Timbuktu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MITGATVM (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
Baris 26:
 
Timbuktu didirikan oleh suku [[Tuareg]] pada awal abad ke-10. Menurut etimologi populer, namanya dibuat dari ''tin'' di mana berarti ''tempat'' dan ''buktu'', nama dari wanita tua Mali yang diketahui karena kelurusan hatinya dan yang suatu hari tinggal di daerah itu. [[Tuareg]] dan pengelana lainnya mempercayakan wanita ini barang yang mereka tidak digunakan saat kembali dari kunjungannya ke utara. Hingga, saat Tuareg kembali ke rumahnya, ia ditanya di mana ia meninggalkan barangnya, lalu ia menjawab: ''Saya meninggalkannya di Tin Buktu'', Tin Buktu berarti tempat di mana seorang wanita yang bernama [[Buktu]] tinggal. 2 hubungan ini akhirnya bergabung menjadi 1 kata, dan memberikan kota ini nama ''Tinbuktu'' yang nantinya menjadi ''Timbuktu''. Namun, orang Prancis yang bernama René Basset memberikan teori yang lebih masuk akal: pada bahasa Berber, "''buqt''" berarti ""sangat jauh", karena itu, "Tin-Buqt(u)" berarti tempat yang merupakan ujung dunia, karena itu orang menggambarkan dirinya pergi ke ujung dunia dengan pergi ke Timbuktu.
[http://www.isesco.org.ma/Capitales2006/Tombouktu/ENG/P1.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060816035403/http://www.isesco.org.ma/Capitales2006/Tombouktu/ENG/P1.htm |date=2006-08-16 }}
 
Seperti pendahulunya, [[Tiraqqa]], kota perdagangan yang bertetangga dengan [[Wangara]], Timbuktu berkembang menjadi sangat kaya karena peran kuncinya dalam [[Perdagangan Trans-Sahara]] dengan komoditas [[emas]], [[gading]], [[budak]], [[garam]], dan komoditas lain dari pedagang Tuareg, [[Moor]] dan [[Fulani]]. Jika Sahara berfungsi sebagai laut, Timbuktu adalah pelabuhan utamanya. Kota ini juga merupakan kota utama dalam beberapa kekaisaran: [[Kerajaan Ghana]], [[Kerajaan Mali]] dari tahun [[1324]], dan [[Kerajaan Songhai]] dari tahun [[1468]], pendudukan kedua dimulai saat kekaisaran menyingkirkan kepemimpinan Tuareg yang telah mendapatkan kekuasaan. Kota ini mencapai kejayaannya pada abad ke-16.