Kota Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LSKIYAPSD (bicara | kontrib)
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 445:
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah [[kereta api]] Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api [[Hindia Belanda]] dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
 
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta ''Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij'' (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen–Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang–Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua [[stasiun kereta api]] utama yaitu, [[Stasiun Semarang Tawang]] yang melayani layanan kereta api antarkota kelas eksekutif danserta sebagian besar kelas campuran jalur utara Jawa, dan [[Stasiun Semarang Poncol]] hanya memberhentikan sebagian kecil kereta api antarkota kelas campuran dan seluruh kelas ekonomi lintas utara.
 
Angkutan udara dilayani di [[Bandara Ahmad Yani]], menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negeri, contohnya ke [[Singapura]] dan [[Kuala Lumpur|Kuala Lumpur, Malaysia]].