Kamuflase: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
1. Survey Lapangan Survey/peninjauan lapangan dilakukan untuk mengetahui keadaan daerah perencanaan dengan melakukan observasi terhadap daerah-daerah genangan, observasi sungai eksisting dan observasi saluran drainase eksisting. 2. Identifikasi Masalah Melakukan identifikasi apa yang menjadi penyebab genangan dan banjir. 3. Pengumpulan Data Primer Data primer merupakan hasil pengamatan di lapangan, data tersebut antara lain : - Melihat kondisi daerah-daerah genangan/banjir dan saluran dra...
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
Konsep perubahan sosial mengacu pada transformasi dalam struktur sosial, nilai-nilai, norma, dan institusi dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial merupakan fenomena yang terjadi secara alami seiring dengan perkembangan dan evolusi masyarakat. Perubahan sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, skala, dan tingkat kecepatan, mulai dari perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari hingga transformasi besar yang melibatkan seluruh sistem sosial.
1. Survey Lapangan
 
Survey/peninjauan lapangan dilakukan untuk mengetahui keadaan daerah perencanaan dengan melakukan observasi terhadap daerah-daerah genangan, observasi sungai eksisting dan observasi saluran drainase eksisting.
Berikut ini adalah beberapa konsep yang relevan dalam memahami perubahan sosial:
 
2. Identifikasi Masalah
1. Faktor-faktor Perubahan Sosial: Ada berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan sosial, termasuk perubahan demografi, teknologi, ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan. Perubahan dalam faktor-faktor ini dapat menyebabkan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan sosial.
Melakukan identifikasi apa yang menjadi penyebab genangan dan banjir.
 
2. Proses Perubahan Sosial: Perubahan sosial dapat terjadi melalui berbagai proses, seperti modernisasi, industrialisasi, urbanisasi, globalisasi, revolusi, dan konflik sosial. Proses-proses ini dapat mempengaruhi struktur sosial, nilai-nilai, dan pola interaksi dalam masyarakat.
3. Pengumpulan Data Primer
 
Data primer merupakan hasil pengamatan di lapangan, data tersebut antara lain :
3. Dampak Perubahan Sosial: Perubahan sosial memiliki dampak yang luas pada masyarakat. Dampak tersebut dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada konteks dan perspektif yang digunakan. Perubahan sosial dapat membawa perbaikan dalam kualitas hidup dan kemajuan sosial, namun juga dapat menyebabkan ketidakstabilan, konflik, dan ketimpangan sosial.
- Melihat kondisi daerah-daerah genangan/banjir dan saluran drainase yang ada.
 
- Melihat DAS (Daerah Aliran Sungai)
4. Teori Perubahan Sosial: Ada berbagai teori dan pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan perubahan sosial. Beberapa teori yang terkenal termasuk teori evolusi sosial, teori konflik sosial, teori fungsionalisme, dan teori interaksionisme simbolik. Teori-teori ini memberikan kerangka pemahaman tentang bagaimana perubahan sosial terjadi dan mengapa hal itu terjadi.
- Uji Test Perkolasi
 
5. Respon terhadap Perubahan Sosial: Masyarakat memiliki berbagai respons terhadap perubahan sosial. Respons ini dapat berupa adaptasi, resistensi, atau transformasi. Beberapa kelompok masyarakat mungkin mengadopsi perubahan dengan cepat, sementara yang lain mungkin mengalami ketegangan dan perlawanan terhadap perubahan tersebut.
4. Pengumpulan Data Sekunder
 
Mengumpulkan data-data penunjang berkaitan dengan perencanaan yang dilakukan serta mencari informasi dari berbagai instansi, seperti BAPEDA, Dinas Permukiman dan Tata Wilayah, BPS, PUSAIR, Sub Dinas Pengairan, Dinas PU Kabupaten Bandung. Adapun data sekunder yang dikumpulkan, antara lain :
Penting untuk dicatat bahwa perubahan sosial adalah proses yang kompleks dan seringkali sulit diprediksi. Masyarakat modern terus menghadapi berbagai perubahan sosial yang signifikan, dan pemahaman tentang konsep ini membantu kita memahami dan merespons perubahan-perubahan tersebut dengan bijaksana.
1. Data Curah hujan
Data curah hujan harian maksimum diperoleh dari PUSAIR, Sub Dinas Pengairan Kabupaten Bandung. Dari minimal 5 stasiun curah hujan yang berada disekitar daerah perencanaan dengan jumlah data > 20 tahun untuk setiap stasiunnya.
2. Peta Daerah Perencanaan
Peta Daerah Perencanaan dibutuhkan untuk mengetahui letak wilayah studi beserta batas administrasi kotanya.
3. Peta Topografi
Peta Topografi adalah gambaran permukaan bumi yang diwakili oleh unsur-unsur spasial yang umum digunakan sebagai patokan dan standar. Unsur-unsur spasial ini meliputi kontur ketinggian, sungai, jalan raya, lintasan kereta api maupun batas administrasi. Peta topografi sangat penting terutama untuk menentukan kelandaian tanah, lokasi sungai dan gambaran suatu Daerah Pengaliran Sungai (DPS).
4. Peta Tata Guna Lahan
Peta Tata Guna Lahan dibutuhkan untuk mengetahui seberapa besar pola pemanfaatan terhadap lahan terbangun dan lahan non terbangun yang akan digunakan untuk menganalisis kebutuhan dan permasalahan dalam wilayah studi.
5. Peta Daerah Genangan
Peta ini dibutuhkan untuk mengetahui daerah mana saja yang merupakan daerah banjir dan genangan.
6. Data penunjang lain seperti : Data Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kecamatan Dayeuhkolot yang diperoleh dari BAPEDA Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung dalam angka Tahun 2005/2006, Data Monografi Kecamatan Dayeuhkolot tahun 2006.
3.2.2 Tahap Analisis Data
1. Analisis Hidrologi
- Melakukan analisa curah hujan
- Menetapkan intensitas hujan terbaik yang akan dipakai dalam perhitungan perencanaan sistem drainase.
- Analisis ini dilakukan untuk menentukan metoda frekuensi curah hujan harian maksimum yang digunakan beserta perhitungannya dan persamaan intensitas curah hujan. Keduanya akan dipakai dalam perhitungan debit saluran.
2. Usulan alternatif sistem drainase
Pengusulan jalur alternatif diusulkan berdasarkan kondisi fisik daerah perencanaan dan memberikan usulan dua alternatif jalur sistem drainase.
3. Alternatif jalur drainase terpilih
Jalur alternatif yang terpilih harus dapat mengalirkan limpasan air hujan tanpa menyebabkan banjir di wilayah sekitarnya.
3.2.3 Tahap Perencanaan dan Desain
1. Perhitungan dimensi saluran
Melakukan perhitungan dimensi saluran (dimensionering) berdasarkan kriteria desain yang ada dan rumus-rumus yang umum di gunakan.
2. Penentuan Bangunan Pelengkap
Menentukan jenis bangunan pelengkap apa saja yang akan dipakai dalam perencanaan sistem drainase disertai dengan perhitungannya.
3. RAB dan Spesifikasi Teknik
Melakukan Perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang akan dipakai dalam perencanaan sistem drainase disertai dengan Spesifikasi Tekniknya.
4. Gambar Detail Perencanaan
Gambar detail perencanaan dari hasil perhitungan desain sistem drainase yang direncanakan.
 
== Kamuflase militer ==