Injil Barnabas: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: mengubah tempat lahir halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
{{Apokrifa Perjanjian Baru}}
'''Injil Barnabas''' adalah sebuah [[injil]] [[pseudopigrafa|pseudepigrafi]] [[Apokrifa Alkitab|non-kanonik]] yang ditulis pada
Injil Barnabas, telah diterjemahkan ke dalam bermacam-macam bahasa, seperti bahasa Turki, Italia, Spanyol, Inggris dan Arab. Kitab tersebut tidak ditulis menggunakan bahasa Aramaik, Yunani atau pun Ibrani, yang merupakan bahasa utama dalam kitab-kitab Perjanjian Baru, hal ini semakin menguatkan fakta bahwa kitab Barnabas adalah karangan dari kumpulan anti Kristus.
Kitab Barnabas mengatakan bahwa Barnabas adalah seorang tokoh yang berkelana bersama Paulus kemudian mereka bersilang pendapat karena perbedaan teologi antara keduanya mengenai ketuhanan Yesus. Hal ini bertentangan dengan Kitab Para Rasul yang menjelaskan perselisihan Paulus dengan Barnabas. Kitab Para Rasul menyebutkan setelah kembali dari perjalanan misi yang pertama, Paulus dan Barnabas menggembalakan jemaat Antiokhia. Lalu setelah mengajar dan menggembalakan di Antiokhia selama beberapa waktu, Paulus ingin kembali mengunjungi jemaat-jemaat yang telah didirikannya bersama dengan Barnabas. Ini merupakan perasaan sejati seorang pengabar Injil dengan jiwa seorang gembala. Paulus ingin mengunjungi kembali jemaat-jemaat itu supaya bisa menguatkan mereka, mengajar mereka, dan mendorong mereka untuk hidup bagi Tuhan. Tidak seorang pun yang boleh mengerjakan hanya satu sisi dari panggilan mengabarkan Injil. Setelah Injil dikabarkan, siapakah yang akan terus memberikan firman bagi orang-orang yang baru percaya itu? Injil harus dikabarkan. Tetapi setelah itu kebenaran firman harus terus diajarkan, dan jemaat yang sudah percaya harus didorong, dinasihati, ditegur, dan dikuatkan untuk makin mengasihi Tuhan dan hidup di dalam kekudusan. Itulah sebabnya di dalam ayat 36 Paulus mengajak Barnabas untuk kembali mengunjungi jemaat-jemaat yang telah mereka Injili.
Tetapi di dalam ayat 38 dikatakan bahwa Paulus menolak mengajak Markus. Barnabas sangat ingin membawa Markus, sedangkan Paulus dengan keras menentang rencana itu. Apakah yang membuat Paulus sangat marah? Kemungkinan karena Markus saat itu belum benar-benar menerima bahwa orang-orang dari bangsa-bangsa lain diterima oleh Tuhan sama seperti Israel diterima. Pasal 13 yang mencatat tentang keputusan Markus meninggalkan Paulus dan Barnabas (Kis. 13:13) adalah pasal yang memuat permulaan pemanggilan bangsa-bangsa lain dengan cara yang sama dengan pemanggilan Israel. Inilah pasal yang menyatakan bahwa berita Injil adalah juga bagi bangsa-bangsa lain, sama seperti bagi Israel. Banyak orang Yahudi yang sulit menerima ini. Beberapa kelompok orang Yahudi bahkan memaksa supaya orang percaya dari bangsa lain juga disunat. Inilah yang dilawan oleh Paulus hingga ke pertemuan di Yerusalem. Di dalam pasal 13 Markus (atau juga dikenal dengan Yohanes) meninggalkan Paulus dan Barnabas setelah menyadari kalau perjalanan mereka semakin jauh meninggalkan Yerusalem. Semakin Injil diberitakan kepada bangsa-bangsa lain menjauhi Israel dan Yerusalem, semakin ini membuat Markus tidak bisa ikut mereka. Markus bahkan tidak kembali ke Antiokhia, yang adalah jemaat dengan komunitas berbahasa Yunani yang besar, tetapi langsung ke Yerusalem. Di dalam Kisah Rasul 15:38 pun sebenarnya Paulus telah memberikan petunjuk mengenai alasannya tidak mau membawa Markus. Paulus mengatakan bahwa Markus tidak mau “bekerja” bersama-sama mereka. Kata “bekerja” ini di dalam Kisah Rasul 13:2 dan 14:26-27 berbicara tentang pertobatan bangsa-bangsa lain. “Pekerjaan” yang Tuhan khususkan untuk Paulus dan Barnabas dalam Kisah Rasul 13:2 adalah untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Markus tidak ingin berbagian di dalam pengabaran Injil bagi bangsa-bangsa lain. Paulus dan Barnabas tidak pernah memiliki perbedaan pemahaman tentang status Yesus adalah Tuhan, karena Yesus sendiri sebelum naik ke Surga sudah menyatakannya kepada banyak orang. Jika Barnabas menentang status Yesus sebagai Tuhan, dia tidak akan berjalan bersama Paulus dari awal mereka bertemu.
