John Prior (Teolog): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Servi. Nahak (bicara | kontrib)
Pengaruh formasi dasar SVD
Servi. Nahak (bicara | kontrib)
Keterlibatan dan kepakaran
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
Baris 61:
 
Ada banyak contoh yang menjelaskan tentang integritas dan keteguhan pribadinya. Ketika orang masih tabu atau enggan, misalnya, bicara tentang pelecehan seksual dalam Gereja, John, dengan berani mengatakannya. Ia punya empati dan keberpihakan pada para korban. Kritiknya jelas dan tegas terhadap otoritas Gereja yang melindungi pelaku kejahatan seksual. Ia tanpa rasa takut mengatakan apa yang dia yakini dalam keterlibatan misionernya.
 
=== Keterlibatan Intelektual dan Kepakaran ===
Karena intelektualitas dan kepakarannya, John Prior sering diundang sebagai nara sumber dan fasilitator untuk berbagai pertemuan, konferensi, simposium, lokakarya, dan seminar. Dia juga mengajar di sejumlah lembaga pendidikan tinggi dan bahkan duduk sebagai penasihat kepausan bidang kebudayaan serta dewan penasihat untuk sejumlah lembaga gerejani baik di Asia maupun di sejumlah Gereja lokal di Indonesia.
 
Sebagai dosen di Ledalero, selain sangat produktif menulis John Prior selalu menyiapkan kuliah dengan baik. Tidak heran kuliah-kuliahnya selalu menarik minat mahasiswa. Disiplin untuk menyiapkan bahan pembicaraan tampak pula dalam kebiasaan menyiapkan khotbah. Walaupun khotbah dibawakan secara lisan, John Prior selalu mempunyai bahan yang diketik rapi.
 
John Prior juga terlibat dalam gerakan ekumene dan dialog antaragama. Teologinya selalu berorientasi pada kenyataan hidup, data sosial dan situasi kemasyarakatan. Semua keterlibatan intelektualnya didasarkan pada keterlibatannya dalam hidup dan karya pastoral di tengah masyarakat serta riset-­riset yang mendukung asumsi-­asumsinya. Ia peka terhadap kelompok-­kelompok yang termarginalisasi dalam masyarakat.
 
Selama puluhan tahun ia terlibat aktif dalam pendampingan warga binaan Rutan kelas IIB Maumere dan para penyintas ODHA di Kelompok Dukungan Sebaya Flores Plus Support Maumere.
 
Refleksi teologis dari perjumpaan dengan dua kelompok pinggiran terakhir di atas tertuang antara lain dalam bukunya ''Menjebol Jeruji Prasangka: Membaca Alkitab dengan Jiwa'' dan sebuah artikel bertajuk ''Imigran dan Perantau yang "Gagal" dan Pulang Kampung: Sebuah Firman yang Membangkitkan dari Kitab Rut'' yang terbit di Jurnal Ledalero tahun 2015.