Gereja Ortodoks Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 40:
== Pascaskisma ==
[[Berkas:Bartolomew I.jpg|
Penaklukan Konstantinopel oleh tentara [[Perang Salib Keempat]] pada tahun 1204 sering dipandang sebagai puncak konflik antara [[Gereja Barat]] dan [[Gereja Timur]]. Perampokan ''[[Hagia Sophia|Church of Holy Wisdom]]'' dan pendirian [[Kekaisaran Latin]] sebagai upaya nyata menggantikan [[Kekaisaran Romawi Timur]] pada 1204 masih menyisakan dendam hingga sekian lama. Namun pada tahun 2004, [[Paus Yohanes Paulus II]] menyampaikan permintaan maaf secara formal atas kejadian tahun 1204 tersebut, yang mana perbuatan tersebut juga dikecam dengan keras oleh [[Paus Innosensius III]] ([[Paus (Katolik Roma)|paus]] pada saat itu); permintaan maaf tersebut secara resmi diterima oleh [[Patriark Oikumenis Konstantinopel|Patriark Oikumenis]] [[Bartolomeus I dari Konstantinopel|Bartolomeus I]]. Permintaan maaf dari Gereja Barat juga disertai dengan pengembalian [[relikwi]] [[Santo]] [[Yohanes Krisostomus]] dan Santo [[Gregorius dari Nazianzus]], yang dipercayai telah dicuri dari Konstantinopel saat peristiwa tahun 1204.<ref>{{en}} [http://www.fordham.edu/halsall/source/1204innocent.html Pope Innocent III, Letters, 126] (given July 12, 1205, and addressed to the papal legate, who had absolved the crusaders from their pilgrimage vows). Text taken from the Internet Medieval Sourcebook by Paul Halsall. Modified. Original translation by J. Brundage.</ref><ref name="continuing">{{en}} {{cite web |url=http://www.orthodoxytoday.org/articles4/CarlsonUnity.php |title=Continuing the Dialogue of Love: Orthodox-Catholic Relations in 2004 |publisher=OrthodoxyToday.org |year=2004 |author=Dr. David Carlson |access-date=2015-03-05 |archive-date=2015-04-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150429071959/http://www.orthodoxytoday.org/articles4/CarlsonUnity.php |dead-url=yes }}</ref>
Semenjak tahun [[1917]] dengan [[Revolusi Oktober]] di [[Rusia]], [[Gereja Ortodoks Rusia]] mulai ditindas dengan kejam oleh [[rezim]] [[komunis]]. Banyak rohaniwan dibunuh atau dideportasi ke [[Siberia]]. Gedung-gedung gereja banyak yang berubah fungsi menjadi tempat-tempat lain, bahkan kadang-kadang dipakai sebagai [[penjara]]. Mereka baru boleh bebas beribadah lagi pada awal [[dasawarsa]] terakhir [[abad ke-20]].
|