Pandiangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 82:
## Suhutnihuta (bermarga: Pandiangan Suhutnihuta)
## Sitangkubang (bermarga: Pandiangan Sitangkubang)
 
== Kekerabatan ==
 
=== Tanah Pakpak ===
Menurut tarombo marga Pandiangan, salah seorang keturunan Toga Pandiangan bernama Ompu Guru Sarang Banua berpindah ke wilayah Tanah Pakpak, yakni di Siempat Rube. Kemudian menikah dengan boru Sagala lalu melahirkan seorang putra bernama Punguten Sori. Menurut cerita rakyat Pakpak Simsim, Pungeten Sori menikah dengan beru Kombih yang merupakan seorang perempuan yang dua kali ditinggal mati oleh suaminya (Janda), dari hasil hubungan Punguten Sori dengan beru Kombih tersebut kemudian mempunyai satu seorang putra yang dinamai Solin, keturunannya tersebut kemudian hari menjadi marga [[Solin]].
 
=== Tanah Singkil ===
Sebagian keturunan Solin yang berpindah ke tanah Singkil menurunkan marga Sulin
 
=== Tanah Karo ===
Salah satu keturunan Solin yang bernama Macendeh Ni Nengke kemudian pindah ke tanah Karo kemudian memiliki 2 anak yakni, Patobing dijuluki Raja Enggang dan Raja Lambing.
 
Raja Enggang mempunyai seorang putra yang bernama Pinem, Keturunannya bermarga [[Pinem|Pinem Jaren]]. Raja Lambing juga mempunyai seorang putra bermama Sebayang, keturunannya bermarga [[Sebayang]].
 
=== Tanah Alas-Kluet ===
Raja Lambing kemudian hari berkelana ke tanah Alas. Menurut Sejarah Alas, Raja Lambing bermukim di Batubulan lalu mempunyai tiga putra yang bernama Raja Lele, Raja Adeh, Raja Kaye. Ketiga putranya inilah, yang menjadi Raja di di Tanah Alas. Keturunan Raja Lele, Raja Adeh dan Raja Kaye bermarga Selian.
 
== Tokoh ==
Beberapa tokoh yang bermarga Pandiangan, di antaranya adalah: