Reformasi Protestan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 130:
Dorongan reformasi lebih lanjut datang dari masyarakat: penolakan terhadap persepuluhan, penghapusan gambar-gambar religius dari gereja, kritik terhadap misa. Dewan kota melihat bahwa mereka memiliki otoritas untuk memutuskan masalah ini dan mengadakan [[Disputasi Zürich Kedua]] pada tahun 1523. Menurut [[Heinrich Bullinger]], sekitar 900 orang datang, termasuk banyak sarjana.<ref>Gottfried W. Locher: ''Zwingli und die schweizerische Reformation''. Vandenhoeck & Ruprecht, Göttingen 1982, hlm. 27.</ref> Pada tahun 1524, semua gambar disingkirkan dari gereja-gereja, dan puasa serta selibasi klerus dihapuskan. Dua tahun kemudian, sebuah kebaktian komuni berbahasa Jerman menggantikan liturgi Misa dalam bahasa Latin.{{sfn|Marshall|2009|p=18}} Kerja sama yang erat antara para rohaniwan reformasi dan para magistrat kota menghasilkan pembentukan dua institusi baru yang kemudian diadopsi di kota-kota lain. Pengadilan Perkawinan dan Moral adalah pengadilan hukum yang terdiri dari dua orang awam dan dua orang pendeta yang memiliki yurisdiksi dalam urusan pernikahan tetapi juga bertindak sebagai polisi moral. ''[[Prophezei]]'' (Carolinum) adalah sekolah teologi umum di mana para sarjana, pendeta, dan orang awam mendengarkan ceramah dari Alkitab. Di sini, Zwingli bersama beberapa sarjana menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman ([[Alkitab Zürich]]).{{sfn|Kaufmann|2023|p=105}}<ref>{{RGG|8|1945|1955|Zwingli, Ulrich|Emidio Campi}}</ref>
Pangeran [[Philip dari Hessen]] melihat potensi untuk menciptakan aliansi antara Zwingli dan Luther, karena melihat adanya kekuatan dalam persatuan Protestan. Sebuah pertemuan diadakan di kastilnya pada tahun 1529, yang sekarang dikenal sebagai [[Konferensi Marburg]], yang menjadi terkenal karena kegagalannya. Kedua orang ini tidak dapat mencapai persetujuan karena perbedaan pendapat mereka mengenai satu doktrin kunci. Meskipun Luther mengkhotbahkan [[konsubstansiasi]] dalam perjamuan kudus daripada [[transubstansiasi]], ia percaya akan [[Kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi|kehadiran Kristus yang nyata]] di dalam roti perjamuan. Zwingli, yang terinspirasi oleh teolog Belanda [[Honius|Cornelius Hoen]], percaya bahwa roti perjamuan kudus hanyalah sebuah representasi dan peringatan—Kristus tidak hadir.<ref>Estep, hlm. 190</ref> Luther menjadi sangat marah sehingga ia mengukir di meja rapat dengan kapur ''Hoc Est Corpus Meum''—sebuah kutipan Alkitab dari [[Perjamuan Terakhir]] yang berarti "Inilah tubuh-Ku". Zwingli menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa ''est'' dalam konteks tersebut merupakan padanan dari kata ''significat'' (menandakan).<ref>Estep, hlm. 150</ref>
Zwingli sendiri tidak berpikir bahwa dewan kota dapat memutuskan perdebatan teologis, tetapi ia memperkenalkan langkah-langkah reformasi dengan persetujuan dewan kota karena ia ingin menjaga ketertiban umum. [[Reformasi magisterial|Pendekatan yang berhati-hati]] ini membuat marah para reformator yang lebih radikal seperti [[Conrad Grebel]] (wafat tahun 1526). Sebagai putra seorang bangsawan Zürich, ia menikahi seorang gadis kelahiran kelas bawah yang membuatnya berselisih dengan keluarganya. Ia dan para pengikutnya yakin bahwa Gereja harus dibebaskan dari negara. Mereka meringkas teologi mereka dalam sebuah surat kepada Müntzer pada tanggal 5 September 1524. Mereka menolak baptisan bayi, dan mengidentifikasi Gereja sebagai sebuah komunitas eksklusif yang terdiri dari mereka yang menjalani kehidupan yang benar.{{sfn|Lindberg|2021|pp=198–201}}
|