Transjakarta: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Noufalrk18 (bicara | kontrib) Tag: perubahan yang tidak biasa pada artikel pilihan atau artikel bagus VisualEditor |
Menghapus layanan pembayaran yang sudah tidak berlaku seperti linkaja, update beberapa berita, dan mengklarifikasi tarif. Tag: perubahan yang tidak biasa pada artikel pilihan atau artikel bagus |
||
Baris 2.114:
[[Berkas:TransJakarta Payment Barrier.jpg|al=|jmpl|200x200px|Pintu halte Transjakarta.]]
[[Berkas:Kartu Jak Lingko.jpg|jmpl|200px|Kartu Jak Lingko.]]
Sejak
Mulai 5 Mei 2014. Penerapan wajib e-ticketing dimulai per halte, dimulai dengan halte Kota di Koridor 1. Disusul pemberlakukan wajib e-ticketing per koridor. Timelinenya adalah sebagai berikut
Pengguna ''e-ticket'' tidak perlu mengantri di loket halte, cukup dengan ''tap-in'' di pintu masuk halte (''barrier''), lalu masuk ke dalam stasiun. Apabila saldo habis, maka pada saat ''tap-in'', pintu ''barrier'' tidak dapat diputar, dan pengguna kartu dapat mengisi ulang di loket halte. Semua pengguna Transjakarta yang akan keluar halte tidak melakukan tap lagi, cukup dengan melewati ''barrier'' keluar halte.▼
*5 Mei 2014 - Mulai penerapan wajib E-Ticketing per halte
Sejak bulan November 2014 hingga bulan Februari 2015, uji coba penggunaan ''e-ticket'' mulai diberlakukan untuk seluruh koridor setiap 2 minggu sekali pada hari Sabtu (hingga tanggal 13 Desember 2014 untuk koridor 10, 11, dan 12). Tahapan tersebut diakhiri pada hari Minggu, 15 Februari 2015, dengan dilakukannya ujicoba ''e-ticket'' di koridor 4 dan 6. Seminggu setelahnya, pada tanggal 22 Februari 2015, ''full e-ticket'' diberlakukan di seluruh koridor Transjakarta.<ref>{{Cite news|title=56 Persen Penumpang Transjakarta Sudah Gunakan E-Ticketing|url=https://wartakota.tribunnews.com/2014/10/23/56-persen-penumpang-transjakarta-sudah-gunakan-e-ticketing|access-date=5 Maret 2021|date=23 Oktober 2014|newspaper=[[Warta Kota]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[KG Media]]|via=[[Tribun Network]]|language=id|last=Soebijoto|first=Hertanto}}</ref>▼
*11 Agu 2014 - Koridor 1 wajib E-Ticketing
*1 Nov 2014 - Koridor 8, dan 9 wajib E-Ticketing
*15 Nov 2014 - Koridor 2, dan 3 wajib E-Ticketing
*29 Nov 2014 - Koridor 5, dan 7 wajib E-Ticketing
*13 Des 2014 - Koridor 10, 11, dan 12 wajib E-Ticketing
*15 Feb 2015 - Koridor 4, dan 6 wajib E-Ticketing
▲
▲Pengguna ''e-ticket'' tidak perlu mengantri di loket halte, cukup dengan ''tap-in'' di pintu masuk halte (''barrier''), lalu masuk ke dalam stasiun. Apabila saldo habis, maka pada saat ''tap-in'', pintu ''barrier'' tidak dapat diputar, dan pengguna kartu dapat mengisi ulang di loket halte. Semua pengguna Transjakarta yang akan keluar halte tidak melakukan tap lagi, cukup dengan melewati ''barrier'' keluar halte.
Mulai tanggal 17 Agustus 2016, semua pengguna Transjakarta diwajibkan melakukan ''tap-out'' pada saat keluar dari halte bus Transjakarta. Untuk pengguna Transjakarta yang naik dari layanan pengumpan, pengguna dapat menunjukkan bukti transaksi kepada petugas di halte. Sistem ''tap-out'' ini dimulai dari Koridor 1, kemudian diberlakukan secara bertahap untuk koridor lainnya.
