Situs Ratu Baka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lau Olivia (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan ketikan
Tag: mengubah parameter nama di infobox Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rizkydns (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 42:
[[Prasasti Abhayagiri Wihara]] yang berangka tahun 792 M merupakan bukti tertulis yang ditemukan di situs Ratu Boko. Dalam prasasti ini menyebut seorang tokoh bernama Tejahpurnapane Panamkarana atau [[Rakai Panangkaran]] (746-784 M), serta menyebut suatu kawasan [[wihara]] di atas bukit yang dinamakan ''Abhyagiri Wihara'' ("wihara di bukit yang bebas dari bahaya"). Rakai Panangkaran mengundurkan diri sebagai Raja karena menginginkan ketenangan rohani dan memusatkan pikiran pada masalah keagamaan, salah satunya dengan mendirikan wihara yang bernama Abhayagiri Wihara pada tahun 792 M.<ref name="Wonderful"/> Rakai Panangkaran menganut agama Buddha demikian juga bangunan tersebut disebut Abhayagiri Wihara adalah berlatar belakang agama Buddha, sebagai buktinya adalah adanya Arca Dyani Buddha. Namun ditemukan pula unsur–unsur agama Hindu di situs Ratu Boko Seperti adanya Arca Durga, Ganesha dan Yoni.
 
Tampaknya, kompleks ini kemudian diubah menjadi keraton dilengkapi benteng pertahanan bagi raja bawahan (vassal) yang bernama Rakai Walaing Pu[[Mpu KumbayoniKumbhayoni]]. Menurut [[prasasti Siwagrha]] tempat ini disebut sebagai kubu pertahanan yang terdiri atas tumpukan beratus-ratus batu oleh Balaputra. Bangunan di atas bukit ini dijadikan kubu pertahanan dalam pertempuran perebutan kekuasaan di kemudian hari.
 
Di dalam kompleks ini terdapat bekas gapura, ruang [[Paseban]], kolam, [[Pendopo]], [[Pringgitan]], [[keputren]], dan dua ceruk [[gua]] untuk ber[[meditasi]].<ref name="Wonderful"/>