Biarawati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k rv
Tag: Pengembalian pranala ke halaman disambiguasi
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
=== Kaul ketaatan ===
Kaul Ketaatan lebih tinggi daripada dua kaul yang pertama. Sebab, kaul ketaatan adalah suatu kurban, dan ia lebih penting karena ia membangun dan menjiwai tubuh religius. Dengan kaul ketaatan biarawan/wati berjanji pada Allah untuk taat kepada para pimpinan yang sah dalam segala sesuatu yang mereka perintahkan demi peraturan. Kaul ketaatan membuat biarawan/wati bergantung kepada pimpinan atas dasar peraturan-peraturan sepanjang hayatnya dan dalam segala urusannya. Keutamaan ketaatan lebih luas daripada kaul ketaatan; keutamaan ini mencakup ketentuan dan peraturan, dan bahkan nasihat-nasihat para pimpinan. Memenuhi perintah dengan tulus dan sempurna – ini disebut ketaatan kehendak kalau kehendak mendorong budi untuk tunduk kepada nasihat pimpinan. Sehubungan dengan ini, untuk menunjang ketaatan.
 
 
Dari ketiga kaul itu juga berlaku bagi [[pastor|imam]] biarawan, misalnya: CM, [[C.D.D.|CDD]], [[Yesuit|SJ]], [[Serikat Sabda Allah|SVD]], [[Oblat Maria Imakulata|OMI]], [[Misionaris Keluarga Kudus|MSF]], [[Karmelit|OCarm]], [[C.I.C.M.|CICM]], [[Kapusin|OFM Cap]], dan sebagainya. Kita perlu memahami bahwa imam-imam [[projo]] (pr), [[dioses]], bukanlah imam-imam biarawan.