Sejarah Kota Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
 
== Sejarah awal Kota Medan ==
Dalam buku sejarah kota Medan, dituliskan bahwa Medan sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590. Dalam ''Riwayat Hamparan Perak'' yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada rangkaian bilah bambu, tercatat [[Guru Patimpus]], tokoh masyarakat Karo, sebagai orang yang pertama kali membuka "desa" yang diberi nama Medan. Namun, naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi "[[Revolusi Sosial Sumatra Timur|kerusuhan sosial]]", tepatnya tanggal 4 Maret 1946. Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita, pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan (Pakan). Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik, sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus. Antara tahun 1614-1630 Masehi, ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota Bangun, setelah kalah dalam adu kesaktian. Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik Tarigan, pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan yang terletak di antara Sungai Babura dan Sungai Deli. Dia pun lalu memimpin desa tersebut.<ref name="sejarah medan">{{Cite news|title=Sejarah Kota Medan Sejarah Multi Kebudayaan|url=http://forum.detik.com/horas-bah-ini-loh-sejarah-kota-medan-sejarah-multi-kebudayaan-t405119.html|access-date=25 Agustus 2018|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
 
''Guru Patimpus Sembiring Pelawi'' pada tahun 1590 kemudian dipandang sebagai pembuka sebuah kampung yang bernama Medan Puteri walaupun sangat minim data tentang Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan. Lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular.