Binangun, Karanggayam, Kebumen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 25:
 
== Sejarah Pembentukan Desa ==
Pada zaman dahulu Desa Binangun berupa hutan belantara. Pada zaman Belanda datang seorang dari Yogyakarta bernama Raden Jigja Wijaya, beliau adalah seorang sakti yang sedang dicari-cari oleh Belanda karena dianggap menentang. Setelah itu beliau pergi lagi ke Tanah Suci (Haji) dan sepulang dari tanah suci beliau berganti nama untuk menghilangkan jejak dari Belanda, beliau berganti nama yaitu Haji Ismail. Mulai saat itu Belanda tidak mencari lagi karena dianggap sudah meninggal. Beliau menetap dan membangun desa. Beliau mempunyai seorang putra yang bernama Wira Pati, setelah beliau meninggal dan makamnya diberi nama Semail,Pembangunan desa diteruskan oleh Wira Pati, dikarenakan desa tersebut belum memiliki nama maka oleh Wira Pati diberi nama Desa Binangun. Sejak itu desa Binangun mulai tertata dan berkembang. Wira Pati mempunyai seorang putra bernama Wira Pada dan mempunyai cucu bernama Wira Niti.<ref>{{Cite web|url=https://geopark.kebumenkab.go.id/|title=Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Kabupaten Kebumen|last=Kebumen|first=Pemerintah Kabupaten|website=Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Kabupaten Kebumen|language=id|access-date=2020-05-20|archive-date=2020-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200616205805/https://geopark.kebumenkab.go.id/|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Bingangun masa Modern ===