oleh karena itu tak heran jika sekolah ini memiliki SDM yang unggul. Sekolah ini berdiri diatas tanah seluas 6.620 m². Cukup kecil memang, seperti pada kota-kota lain yang memiliki keterbatasan lahan. oleh karena itu pengembangan sekolah ini dilakukan secara vertikal untuk menghemat lahan yang ada. Sama seperti SMAN 1 di Jawa Timur lainnya sekolah ini juga dikenal dengan nama SMASA meskipun di luar Jawa Timur SMAN 1 lebih akrab dengan sebutan SMANSA.
 
Dalam perjalanannya hingga saat ini hingga kedepan, civitassivitas SMASA Ngawi terus berbenah, berproses, dan bertumbuh dengan meraih prestasi baik akademik maupun non akademik dengan berbagai tingkatan. Output dari lembaga ini pun banyak yang diterima di berbagai Perguruan Tinggi serta berkecimpung dipelbagai sektor.
 
Sejak tahun 2020, SMAN 1 Ngawi menjadi SMA yang menerapkan SKS (Sistem Kredit Semester) pertama dan satu-satunya di Kabupaten Ngawi dimana sekolah mengakomodir cara belajar siswa sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan/kecepatan belajar.[https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Permen%20158%20Tahun%202014.pdf] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211108080351/https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Permen%20158%20Tahun%202014.pdf |date=2021-11-08 }} Dalam sistem ini siswa yang kecepatan belajarnya diatas rata-rata dapat diproyeksikan lulus dalam 2 (dua) tahun.
 
Selain itu, dalam TOP1000 SMA berdasarkan nilai UTBK atau Ujian Tulis Berbasis Komputer sejak 2020 atau sejak pertama kalinya diadakan, SMAN 1 Ngawi selalu konsisten menempati TOP1 Tingkat Kabupaten Ngawi dimana hal ini mencerminkan kualitasindeks sekolah yang sangat baik dalam proses seleksi masuk Perguruan Tinggi. Tak hanya itu, selain jalur UTBKtes tulis yang (SBMPTN/SNBT) yaitu jalur undangan rapor (SNMPTN/SNBP), SMAN 1 Ngawi juga berhasil meluluskan siswa-siswanya ke berbagai PTN di Indonesia dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Ngawi.
 
== Alumni ==
Baris 287 ⟶ 290:
*Eko Wardoyo, Kepala Staf Komando Distrik Militer (Kasdim) 0805 Ngawi <ref>{{Cite web|date=2017-09-19|title=Sebagai Alumni, Kasdim 0805 Ngawi Menjadi Irup Di SMAN 1 Ngawi|url=https://www.paradigmabangsa.com/sebagai-alumni-kasdim-0805-ngawi-menjadi-irup-di-sman-1-ngawi/|website=PARADIGMA BANGSA|language=id-ID|access-date=2021-10-19}}</ref>
*Aganta Ramadaanu, konten kreator, pedangdut<ref>{{Cite news|last=Kamaliah|first=Aisyah|title=Kisah di Balik Balonku Ada Lima 'Pok!' yang Ditonton 7 Juta Kali|url=https://inet.detik.com/cyberlife/d-5731440/kisah-di-balik-balonku-ada-lima-pok-yang-ditonton-7-juta-kali|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2021-12-11}}</ref>
*[[Slamet Somosentono]], Politikus, Wakil Bupati Banyuasin<ref>{{Cite journal|date=2022-12-21|title=Slamet Somosentono|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Slamet_Somosentono&oldid=22403660|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
*[[Suyanto (akademisi)]], Akademisi, Rektor UNY<ref>{{Cite journal|date=2022-12-11|title=Suyanto (akademisi)|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Suyanto_(akademisi)&oldid=22290481|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
*[[Prijanto]], Politikus,Wakil Gubernur DKI Jakarta<ref>{{Cite journal|date=2022-10-15|title=Prijanto|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Prijanto&oldid=21795349|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
 
== Referensi ==