John Prior (Teolog): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Servi. Nahak (bicara | kontrib)
Bejana tanah sampai dengan berdiri di ambang batas
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
Servi. Nahak (bicara | kontrib)
Menjebol jeruji
Baris 114:
 
Bisa terjadi bahwa orang-­orang kuat cenderung mempertahankan sekat-­sekat demi kepentingan kekuasaan dan kelompoknya. Kecenderungan semacam ini mesti dibongkar. Pewarta injil lintas batas mesti menjadi penerobos ke arah perubahan timbal-­balik antara pewarta dan penerima warta. Pewarta mesti mampu dibentuk kembali jati dirinya dalam perjumpaan itu dan mampu hidup berdampingan secara damai dengan pihak lain.
 
=== Menjebol Jeruji Prasangka: Membaca Alkitab Dengan Jiwa (Maumere: Ledalero, 2010) ===
Buku ini memperkenalkan kepada kita bagaimana upaya penulis untuk menggali pemahaman “orang biasa” dan para “pakar” tentang Alkitab; bagaimana mereka menggali makna di balik pesan­-pesan injili dan perjumpaan dengan kenyataan dan pengalaman hidup mereka sehari­-hari, yang melahirkan inspirasi-­inspirasi dan tafsiran-­tafsiran baru. John Prior memperlihatkan metode untuk menggali pemahaman dan refleksi para peserta yang beraneka latar belakang pendidikan, pekerjaan, status sosial, wilayah, dan kawasan.
 
Berbagai pengalaman syering dan analisis dalam buku ini menegaskan bahwa semakin majemuk komposisi kelompok syering dan studi Alkitab, makin besar pula kesempatan lahirnya kesadaran akan perbedaan antara pesan Firman Allah dan prasangka kultural. Dalam buku John Prior mempromosikan posisi istimewa pembaca biasa, yaitu umat dari akar rumput di hadapan kungkungan eksegese Barat.
 
Karena itu, John Prior berharap agar program-­program pendalaman Kitab Suci lintas batas budaya dan golongan sosial bisa membantu mengakarkan pemahaman akademis di dalam konteks hidup masyarakat, dan peran para ekseget semakin dimaksimalkan dalam kegiatan-­kegiatan syering Kitab Suci.
 
Selain buku­-buku di atas, dua sumbangan penting bagi teologi Asia dan sejarah Gereja Asia adalah tulisannya mengenai para teolog Kristen dan Katolik di Indonesia yang berjumlah 120 halaman dalam buku karangan John C. England, ''Asian Christian Theologies'' (2003) yang terdiri dari tiga jilid, dan sumbangan lebih dari 100 halaman lagi dalam terbitan buku besar lain, ''A History of Christianity in Indonesia''.
 
John Prior juga menyumbangkan lebih dari seratus tulisan sebagai bab dalam sejumlah buku. Selain itu, terdapat hampir dua ratus artikel dalam berbagai jurnal, buletin dan seri buku, baik dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, maupun bahasa Indonesia sejak tahun 1988. Fokusnya macam­macam: agama dalam sastra Indonesia, aliran Pantekosta di Asia, strategi pastoral di Indonesia dan Asia secara umum, serta cukup banyak studi/renungan Kitab Suci.