Injil Barnabas: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Added {{More citations needed}} and {{Refimprove}} tags(Tw) Tag: halaman dengan galat kutipan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
Baris 1:
{{More citations needed|date=Juli 2023}}
{{Apokrifa Perjanjian Baru}}
'''Injil Barnabas''' adalah sebuah [[injil]] [[pseudopigrafa|pseudepigrafi]] [[Apokrifa Alkitab|non-kanonik]] yang ditulis pada Abad Renaissans dan diklaim ditulis oleh [[Barnabas]], Dalam Injil non kanonik Barnabas di Pasal ke 14 disebutkan nama kedua belas Murid Yesus yaitu yesus telah memilih Andreas dan Saudaranya Petrus sang penjala ikan. Dan Yusuf Barnabas yang menulis injil ini kemudian Matius sang pemungut cukai. Yohanes & Yakobus putra Zebedius. Tadius & Simon orang Zelot . Bertolomius & Filipus. Yakobus anak alfeus & Yudas iskariot sang pengkhianat. Berdasarkan pasal tersebut jelas terjadi ketidaksinkronan pada kitab Barnabas tersebut dengan Injil sesungguhnya dan juga Kitab Para Rasul, tidak ada satupun anggota dari Kedua Belas Rasul bernama Barnabas, satu-satunya anggota baru di dalam Kedua Belas Rasul adalah Matias yang menggantikan Yudas Iskariot. Tokoh yang pada akhirnya menggunakan nama Barnabas adalah tokoh yang mengikuti Paulus selama menyebarkan kabar baik, tapi baik Paulus dan Barnabas bukanlah bagian dari Kedua Belas Rasul, dan Pauluslah yang disebut sebagai Rasul selain dari Kedua Belas Rasul tersebut.{{butuh rujukan}}
Injil Barnabas, telah diterjemahkan ke dalam bermacam-macam bahasa, seperti bahasa Turki, Italia, Spanyol, Inggris dan Arab. Kitab tersebut tidak ditulis menggunakan bahasa Aramaik, Yunani atau pun Ibrani, yang merupakan bahasa utama dalam kitab-kitab Perjanjian Baru, hal ini semakin menguatkan fakta bahwa kitab Barnabas adalah karangan dari kumpulan anti Kristus.{{butuh rujukan}}
Kitab Barnabas mengatakan bahwa Barnabas adalah seorang tokoh yang berkelana bersama Paulus kemudian mereka bersilang pendapat karena perbedaan teologi antara keduanya mengenai ketuhanan Yesus. Hal ini bertentangan dengan Kitab Para Rasul yang menjelaskan perselisihan Paulus dengan Barnabas. Kitab Para Rasul menyebutkan setelah kembali dari perjalanan misi yang pertama, Paulus dan Barnabas menggembalakan jemaat Antiokhia. Lalu setelah mengajar dan menggembalakan di Antiokhia selama beberapa waktu, Paulus ingin kembali mengunjungi jemaat-jemaat yang telah didirikannya bersama dengan Barnabas. Ini merupakan perasaan sejati seorang pengabar Injil dengan jiwa seorang gembala. Paulus ingin mengunjungi kembali jemaat-jemaat itu supaya bisa menguatkan mereka, mengajar mereka, dan mendorong mereka untuk hidup bagi Tuhan. Tidak seorang pun yang boleh mengerjakan hanya satu sisi dari panggilan mengabarkan Injil. Setelah Injil dikabarkan, siapakah yang akan terus memberikan firman bagi orang-orang yang baru percaya itu? Injil harus dikabarkan. Tetapi setelah itu kebenaran firman harus terus diajarkan, dan jemaat yang sudah percaya harus didorong, dinasihati, ditegur, dan dikuatkan untuk makin mengasihi Tuhan dan hidup di dalam kekudusan. Itulah sebabnya di dalam ayat 36 Paulus mengajak Barnabas untuk kembali mengunjungi jemaat-jemaat yang telah mereka Injili.
Baris 14 ⟶ 13:
Injil Barnabas, dinyatakan tidak benar oleh Gereja (382M), Dekrit dari Paus Innocent I (465M) dan Dekrit dari Gelasius (496M). '''Dekrit Gelasius menyebut Evangelium Barnabas sebagai Injil yang dilarang.''' Hal ini berlandaskan oleh faktor-faktor aneh yang ditemukan di dalam kitab tersebut, Barnabas adalah pengikut Paulus dan tidak pernah menentang keilahian Yesus, lalu Barnabas bukan bagian dari Kedua Belas Rasul, sehingga dia tidak pernah berbicara banyak dan langsung dengan Yesus, apa lagi menjadi murid terdekat Yesus, murid terdekat Yesus adalah Petrus. Keanehan dalam kitab Barnabas adalah tulisan ditemukan dalam bahasa Turki, Arab, Italia, dan Spanyol, tapi tidak ada satu pun yang menggunakan bahasa yang digunakan para Rasul seperti Yunani, Aramaik, atau pun Ibrani. Hasil penelitian juga menemukan bahwa tulisan tersebut ditulis pada abad renaissans di mana sedang terjadi perang dengan kekaisaran Ottoman, sedangkan seluruh Injil dan kitab ditulis pada awal Masehi.
Para ilmuwan dan sejarahwan serta Teolog menyatakan bahwa kitab Barnabas adalah kitab palsu karena mengandung banyak sekali informasi yang tidak tepat seperti status Barnabas sebagai Kedua Belas Rasul, alasan dia bersilang pendapat dengan Paulus, dan kitab Barnabas tidak menggunakan bahasa yang digunakan para Rasul, serta ditulis pada era Renaissans. Kitab Barnabas juga tidak tepat ketika menuliskan Kelahiran Yesus pada Era Pontius Pilatus, sedangkan Yesus lahir sebelum Pontius Pilatus menjadi Prefek Judea. Pasal 20-21 kitab Barnabas menyatakan Yesus berlayar dari danau Galilea ke Nazaret. Kenyataannya Nazaret adalah kota daratan. Letaknya 25 kilometer dari danau Galilea. Kota ini berada 320 meter di atas permukaan laut. Kitab Barnabas pasal 21 menyatakan Yesus mendaki ke Kapernaum. Padahal kota Kapernaum adalah kota dataran rendah. Letaknya di pesisir yang pada tepi pantai Galilea. Pasal 98 menyatakan 200 keping emas (dirham) tidak cukup memberi makan 5000 orang. Jelas ada kesalahan mata uang. Penulis tidak paham beda antara mata uang emas (dirham) dan perak (dinar). Pasal 144-150 menyatakan orang Farisi ada pada zaman Nabi Elia. Padahal Nabi Elia hidup sekitar 800 SM. Sedangkan orang Farisi baru ada pada tahun 2 SM. Hal ini semakin menguatkan bahwa kitab Barnabas adalah kitab palsu yang sengaja disebarkan untuk melakukan disinformasi bagi pihak KeKristenan dalam menghadapi invasi kekaisaran Turki Ottoman.{{butuh rujukan}}
== Indikasi Pemalsuan ==
|