Kesultanan Asahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bimo K.A. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bimo K.A. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 47:
}}
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van de Sultan van Asahan Muhammad Husain Rahmad Syah II TMnr 60003224.jpg|jmpl|250px220px|Sultan Muhammad Husain Rahmad Shah II (memerintah [[1888]]-[[1915]]).]]
 
'''Kesultanan Asahan''' adalah sebuah kesultanan yang berdiri pada tahun [[1630]] di wilayah yang sekarang menjadi [[Kota Tanjung Balai]], [[Kabupaten Asahan]], [[Kabupaten Batubara]], [[Kabupaten Labuhanbatu Utara]], [[Kabupaten Labuhanbatu]], dan [[Kabupaten Labuhanbatu Selatan]]. Kesultanan ini ditundukkan Belanda pada tahun [[1865]]. Kesultanan Asahan menyatu ke dalam negara [[Republik Indonesia]] pada tahun [[1946]].
Baris 67:
=== Dikuasai oleh Belanda ===
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de Sultan van Asahan TMnr 10001872.jpg|jmpl|250px220px|Sultan Shaibun Abdul Jalil Rahmad Shah III (memerintah [[1915]]-[[1980]]).]]
 
Pada tanggal [[12 September]] [[1865]], kesultanan Asahan berhasil dikuasai [[Belanda]]. Sejak itu, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Belanda. Kekuasaan pemerintahan Belanda di Asahan/Tanjung Balai dipimpin oleh seorang Kontroler, yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal [[30 September]] [[1867]], Nomor 2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi tiga, yaitu:<ref name="sejarah"/>
Baris 76:
== Sultan Asahan ==
 
[[Berkas:Sultan Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmad Shah bersama Presiden SBY.jpg|jmpl|250px220px|Sultan Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmad Shah bersama [[Susilo Bambang Yudhoyono|Presiden Susilo Bambang Yudhoyono]] di [[Istana Negara]] [[Jakarta]] saat acara silaturahmi dengan raja dan sultan se-Indonesia.]]
 
{{artikel|Daftar Sultan Asahan}}
Baris 84:
== Kehidupan Sosial Budaya ==
 
[[Berkas:Replika Istana Sultan Asahan.jpg|jmpl|250px220px|Bangunan baru Istana Kesultanan Asahan di [[Kota Tanjung Balai]], sebagai pusat kegiatan Kesultanan Asahan saat ini (secara resmi bernama Bangunan Bersejarah Kota Tanjung Balai).<ref name=istana>[https://cagarbudaya.sumutprov.go.id/article/cagar/bangunan-bersejarah-6149ac116dbb7 Cagar Budaya Provinsi Sumatera Utara: Bangunan Bersejarah]</ref>]]
 
Sebagai kesultanan yang berada dalam pengaruh kebudayaan [[Islam]], maka di Asahan juga berkembang kehidupan keagamaan yang cukup baik. Bahkan, ada seorang ulama terkenal yang lahir dari Asahan, yaitu [[Syeikh Abdul Hamid]]. Ia lahir tahun [[1880]] (1298 H), dan wafat pada [[18 Februari]] [[1951]] (10 Rabiul Awal 1370 H). Datuk, nenek dan ayahnya berasal dari Talu, [[Minangkabau]]. Syekh Abdul Hamid belajar agama di [[Mekkah]], karena itu, ia sangat disegani oleh para ulama zaman itu.<ref name="simargolang"/>