<ref>{{Cite web|title=FAQ Sistem Uji Coba Tap Out|url=https://transjakarta.co.id/faq-sistem-uji-coba-tap-out/|date=15 Agustus 2016|website=PT Transportasi Jakarta|access-date=5 Maret 2021}}</ref>
Pada tanggal 11 Januari 2017, Transjakarta berencana untuk memberlakukan sistem "''One Man One Ticket''", di mana setiap pengguna diharuskan memiliki ''e-ticket''nya masing-masing. Hal ini bertujuan agar pihak Transjakarta mendapatkan data akurat terkait asal dan tujuan tiap penumpang, sehingga dapat membuka rute sesuai dengan kebutuhan.<ref>{{Cite news|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/65830/per-11-januari-2017-transjakarta-berlakukan-one-man-one-ticket|title=Per 11 Januari 2017, Transjakarta Berlakukan "One Man One Ticket" - KAORI Nusantara|last=Fasubkhanali|date=20 Desember 2016|newspaper=KAORI Nusantara|language=id|access-date=15 Januari 2017}}</ref> Rencana ini kemudian ditunda hingga waktu yang belum ditentukan, sebab Transjakarta menunggu kesiapan para pengguna untuk penerapan sistem ini.<ref>{{Cite news|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/67531/transjakarta-akhirnya-tunda-sistem-one-man-one-ticket|title=Transjakarta Akhirnya Tunda Sistem "One Man One Ticket" - KAORI Nusantara|last=Fasubkhanali|date=11 Januari 2017|newspaper=KAORI Nusantara|language=id|access-date=15 Januari 2017}}</ref> Rencana ini akhirnya diberlakukan pada tanggal 4 Oktober 2022, dengan mengubah lokasi pemotongan tarif menjadi saat pengguna melakukan ''tap-out'', dan memberlakukan saldo minimal Rp5000,00''.''<ref>{{Cite news|last=Priatmojo|first=Dedy|date=2022-10-04|title=Antrean Panjang Penumpang TransJakarta Buntut Kartu Terblokir|url=https://www.viva.co.id/berita/metro/1528478-antrean-panjang-penumpang-transjakarta-buntut-kartu-terblokir|publisher=[[VIVA Networks]]|location=[[Jakarta]]|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2022-10-04}}</ref>
TJ Card, sekarang bernama Kartu Layanan Gratis (KLG) Transjakarta, diperkenalkan pada bulan Januari 2018, menyediakan tarif gratis untuk pemegangnya, dan tersedia untuk manula di atas 60 tahun, penduduk [[Kabupaten Kepulauan Seribu]],
Pada tanggal 12 Oktober 2021, KAI Commuter mulai mengujicobakan Kartu Multi Trip sebagai alat pembayaran Transjakarta, MRT Jakarta, serta LRT Jakarta. Uji coba ini hanya dilakukan untuk pembayaran di halte BRT koridor 1, meskipun kartu juga bisa dibaca di halte BRT koridor lain.<ref>{{Cite news|date=2021-10-12|title=KAI Commuter Uji Coba Kartu Multi Trip di MRT, LRT, dan TransJakarta Koridor 1|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20211012/98/1453645/kai-commuter-uji-coba-kartu-multi-trip-di-mrt-lrt-dan-transjakarta-koridor-1|last=Kusumawardhani|first=Amanda|location=[[Jakarta]]|newspaper=[[Bisnis Indonesia]]|language=id|access-date=2021-10-13|editor-last=Yati|editor-first=Rahmi}}</ref>
Berikut ini adalah daftar kartu uang elektronik
* BRIZZI ([[Bank BRI]])
* TapCash ([[Bank BNI]])
* e-Money ([[Bank Mandiri]])
* Flazz ([[Bank BCA]])
* JakCard ([[Bank DKI]])
* KMT ([[KAI Commuter]])
PT JakLingko Indonesia juga mengeluarkan kartu co-Branding Jaklingko dengan 5 KUE bank di atas. Tidak ada perbedaan antara kartu tersebut selain tampilan depan dan akses akan tarif OKOTRIP.
