Stadion Utama Gelora Bung Karno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
add
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30:
}}
 
'''Stadion Utama Gelora Bung Karno''' adalah sebuah [[stadion]] di [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]}}, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Indonesia]], yang merupakan bagian dari kompleks olahraga [[Gelanggang Olahraga Bung Karno]]. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan [[sepak bola]] tingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati [[Soekarno]], [[Daftar presiden Indonesia|presiden pertama Republik Indonesia]], yang juga menggagas pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka [[de-Soekarnoisasi]], pada masa [[Orde Baru]], nama stadion ini diubah menjadi '''Stadion Utama Senayan''' melalui Keputusan Presiden No. 4/1984 yang ditandatangani Presiden [[Soeharto]]. Setelah bergulirnya gelombang [[Reformasi Indonesia (1998–sekarang)|reformasi]] pada 1998, nama stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Keputusan Presiden No. 7/2001 yang ditandatangani Presiden [[Abdurrahman Wahid]].
 
Ketika pertama kali dibuka pada tahun 1962, stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk sebesar 110.000. Kapasitas ini telah berkurang dua kali: pertama menjadi 88.083 pada tahun 2006 untuk [[Piala Asia AFC 2007]] dan kedua hingga 77.193 antara 2016 dan 2017 untuk [[Pesta Olahraga Asia 2018|Asian Games]] dan [[Pesta Olahraga Difabel Asia 2018|Asian Para Games 2018]]. Dalam renovasi tahun 2016 hingga 2017, semua bangku penonton diganti dengan kursi tunggal. Kapasitas 88.083 sempat membuatnya menjadi [[Daftar stadion sepak bola menurut kapasitas|stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-7 di dunia]]. Saat ini, stadion ini merupakan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-28 di dunia dan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-8 di Asia.