I Gusti Agung Bima Sakti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aluminiumky (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aluminiumky (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30:
Agung Anom, yang berhasil menguasai Desa Kapal (selatan Mengwi) pada abad ke-17. Namun, karena serangan penguasa lokal lainnya, ia terpaksa melarikan diri dan akhirnya menjadi pemimpin di Desa Blayu. Agar kekuasaannya semakin kokoh, Agung Anom menjalin aliansi dengan Buleleng, yang saat itu dikuasai oleh Panji Sakti.
 
Bahkan hubungan keduanya dikukuhkan dengan pernikahan antara Agung Anom dengan putri Panji Sakti. Menjelang awal abad ke-18, Agung Anom turut serta dalam penaklukan Buleleng atas Blambangan di ujung timur Jawa Timur. Setelah kematian Panji Sakti pada sekitar 1704, hubungan Agung Anom dengan Buleleng, yang mengalami konflik suksesi, mulai renggang. Ia lantas mengukuhkan diri sebagai raja Mengwi pertama dengan gelar I Gusti Agung Ngurah Made Agung (1690-1722).
 
Setelah itu, pusat kerajaan dipindahkan dari Blayu ke Desa Mengwi, yang letaknya dianggap lebih strategis. Di bawah kekuasaan Agung Anom, wilayah kerajaan Mengwi diperluas hingga Buleleng di utara, Jembrana di barat, dan Blambangan di Jawa Timur.