Injil Barnabas, dinyatakan tidak benar oleh Gereja (382M), Dekrit dari Paus Innocent I (465M) dan Dekrit dari Gelasius (496M). '''Dekrit Gelasius menyebut Evangelium Barnabas sebagai Injil yang dilarang.''' Hal ini berlandaskan oleh faktor-faktor aneh yang ditemukan di dalam kitab tersebut, Barnabas adalah pengikut Paulus dan tidak pernah menentang keilahian Yesus, lalu Barnabas bukan bagian dari Kedua Belas Rasul, sehingga dia tidak pernah berbicara banyak dan langsung dengan Yesus, apa lagi menjadi murid terdekat Yesus, murid terdekat Yesus adalah Petrus. Keanehan dalam kitab Barnabas adalah tulisan ditemukan dalam bahasa Turki, Arab, Italia, dan Spanyol, tapi tidak ada satu pun yang menggunakan bahasa yang digunakan para Rasul seperti Yunani, Aramaik, atau pun Ibrani. Hasil penelitian juga menemukan bahwa tulisan tersebut ditulis pada abad renaissans di mana sedang terjadi perang dengan kekaisaran Ottoman, sedangkan seluruh Injil dan kitab ditulis pada awal Masehi.
Para ilmuwan dan sejarahwan serta Teolog menyatakan bahwa kitab Barnabas adalah kitab palsu karena mengandung banyak sekali informasi yang tidak tepat seperti status Barnabas sebagai Kedua Belas Rasul, alasan dia bersilang pendapat dengan Paulus, dan kitab Barnabas tidak menggunakan bahasa yang digunakan para Rasul, serta ditulis pada era Renaissans. Kitab Barnabas juga tidak tepat ketika menuliskan Kelahiran Yesus pada Era Pontius Pilatus, sedangkan Yesus lahir sebelum Pontius Pilatus menjadi Prefek Judea. Pasal 20-21 kitab Barnabas menyatakan Yesus berlayar dari danau Galilea ke Nazaret. Kenyataannya Nazaret adalah kota daratan. Letaknya 25 kilometer dari danau Galilea. Kota ini berada 320 meter di atas permukaan laut. Kitab Barnabas pasal 21 menyatakan Yesus mendaki ke Kapernaum. Padahal kota Kapernaum adalah kota dataran rendah. Letaknya di pesisir yang pada tepi pantai Galilea. Pasal 98 menyatakan 200 keping emas (dirham) tidak cukup memberi makan 5000 orang. Jelas ada kesalahan mata uang. Penulis tidak paham beda antara mata uang emas (dirham) dan perak (dinar). Pasal 144-150 menyatakan orang Farisi ada pada zaman Nabi Elia. Padahal Nabi Elia hidup sekitar 800 SM. Sedangkan orang Farisi baru ada pada tahun 2 SM. Hal ini semakin menguatkan bahwa kitab Barnabas adalah kitab palsu yang sengaja disebarkan untuk melakukan disinformasi bagi pihak KeKristenan dalam menghadapi invasi kekaisaran Turki Ottoman.
== Indikasi Pemalsuan ==
|