Pegunungan Dieng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar, added uncategorised tag
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 146:
Dihyang dahulu merupakan pusat kegamaan [[Hindu]] dan tempat ditemukannya delapan candi dari Kerajaan [[Mataram Kuno]].<ref name=Coedes>{{cite book|last= Coedès|first= George|author-link= George Coedès|editor= Walter F. Vella|others= trans.Susan Brown Cowing|title= The Indianized States of Southeast Asia|year= 1968|publisher= University of Hawaii Press|isbn= 978-0-8248-0368-1}}</ref>{{rp|79,90}} Belum ditemukan sumber prasasti mengenai kapan candi tersebut dibangun, diperkirakan berkisar antara pertengahan [[abad ke-7]] hingga [[abad ke-8]] Masehi; candi yang ditemukan di daerah Dieng diketahui didapati memiliki struktur batu tertua yang diketahui di Jawa.<ref name=romain>{{Citation|last=Romain|first=Julie|year=2011|editor-last=Manguin|editor-first=Pierre-Yves|editor2-last=Mani|editor3-last=Wade|editor3-first=Geoff|chapter=Indian Architecture in the ‘Sanskrit Cosmopolis’: The Temples of the Dieng Plateau|title=Early Interactions Between South and Southeast Asia: Reflections on Cross-cultural Exchange|location=Singapore|publisher=Nalanda-Sriwijaya Centre. Institute of Southeast Asian Studies|volume=2|pages=299–316|isbn=9789814345101}}</ref> Pada zamannya candi di Dihyang diperkirakan berjumlah 400 tetapi hanya delapan yang tersisa. Candi-candi yang tersisa sekarang dinamai menurut nama tokoh pada epos [[Mahabharata]] dan [[pewayangan]] Jawa.<ref name="Wright, A. 2013">Wright, A., & Smith, C. (2013). Volcanoes of Indonesia: Creators and Destroyers. Editions Didier Millet.</ref>
 
Ditinjau dari segi arsitektur candi di [[Jawa Tengah]], candi Dihyang memliki gaya arsitektur Jawa Tengahan atau MataramanMataram Kuno. Penelitian yang dilakukan memperkirakan bahwa candi-candi tersebut dibangun dalam periode yang sama, berkisar antara abad ke-7 hingga ke-8. Sebuah prasasti yang ditemukan di dekat [[candi Arjuna]] bertanggal sekitar tahun 808-809 M, merupakan bentuk [[aksara Jawa Kuno]] tertua yang masih ada, mengungkapkan bahwa candi di Dihyang terus dihuni dari pertengahan abad ke-7 hingga awal abad ke-9.<ref>{{cite book | author= Drs. R. Soekmono| title= ''Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2'', 2nd ed. | publisher = Penerbit Kanisius | date= 1973, 5th reprint edition in 1988 | location =Yogyakarta| page =87 }}</ref>
 
Candi di Dihyang ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh seorang tentara [[Inggris]] saat mengunjungi reruntuhan candi yang terletak di tengah danau. Saat itu dataran di sekitar tergenang air dan membentuk danau kecil. Pada tahun 1856, Isidore van Kinsbergen memimpin upaya untuk mengeringkan danau untuk mengungkap candi. Pemerintah [[Hindia Belanda]] melanjutkan proyek rekonstruksi pada tahun 1864, dilanjutkan dengan studi lebih lanjut dan foto-foto yang diambil oleh Van Kinsbergen.<ref name="Wright, A. 2013"/>