Reformasi Protestan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 127:
Selama masa [[Prapaskah]] 1522, beberapa orang awam yang dekat dengan Zwingli berulang kali melanggar [[Puasa dan pantang|perintah puasa]] gereja dengan memakan sosis, yang berujung pada konflik dengan uskup Konstanz. Kejadian ini dikenal sebagai "[[Peristiwa Sosis]]". Zwingli menulis pamflet Reformasi pertamanya, ''Tentang Pilihan dan Kebebasan Makan (Vom Erkiesen und Freiheit der Speisen)'', di mana ia menolak aturan-aturan makan yang ditetapkan gereja sebagai sesuatu yang tidak Alkitabiah. Perbandingan dengan tulisan Luther, ''[[Tentang Kebebasan Seorang Kristen]] (Von der Freiheit eines Christenmenschen)'', sangatlah jelas: Luther sangat peduli dengan kebebasan batin dari setiap individu manusia, yang merelativisasi nilai puasa dan peraturan gereja lainnya. Penerima pesan Zwingli bukanlah individu, melainkan jemaat, dan oleh karena itu, aturan-aturan puasa menimbulkan pertanyaan baginya, apakah aturan-aturan tersebut merupakan perintah Tuhan atau ketetapan manusia.<ref>Gottfried W. Locher: ''Zwingli und die schweizerische Reformation''. Vandenhoeck & Ruprecht, Göttingen 1982, hlm. 20.</ref> Ia juga menikah secara diam-diam dan, bersama dengan sepuluh pendeta lainnya, mendekati uskup Konstanz untuk mengizinkan pernikahan klerus meskipun mereka tahu bahwa uskup tidak punya pilihan selain menolak permohonan mereka.{{sfn|Cameron|2012|p=110}}
Untuk menyelesaikan masalah ini, dewan kota mengadakan sebuah disputasi, di mana Zwingli telah menulis [[67 artikel]] sebagai dasar. Pengumuman tersebut membuat orang mengharapkan adanya semacam pembahasan dari kedua belah pihak. Namun, dalam pidato pembukaannya, Walikota Markus Röist menegaskan bahwa kebenaran ajaran Zwingli akan menjadi topik utama. Keempat utusan Uskup Konstanz, yang terkejut dengan hal ini, memutuskan untuk tetap diam sebagai bentuk protes; tetapi mereka tidak bertahan. Jika tidak ada yang menentang Zwingli, dia pasti benar, adalah komentar dari para penonton. Vikaris Jenderal [[Johann Faber]] kemudian angkat, tetapi kini ia
Zwingli sendiri tidak berpikir bahwa dewan kota dapat memutuskan perdebatan teologis, tetapi ia memperkenalkan langkah-langkah reformasi dengan persetujuan dewan kota karena ia ingin menjaga ketertiban umum. [[Reformasi magisterial|Pendekatan yang berhati-hati]] ini membuat marah para reformator yang lebih radikal seperti [[Conrad Grebel]] (wafat tahun 1526). Sebagai putra seorang bangsawan Zürich, ia menikahi seorang gadis kelahiran kelas bawah yang membuatnya berselisih dengan keluarganya. Ia dan para pengikutnya yakin bahwa Gereja harus dibebaskan dari negara. Mereka meringkas teologi mereka dalam sebuah surat kepada Müntzer pada tanggal 5 September 1524. Mereka menolak baptisan bayi, dan mengidentifikasi Gereja sebagai sebuah komunitas eksklusif yang terdiri dari mereka yang menjalani kehidupan yang benar.{{sfn|Lindberg|2021|pp=198–201}}
=== Reformasi Radikal ===
|