Kartu tersebut dapat langsung dibeli di bank penyedia kartu tersebut, dan ''vending machine'' pada halte bus Transjakarta khusus untuk KUE dengan co-brand Jaklingko dengan harga Rp 40.000 dan mendapatkan saldo 10 ribu. Pengisian saldo dapat dilakukan di ATM, bank-bank terkait minimarket, ''online marketplace'', dan ''vending machine'' halte.<ref>{{Cite news|last=Thertina|first=Martha|date=22 Januari 2013|title=Konsorsium 5 Bank Layani E-Ticket Transjakarta|url=https://bisnis.tempo.co/read/456131/konsorsium-5-bank-layani-e-ticket-transjakarta/full&view=ok|access-date=5 Maret 2021|work=[[Tempo.co]]|language=id}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kartu tersebut, (kecuali untuk [[Bank DKI]] (JakCard) dan kartu [[Jak Lingko]]), dapat juga digunakan sebagai tiket [[KA Commuter Jabodetabek|Commuter Line]].<ref>{{Cite news|last=Rudi|first=Alsadad|date=11 Agustus 2014|title=Tiket Elektronik Transjakarta Bisa Digunakan untuk KRL|url=https://nasional.kompas.com/read/2014/08/11/13275481/Tiket.Elektronik.Transjakarta.Bisa.Digunakan.untuk.KRL|access-date=5 Maret 2021|work=[[Kompas.com]]|language=id|editor-last=Kistyarini}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.transjakarta.co.id/produk-dan-layanan/info-tiket/|title=Info Tiket|website=PT Transportasi Jakarta|access-date=5 Maret 2021}}</ref>
==== Dompet elektronik ====
Pada bulan Oktober 2020, Transjakarta mulai menerima pembayaran tiket melalui QR code dari penyedia dompet elektronik. Dengan saldo dompet elektronik, pelanggan membeli dahulu tiket elektronik di aplikasi milik Transjakarta, yaitu Tijeku, atau aplikasi JakLingko. Tiket elektronik yang diberikan berupa QR code yang dapat dipindai di gerbang halte BRT. Saat ini, pembayaran metode ini hanya bisa dilakukan di halte BRT, dan belum mencakup layanan non BRT.
* AstraPay (via Tijeku dan JakLingko)
* Fello (via aplikasi JakLingko)
* E-wallet maupun Mobile Banking yang
=== Tarif ===
Tarif Transjakarta pada pukul 05.00–07.00 WIB sebesar Rp2.000, sedangkan pada pukul 07.
Selain dari tarif di atas, terdapat juga dua tarif integrasi. Yakni:
* Skema OKOTRIP. Di mana, pengguna Transjakarta dapat berpindah-pindah bus dan layanan BRT/NBRT di luar halte dengan membayar tarif maksimal Rp.5.000,00 dalam kurun waktu 3 jam. Untuk menikmati skema ini, pengguna harus menggunakan KUE co-brand Jaklingko. Kartu ini hanya mendukung skema tarif OKOTRIP sehingga tidak dapat menggunakan skema tarif integrasi multimoda
* Skema Integrasi Multimoda. Di mana, penumpang MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta dapat berpindah-pindah moda dengan membayar tarif maksimal Rp.10.000,00 dalam kurun waktu 3 jam. Skema ini berlaku bila menggunakan lebih dari satu moda transportasi, di mana tarif awalnya adalah tarif normal moda pertama, serta tarif per km moda berikutnya Rp.250,00. Untuk menggunakan skema ini, penumpang bisa menggunakan App Jaklingko dan memilih lebih dari satu moda transportasi (Untuk Transjakarta, baru bisa di layanan BRT). Selain itu juga dapat menggunakan Jaklingko Card, atau mengaktivasi kartu uang elektronik apapun dari Bank DKI, Mandiri, BCA, BNI, BRI, dan PT. Kereta Commuter Indonesia yang ''bukan'' merupakan kartu co-brand Jaklingko
== Penumpang ==
|