Ereveld Menteng Pulo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
== Sejarah ==
[[Berkas:Begrafenis generaal Spoor op Ereveld Menteng Pulo, Bestanddeelnr 4124.jpg|kiri|jmpl|Pemakaman Jenderal [[Simon Spoor]], 28 Mei 1949]]
Pembuatan tanah berbentuk L (berukuran 29.000 m²) itu dilakukan di atas tanah wakaf yang diberikan oleh pemerintah Djakarta saat itu. Desain Ereveld Menteng Pulo dibuat oleh [[letnan kolonel|LetKol.]] HA. van Oerle dari [[Divisi Pertama 7 Desember]]. Di titik tertinggi ereveld tersebut berdiri bangunan beton peninggalan Jepang. Setelah bangunan itu dibongkar, dibangunlah Ereveld Menteng Pulo. Peletakan pondasi pertama dilakukan oleh Letnan Jenderal [[Simon Spoor|Simon Hendrik Spoor]] saat masih menjadi pimpinan tertinggi militer Belanda di [[Hindia Belanda]]. Ada sekitar 4.300 kuburan anggota tentara Kerajaan Hindia Belanda yang tewas selama Perang Kemerdekaan Indonesia, dan korban kekejaman [[kamp konsentrasi Jepang]] selama [[Perang Dunia II]]. Tidak hanya orang Belanda, tetapi orang asli Indonesia yang tergabung dalam ''[[Tentara Kerajaan Hindia Belanda|Koninklijk Nederlands Indische Leger]]'' (KNIL) atau [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] juga dimakamkan di sini. Dari tahun 1946 hingga 1950, hanya ada 22 kuburan di sini. Namun sejak tahun 1960, Menteng Pulo menjadi makam bagi jenazah yang dipindahkan dari beberapa daerah di Indonesia seperti Banjarmasin, Tarakan, Balikpapan, Manado, Makassar, Palembang, dan Jakarta (Cililitan). Kuburan di pemakaman ini disusun dalam delapan belas blok.<ref>{{Cite web|date=2017-07-08|title=Sejarah yang Terkubur di Evereld Menteng Pulo|url=https://merahputih.com/post/read/sejarah-yang-terkubur-di-evereld-menteng-pulo|website=MerahPutih|access-date=2022-12-23}}</ref>
 
Selain ribuan makam korban Perang Dunia II, di Ereveld Menteng Pulo terdapat pula berbagai monumen yang menjadi ciri khas. Kedua bangunan tersebut adalah [[Gereja Simultaan]], dan di dalamnya terdapat [[salib]] yang terbuat dari [[bantalan rel]] yang diambil dari [[jalur kereta api Burma]]. Gereja yang tidak hanya digunakan untuk berdoa tetapi juga sebagai tempat peringatan dan upacara semua agama, serta Columbarium yang menyimpan abu 754 tentara Belanda yang tewas sebagai tawanan perang Jepang.<ref>{{Cite web|title=Menengok Columbarium di Ereveld Menteng Pulo, Tempat Penyimpanan Abu Korban Perang Dunia Kedua|url=https://jakarta.tribunnews.com/2018/09/18/menengok-columbarium-di-ereveld-menteng-pulo-tempat-penyimpanan-abu-korban-perang-dunia-kedua|website=Tribunjakarta.com|language=id-ID|access-date=2022-12-23}}</ref>