Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, removed stub tag |
memperbaharui informasi dan menjelaskan informasi-informasi tambahan |
||
Baris 1:
{{Infobox officeholder
| name = MI. Sulaiman Suryanagara
| birth_date = {{Birth date and age|1977|3|10}}
| birth_place
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
| death_place =
| nationality =
| image =
| imagesize =
| caption =
|
|
| rank = [[Berkas:Pdu letkoltni staf.png|25px]] [[Letnan Kolonel]]
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| occupation =
|
▲|religion =
}}
'''Sulaiman Suryanagara''' (lahir 10 Maret 1977) adalah seorang pengusaha, investor dan konsultan, yang juga merupakan [[Veteran Perdamaian Republik Indonesia|veteran]] [[TNI-AD]]. Sejak memutuskan pensiun dini dari dinas militer, Suryanagara mengakuisisi beberapa perusahaan investasi dan konsultan, yang ia gagas dan rintis sebelumnya, bersama beberapa mitra bisnisnya.
Saat ini, ia mengembangkan berbagai perusahaan, yang bergerak dalam bidang investasi, energi dan beberapa bidang lainnya. Selain berbisnis, Suryanagara juga merupakan praktisi, penulis, kolumnis <ref>{{Cite web|last=SURYANAGARA|first=IFTITAH|date=2022-04-13|title=Mengawal Reformasi, Menjaga NKRI|url=https://www.kompas.id/baca/artikel-opini/2022/04/11/mengawal-reformasi-menjaga-nkri|website=kompas.id|language=id}}</ref>dan pengajar di beberapa institusi pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri.
== Karier ==▼
Sulaiman memulai karier sebagai Komandan Peleton di Yonkav 8-Tank/Kostrad hingga menjadi Perwira Seksi Operasi, sebelum akhirnya dipindahkan ke Aceh untuk membidani pembentukan satuan baru, Yonkav 11/Kodam Iskandar Muda. Kemudian, ia lebih banyak bertugas di Kostrad sebagai Komandan Kompi Tank 83 Yonkav 8/Divisi 2, Komandan Kompi Tank 13 Yonkav 1/Divisi 1, dan Komandan Kompi Kavaleri Pengintai 1 Divif 1 Kostrad. Sebagai perwira muda, Sulaiman mengalami penugasan tempur di [[Aceh]] selama 3 tahun, beberapa saat sebelum tsunami menerjang, dalam Operasi Rencong pada tahun 2003 dan Operasi Pemulihan Keamanan tahun 2004. Setelah datangnya [[Tsunami]] yang membawa berkah perdamaian di [[Aceh]], penugasan beralih kepada Operasi Bantuan Kemanusiaan pada tahun 2005. Menjadi salah satu perwira terbaik TNI membuat Sulaiman terpilih sebagai penjaga perdamaian di lebanon 2006 melalui kontingen Konga XXIII A.▼
Pengalamannya di bidang investasi, juga dilengkapi dengan pengetahuannya dalam bidang strategi, <ref>{{Cite web|date=2019-06-02|title=Ancaman Instabilitas dan Strategi Rekonsiliasi|url=https://kompas.id/20190602_english-opini_a_web_1559486993/|website=Kompas.id|language=en-US}}</ref>pertahanan dan intelijen, keamanan nasional dan regional <ref>{{Cite web|last=SURYANEGARA|first=IFTITAH|date=2021-10-05|title=Ancaman Instabilitas Kawasan|url=https://www.kompas.id/baca/opini/2021/10/05/ancaman-instabilitas-kawasan|website=kompas.id|language=id}}</ref>, serta perdamaian internasional.<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=How Indonesia can pave the way for peace in Ukraine|url=https://www.thejakartapost.com/opinion/2022/11/11/how-indonesia-can-pave-the-way-for-peace-in-ukraine.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=}}</ref> <ref>{{Cite web|title=Multilateral Naval Exercise Komodo: Enhancing Indonesia’s Multilateral Defence Diplomacy?|url=https://eprints.lse.ac.uk/112773/1/18681034211008905.pdf|website=LSE London School of Economic and Political Science}}</ref>
Suryanagara merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1999, peraih penghargaan Bintang [[Adhi Makayasa]] dari [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]], dan dikenal sebagai pakar dalam bidang Kavaleri. <ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2022-10-12|title=Pakar: Kehadiran drone tak serta-merta meniadakan satuan kavaleri|url=https://www.antaranews.com/berita/3174433/pakar-kehadiran-drone-tak-serta-merta-meniadakan-satuan-kavaleri|website=Antara News}}</ref><ref>{{Cite web|last=SURYANEGARA|first=M. IFTITAH SULAIMAN|date=2022-11-11|title=Perang Modern dan Transformasi Kavaleri|url=https://www.kompas.id/baca/opini/2022/11/09/perang-modern-dan-transformasi-kavaleri|website=kompas.id|language=id}}</ref>
