Hakim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ref |
Ringkasan pendek Tag: Dikembalikan |
||
Baris 20:
Hakim memiliki peran yang beragam dalam berbagai yurisdiksi. Pada negara yang memiliki sistem hukum ''[[common law]]'', hakim berperan sebagai wasit yang tidak memihak, terutama untuk memastikan prosedur peradilan berjalan dengan semestinya. Sementara penuntutan dan pembelaan mengajukan kasus mereka kepada juri, yang biasanya dipilih dari warga negara biasa. Juri bertugas sebagai pencari fakta utama, sedangkan hakim akan menyelesaikan hukuman. Akan tetapi, dalam kasus pengadilan yang lebih kecil hakim dapat mengeluarkan putusan ringkasan tanpa harus melanjutkan ke pengadilan juri. Pada negara yang bersistem [[hukum kontinental]], di mana tidak dikenal juri, hakim bertugas memimpin proses peradilan, menilai, dan menjatuhkan hukuman. Dengan demikian, hakim diharapkan mampu untuk menerapkan hukum secara langsung, seperti dalam ekspresi Perancis "hakim adalah mulut hukum" ({{lang-fr|le juge est la bouche de la loi}}). Dalam beberapa sistem investigasi dapat dilakukan oleh hakim yang berfungsi sebagai hakim pemeriksa<ref name='mk'/>.
Hakim dapat bekerja sendiri dalam kasus-kasus yang lebih kecil, tetapi dalam pidana, keluarga dan kasus-kasus penting lainnya, mereka bekerja sebagai sebuah majelis hakim<ref name='mk'/>. Dalam beberapa sistem hukum perdata, panel ini dapat mencakup hakim awam yang merupakan keistimewaan dalam sistem peradilan di [[Jerman]]<ref name='mk'/>
=== Persyaratan dan janji ===
Ada hakim sukarela dan hakim profesional. Seorang hakim sukarela, seperti hakim Inggris, tidak diharuskan memiliki pelatihan hukum dan tidak dibayar. Sedangkan hakim profesional harus dididik secara hukum. Di [[Amerika Serikat]], hakim profesional biasanya memerlukan gelar [[Juris Doctor]],selain itu pengalaman yang profesional juga diperlukan. Di AS hakim yang sering ditunjuk adalah hakim yang sudah berpengalaman dan biasanya ditunjuk oleh kepala negara. Namun, dalam beberapa yuridis AS, hakim dipilih dalam pemilihan politik. Dalam supremasi hukum, ketidakberpihakan dianggap sangat penting, sehingga di sebagian besar yuridiksi, hakim dapat dihapus oleh eksekutif. Akan tetapi, dalam sistem non-demokratis, pemilihan hakim mungkin sangat dipolitisasi dan mereka sering menerima intruksi tentang cara menilai, dan dapat dihapus apabila perilaku mereka berperilaku tidak sopan kepada pimpinan politik.<ref>{{Cite web|url=https://judiciallearningcenter.org/the-players-in-the-courtroom/|title=Who Are the Players in the Courtroom? {{!}} The Judicial Learning Center|language=en-US|access-date=2020-01-24}}</ref>
|