Tipiṭaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Natsukusha (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
}}
{{Buddhisme}}
'''{{IAST|Tripiṭaka}}''' ([[bahasa Pali|bahasa Pāli]]: Tipiṭaka; [[bahasa Sanskerta]]: Tripiṭaka) merupakan istilah yang digunakan oleh agama Buddha untuk menggambarkan berbagai naskah kanon mereka.<ref>"Buddhist Books and Texts: Canon and Canonization." Lewis Lancaster, ''Encyclopedia of Religion, 2nd edition'', pg 1252</ref> Sesuai dengan makna istilah tersebut, {{IAST|Tripiṭaka}} pada mulanya mengandung makna "tiga keranjang" atau "tiga kelompok" pengajaran: {{IAST|''[[Sutra Pitaka|SūtraSutta Piṭaka]]''}} (SanskritPāli; PaliSanskerta: ''{{IAST|[[SuttaSutra Pitaka|Sūtra Piṭaka]]''}}), ''[[Vinaya Piṭaka]]'' (Sanskrit & Pali), dan ''{{IAST|[[AbhidharmaAbhidhamma Piṭaka]] Piṭaka}}'' (SanskritPāli; PaliSanskerta: ''Abhidhamma{{IAST|[[Abhidharma|Abhidharma Piṭaka'']]}}).
 
Sutta PitakaPiṭaka berisi kotbah-kotbah [[Buddha]] selama 45 tahun membabarkan [[Dharma]] berjumlah 84.000 sutta. Vinaya PitakaPiṭaka berisi peraturan [[Bhikkhu]]/ni, sedangkan Abhidhamma PitakaPiṭaka berisi ilmu [[filsafat]] dan [[metafisika]] [[Agama Buddha]].
 
== Sejarah ==
Beberapa minggu setelah Sang [[Siddharta Gautama|Buddha]] wafat (483 SM) seorang Bhikkhu tua yang tidak disiplin bernama [[Subhaddha]] berkata : "''Janganlah bersedih kawan-kawan, janganlah meratap, sekarang kita terbebas dari Pertapa Agung yang tidak akan lagi memberitahu kita apa yang sesuai untuk dilakukan dan apa yang tidak, yang membuat hidup kita menderita, tetapi sekarang kita dapat berbuat apa pun yang kita senangi dan tidak berbuat apa yang tidak kita senangi''" ([[Vinaya Pitaka|Vinaya Piṭaka]] II,284). Maha [[Kassapa Thera]] setelah mendengar kata-kata itu memutuskan untuk mengadakan Pesamuhan Agung (Konsili) di [[Rajagaha]].
 
Dengan bantuan Raja [[Ajatasattu]] dari [[Magadha]], 500 orang [[Arahat]] berkumpul di Gua [[Sattapanni]] dekat [[Rajagaha]] untuk mengumpulkan ajaran Sang Buddha yang telah dibabarkan selama ini dan menyusunnya secara sistematis. Yang Ariya [[Ananda]], siswa terdekat [[Sang Buddha]], mendapat kehormatan untuk mengulang kembali khotbah-khotbah Sang Buddha dan Yang Ariya [[Upali]] mengulang [[Vinaya]] (peraturan-peraturan). Dalam Pesamuhan Agung Pertama inilah dikumpulkan seluruh ajaran yang kini dikenal sebagai Kitab Suci [[Tripiṭaka]] (Pali). Mereka yang mengikuti ajaran Sang Buddha seperti tersebut dalam Kitab Suci Tripiṭaka (Pali) disebut Pemeliharaan Kemurnian Ajaran sebagaimana sabda Sang Buddha yang terakhir: "''Jadikanlah [[Dhamma]] dan [[Vinaya]] sebagai pelita dan pelindung bagi dirimu''".
Baris 34:
Pesamuhan Agung keempat diadakan di [[Aluvihara]] ([[Srilanka]]) di bawah lindungan Raja [[Vattagamani Abhaya]] pada permulaan abad keenam sesudah Sang Buddha wafat ([[83 SM]]). Pada kesempatan itu Kitab Suci Tripiṭaka (Pali) dituliskan untuk pertama kalinya. Tujuan penulisan ini adalah agar semua orang mengetahui kemurnian Dhamma Vinaya.
 
Selanjutnya Pesamuhan Agung Kelima diadakan di [[Mandalay]] ([[Burma]]) pada permulaan [[abad 25]] sesudah Sang Buddha wafat ([[1871]]) dengan bantuan Raja [[Mindon]]. Kejadian penting pada waktu itu adalah Kitab Suci TitpitakaTitpiṭaka (Pali) diprasastikan pada 727 buah lempengan marmer (batu pualam) dan diletakkan di bukit [[Mandalay]].
 
Persamuan Agung keenam diadakan di [[Rangoon]] pada hari [[Visakha Puja]] tahun Buddhis [[2498]] dan berakhir pada tahun Buddhis 2500 (tahun Masehi [[1956]]). Sejak saat itu penterjemahan Kitab Suci Tripiṭaka (Pali) dilakukan ke dalam beberapa bahasa Barat.