Sebagaimana dituturkan dalam artikel "Kenapa Saya menulis?", ia mengakui, hobi menulisnya didasari oleh pemikiran bahwa dua kualitas terpenting dalam dunia militer profesional adalah "knowledgeable" dan "open-minded leadership." Hal ini dibuktikan oleh Mayor Jenderal Clausewitz (Prussia), Kapten Liddell Hart (Inggris), Jenderal Besar AH. Nasution (Indonesia) dan Jenderal Sun Tzu (Cina). Nama-nama tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar lewat karya tulisnya yang menjadi rujukan bagi institusi militer profesional di seluruh dunia. Berbeda dengan profesi lainnya, ia berpandangan bahwa profesionalisme militer bukan semata-mata soal keahlian dan kemahiran''',''' melainkan juga soal "Loyalitas dan tanggung jawab kepada Negara" dan "Esprit de Corps (jiwa korsa)".▼
▲== Karier Militer ==
▲
Sebagai perwira muda, Suryanagara mengalami penugasan tempur di [[Aceh]] selama 3 tahun, dalam Operasi Rencong pada tahun 2003 dan Operasi Pemulihan Keamanan tahun 2004. Setelah datangnya [[Tsunami]] yang membawa berkah perdamaian di [[Aceh]], penugasan beralih kepada Operasi Bantuan Kemanusiaan pada tahun 2005.
Tahun 2006, Suryanagara terpilih sebagai penjaga perdamaian di Lebanon, melalui Kontingen Garuda-XXIII A/UNIFIL. Ia juga terpilih menjadi 1 dari 3 orang perwakilan UNIFIL (bersama perwira India dan Polandia) sebagai pembawa bendera PBB dalam Hari Nasional Italia tahun 2007, di Roma Italia. Pulang dari Lebanon, Suryanagara ikut membidani dan membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor. Tahun 2010, Mabes TNI menugaskan Suryanagara sebagai Instruktur Internasional pertama dalam sejarah TNI, di bidang Misi Pemeliharaan Perdamaian. Bersama instruktur dari Jerman dan Australia, Suryanagara melatih 35 Military Oberserver dari 17 negara, di New Castle, Australia.
Saat mengembangkan PMPP TNI, Suryanagara juga ditugaskan sebagai staf pimpinan di Mabes TNI. Baik sebagai Staf Pribadi Kasum TNI, maupun Panglima TNI. Sebelum akhirnya ia ditarik ke Istana Negara untuk membantu tugas-tugas kepresidenan. Pada masa itu, Suryanagara juga diberi kesempatan menjadi wakil TNI dalam Program "the Young Future Leader" dari Pemerintah Australia tahun 2012, dan dari Pemerintah Korea Selatan tahun 2013.<ref>[http://ikahan.com/2012/05/kunjungan-pertukaran-pemimpin-masa-depan-ikahan-perdana-ke-australia/ "Pertukaran Pemimpin Masa depan"]</ref>
Selain aktif sebagai perwira lapangan melalui penugasan operasi dalam dan luar negeri, menulis menjadi hobi yang ditekuni Suryanagara, seperti tulisan yang berjudul "'''''TNI AD menjadi tentara kelas dunia, mungkinkah'''?''" yang diterbitkan majalah '''Jurnal Yudhagama Vol 33 No.I, Edisi Maret 2013.'''<ref>Riwayat Hidup Singkat Penulis; '''Jurnal Yudhagama Vol 33 No I, Edisi Maret 2013.'''</ref>
Beberapa tulisan sebelumnya adalah; "Membangun Sikap Kewaspadaan Generasi Muda" (2002, Juara I Lomba Karya Tulis Teritorial Tingkat TNI AD), '''"Pendayagunaan ''Public Relations'' TNI untuk mengembalikan Citra TNI di masa depan"''' (2002, Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat TNI), "Konsepsi Teritorial bagi Satuan Kostrad" (2003, Juara I Lomba Karya Tulis Tingkat Kostrad), '''"Konsepsi Penyelesaian Konflik Aceh secara Damai"''' (2004), "Strategi ''Public Relations'' TNI di Daerah Operasi Tempur" (2005, Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat TNI), dan '''"TNI dan Bencana Alam: Upaya mitigasi untuk mengurangi risiko bencana"''' (2006, Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat TNI).
