Dheg Dheg Plas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
'''''Dheg Dheg Plas''''' adalah album perdana dari grup musik [[Koes Plus]] setelah berganti nama dari Koes Bersaudara yang dirilis pada 1 November 1969{{sfn|Ginting|2009|pp=59}} di bawah label [[Blackboard (perusahaan)|Melody]]. Album ini terhitung sukses besar di pasaran dan langsung mengangkat nama Koes Plus sebagai ''grup musik legendaris'' papan atas Indonesia. Di album pertama ini Koes Plus memperkenalkan 2 personel barunya, yaitu [[Murry]] sebagai drummer dan [[Totok Adji Rachman]] yang ditinggalkan 2 personel kedua saudaranya yaitu [[Nomo Koeswoyo]] dan [[Yok Koeswoyo]] yang dikeluarkan dari grup ini. Kehadiran 2 personel baru ini membawa angin segar dan energi pada musik Koes Plus. Album ini meledak di pasaran dan sukses terjual hingga lebih mencapai 1,8 juta keping. Album ini merupakan album paling sukses sepanjang karier Koes Plus. Album ini mencetak sejumlah hits termasuk "Tjintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", " Derita", "Tiba Tiba Aku Menangis", "Manis dan Sajang", "Dheg Dheg Plas", dan "Kembali ke Djakarta".
 
Album ini meledak dipasaran menjelang percintaan dan puitis pada saat itu karena lagu 'Cintamu Telah Berlalu' yang mengisahkan berlalu yang sukamereka nyalakan pada api dalam tungku dianggap dengar lolongan anjing di malam hari. Lagu ini bahkan sempat di cekal hanya ditayangkan di televisi karena dianggap percintaan dan puitis.
 
Namun Koes Plus dan Dimita Moulding Industries masih memiliki lagu yang menjadi andalan. Hits 'Manis dan Sajang (Manis dan Sayang)' juga sangat digemari dewasa pada saat itu. Kini, di tahun 2022 lagu ini digunakan dalam iklan produk rokok [[Gudang Garam|Gudang Garam Merah]] menggantikan lagu yang melanjutkannya digunakan, yakni ''[[Mata Indah Bola Pingpong]]'' dari [[Iwan Fals]] di album [[Wakil Rakyat (album)|Wakil Rakyat]] (1987) dengan jargon "Legendaris Sepanjang Masa".