Sayur asam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 22346274 oleh Thersetya2021 (bicara): Tidak ensiklopedis (TW)
Tag: Pembatalan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 26:
Cara menikmati sayur asam juga berbeda-beda. Kalau di Jawa Barat dan Betawi, orang biasanya menikmati sayur asam di mangkuk, terpisah dengan nasi. Akan tetapi, di Jawa Timur orang-orang lebih suka mencampur sayur asam, nasi dan lauk-pauk.
 
Sayur asam memiliki filosofi menggambarkan keragaman. Ini terlihat dari isi sayuran yang beraneka ragam. Ada kacang panjang, jagung manis, labu, kacang tanah, melinjo, terung, nangka, jagung manis, daun melinjo. Meski sayuran yang dipakai banyak, tetapi bisa memberikan rasa yang menyatu. Rasa yang tercipta yaitu gurih dan asam. Selain itu, sayur asam juga mengingatkan untuk tidak gegabah dan sabar. Menu sederhana ini sering kali mengingatkan akan rumah dan keluarga.<ref>{{Cite web|url=https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/filosofi-semangkuk-sayur-asam|title=Filosofi semangkuk sayur asam|last=Silaen|first=Febria|date=2017-08-25|website=https://beritagar.id/|language=id|access-date=2019-10-21|archive-date=2019-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20191021044143/https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/filosofi-semangkuk-sayur-asam|dead-url=yes}}</ref>
 
Bahan-bahan yang sering digunakan adalah [[kacang tanah]], [[nangka|nangka muda]], [[melinjo]], [[belimbing sayur]], [[labu siam]], [[kacang panjang]], dan [[asam jawa]]. Sering juga digunakan [[jagung]] dalam masakan ini.