Tidak hanya mengisi ruang pemikiran di internal TNI, Suryanagara juga menuangkan pemikiran dan gagasannya di media massa nasional, sejak berpangkat Kapten. Tulisan pertamanya di harian nasional adalah '''"Negosiasi Secangkir Kava di Sirec" (2010, Kompas)''', dan '''"Australia, Indonesia formalizing military diplomacy" (2012, Jakarta Post)'''.<ref>{{Cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/08/06/australia-indonesia-formalizing-military-diplomacy.html|title=Australia-Indonesia formalizing military diplomacy|last=|first=|date=|website=|access-date=}}</ref>
▲Sebagaimana dituturkan dalam artikel '''"Kenapa Saya menulis?"''', ia mengakui, hobi menulisnya didasari oleh pemikiran bahwa dua kualitas terpenting dalam dunia militer profesional adalah '''"knowledgeable"''' dan '''"open-minded leadership."'''
Berbeda dengan profesi lainnya, ia sependapat dengan Samuel P. Huntington, bahwa profesionalisme militer bukan semata-mata soal keahlian dan kemahiran''',''' melainkan juga soal "Loyalitas, Jiwa Korsa, dan Tanggung Jawab kepada Negara". Karena itu, Suryanagara mengatakan bahwa militer profesional harus mengedepankan pengetahuan, keterampilan dan karakter, yang dibentuk melalui pendidikan dan dunia literasi, selain penugasan di lapangan.
Pada tahun 2016, saat mengenyam pendidikan di US Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas, AS, Suryanagara aktif dalam organisasi Senat Mahasiswa bersama 8 perwira lainnya, mewakili 109 perwira dari 90 negara. Ketika itu, Suryanagara juga mendapat penugasan sebagai Asisten Operasi dalam Latihan Militer "Eagle-Owl"; Latihan Militer Gabungan antara pasukan Amerika Serikat dan Inggris. Di akhir pendidikan, ia masuk dalam 3 besar "Top International Military Students (IMS)", dan dinominasikan sebagai peraih penghargaan "General Dwight D. Eisenhower Award" (Lulusan Terbaik).
== Riwayat Pendidikan ==
* Akademi Militer (1999)
*
*
* Kursus Pelatih Multi Corps (2001)
*
* S-1 Pertahanan dari [[:en:Devi_Ahilya_Vishwavidyalaya|Indore University]], India (2011)
* US [[:en:United_States_Army_Command_and_General_Staff_College|Army Command General and Staff College]] (Seskoad) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat (2015)▼
▲* Selapa Multi Corps di India (2009)
* S-
* S-3 Kandidat Doktor bidang Ilmu Politik di [[Universitas Padjadjaran]] (2021-)
▲* US Army Command General and Staff College (Seskoad) di Fort Leavenworth Amerika Serikat (2015)
==Riwayat Jabatan di Militer==
*
* Perwira Seksi Operasi Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI (2003)
▲* Pasi 2/Operasi Yonkav 8/Narasinga Wiratama
*
* Perwira Seksi 2/Operasi Yonkav 11/Macan Setia Cakti Kodam Iskandar Muda (2004-2005)
*
* Wakil Komandan Kompi B Yon Mekanis Konga XXIII/A [[Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon|UNIFIL]] Lebanon (2006-2007)
* Danki Tank 13 Yonkav 1/Badak Ceta Cakti▼
* Komandan Kompi Tank 83 Yonkav 8/Narasinga Wiratama Divisi Infanteri 2 Kostrad (2006-2007)
* Komandan Kompi Kavaleri Pengintai 1/BS Divisi Infanteri 1 Kostrad (2007-2008)
* Kepala Seksi Personel Sespri Kasum TNI (2008-2010)
* Kepala Seksi Siap Operasi Ditrenops Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI (2010-2011)
*
* Pembantu Asisten Sespri Presiden RI (2011-2015)
* Danyonkav 4/Kijang Cakti Kodam III Siliwangi (2016-2017)
* Dosen Tetap Universitas Pertahanan (2017-2019)
== Referensi ==
|