Ida Iasha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 5 suntingan by Kamabash (bicara): Berikan ringkasan alasan menghapus bagian tersebut(Tw) Tag: Pembatalan pranala ke halaman disambiguasi |
Kehidupan pribadi. karena informasi tentang kehidupan pribadi tidak sesuai fakta harap tidak di cantumkan. nara sumber dari anak nya sendiri, yaitu saya. terima kasih |
||
Baris 85:
Juni 1980, tepat 1 bulan setelah berusia 17 tahun dan menamatkan sekolahnya di HAVO (Hoger Algemeen Voortgezet Onderwijs), Ia dan kelima saudaranya diajak ke Indonesia dan tinggal di rumah kakek dari ibunya di ''[[Kemang, Jakarta]]''. Ketika orangtua dan saudaranya hendak kembali ke Belanda, ia menetap di Indonesia dan melanjutkan Pendidikan formalnya yang di tempuh di ''[[SMA Tarakanita 1]]'' Jakarta. Selain itu ia juga mengambil kursus singkat Bahasa Indonesia di [[Indonesia College.
▲Tahun pertama menikah dengan Eddy, Ia sempat berjalan-jalan bersama suaminya dan secara tidak sengaja bertemu dengan teman suaminya dan menawarkannya untuk menjadi Model. Wajah indonya pun akhirnya mulai menghiasi majalah-majalah wanita dikala itu, termasuk menjadi Brand Ambassador untuk ''[[Batik Keris]], [[Johnson & Johnson]] Baby Shampoo'', dan ''[[Djarum Super]]''. Tetapi ia tidak menekuni profesi barunya sebagai model itu karena baru saja melahirkan putra pertamanya, ''[[Rendy Russell Syahputra]]'' yang lahir pada tanggal 24 September 1984. Tahun 1986, barulah ''[[Martha Tilaar]]''memperkenalkannya pada Majalah Sarinah dan ia tidak lagi tampil hanya sebagai model peragaan busana, tetapi menjadi wajah sampul yang laris. Karena wajahnya terpampang di banyak majalah, Sutradara ''[[Slamet Rahardjo]]'' tertarik padanya untuk membintangi film ''[[Kodrat (film)]]'' yang diproduksi mulai tanggal 29 Maret 1986. Karena saat itu ia sedikit kesulitan dalam pelafalan nama barunya (Ida Aisyah), sutradara ''[[Slamet Rahardjo]]'' pun menggantinya untuk nama panggung menjadi Ida Iasha. Setelah film kodrat diputar, ia semakin banyak mendapat order film dan menyelesaikan 4 film dalam satu tahun. Sempat berhenti tampil beberapa bulan untuk mengurus kewarganegaraannya, ia pun tampil kembali dalam film "Mekar Diguncang Prahara" pada pertengahan 1987 dan berlanjut hingga menjelang akhir tahun 1990 dengan berbagai iklan termasuk ''[[Lux (sabun)]]'', dan majalah-majalah terkenal. Ida pun sempat beberapa kali tampil di film dengan aktor ''[[Hollywood]]''.
Ia pun memutuskan untuk sementara berhenti tampil karena tepat pada hari natal di tanggal 25 Desember 1990, Ia melahirkan anak keduanya dan suaminya memberikan nama ''[[Kama Bashkara Syahputra]].'' Setelah 1 tahun absen, Ia kembali tampil di 2 film bersama ''[[Rhoma Irama]]''. Pada bulan Oktober 1993, Ida pertama kali tampil dalam [[Salah Asuhan|''Salah Asuhan (sinetron)'']] produksi ''[[Marissa Haque]]''. Setelah membintangi ''[[Salah Asuhan]]'', Ia hamil kembali dan melahirkan putra ketiganya pada tanggal 1 Juni 1994, yang bernama ''[[Remyzard Adi Putra]]''. Sejak itulah ia berhenti selama 2 tahun dari kegiatan film untuk mengurus ketiga putranya, hanya saja ia tetap menghiasi majalah-majalah terkenal dan tetap menjadi Bintang ''[[Lux (sabun)]]'' saat itu. Oktober 1996, barulah ia diajak kembali oleh ''[[Marissa Haque]]'' untuk membintangi sinetron "Kembang Setaman" yang syutingnya dilakukan di ''[[Beijing]]''. Setelah syuting berakhir, Ia hamil anak keempatnya dan lahir pada tanggal 21 Juli 1997 yang diberi nama ''[[Badra Rahadi Putra]]''. Setelah melahirkan dan selesai membintangi sinetron Kembang Setaman sebanyak 6 episode tersebut, ia vakum berakting tetapi sempat menjadi Brand Ambassador dari salah satu provider terbesar di Indonesia, ''[[Telkomsel]]'' pada tahun 1998 dan saat ia menjadi Brand Ambassador inilah pasar pun merespon hebat dan penjualan kartu simPATI-pun naik. Lalu ia vakum total dari dunia entertainment dan Setelah sempat bekerja sebagai ''[[Public Relation]]'' dalam sebuah perusahaan internasional di bidang IT, pada tahun 2003, Ia tampil kembali di dunia film setelah 9 tahun vakum lewat genre horror garapan Rizal Mantovani, ''[[Kuntilanak 2]]'' (2007), berlanjut ''[[Kuntilanak 3]]'' (2008) dan filmnya yang terakhir adalah ''[[Sajadah Ka'bah]]'' (2011)
|