FKS Food Sejahtera: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mdn1604 memindahkan halaman FKS Food ke FKS Food Sejahtera: Penyesuaian nama untuk perusahaan yang diperdagangkan di lantai bursa |
Rescuing 26 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 31:
'''PT FKS Food Sejahtera Tbk''' ({{BEI|AISA}}) merupakan [[perusahaan]] yang memproduksi [[makanan]] yang bermarkas di [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Perusahaan ini didirikan pada tahun [[1990]], dengan hasil produk utama berupa berbagai macam-macam bahan [[makanan]]. FKS Food sudah memegang sertifikasi ISO 9001:2008, HACCP, dan halal MUI. Produk-produknya yang dikenal publik, seperti makanan ringan Taro, [[permen]] Gulas, dan beras Ayam Jago serta Maknyuss.
Tercatat, perusahaan ini sudah berganti nama beberapa kali. Mulai '''Asia Intiselera''' saat awal berdiri, kemudian menjadi '''Tiga Pilar Sejahtera Food''' pada tahun 2003,<ref>{{Cite news|date=2017-07-25|title=Klarifikasi Manajemen Beras Maknyuss Pasca Sidak Satgas Pangan|url=https://swa.co.id/swa/trends/klarifikasi-manajemen-beras-maknyuss-pasca-sidak-satgas-pangan|work=[[SWA (majalah)|SWA.co.id]]|language=id|access-date=2022-05-03|archive-date=2021-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210125111943/https://swa.co.id/swa/trends/klarifikasi-manajemen-beras-maknyuss-pasca-sidak-satgas-pangan|dead-url=no}}</ref> dan sejak Maret 2021 menjadi FKS Food Sejahtera.<ref>{{Cite web|title=Profil Emiten: PT FKS Food Sejahtera Tbk (IDX: AISA).|url=https://www.investasimu.com/2021/11/Profil-Emiten-PT-FKS-Food-Sejahtera-Tbk-IDX-AISA.html|website=investasimu.com.|language=en-US|access-date=2021-11-28|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325130759/https://www.investasimu.com/2021/11/Profil-Emiten-PT-FKS-Food-Sejahtera-Tbk-IDX-AISA.html|dead-url=no}}</ref>
==Sejarah==
===PT Tiga Pillar Sejahtera===
Sejarah PT FKS Food Sejahtera dapat ditarik ke dua perusahaan mie dan bihun. Perusahaan pertama adalah PT Tiga Pilar Sejahtera, yang didirikan oleh Joko Mogoginta, Budhi Istanto dan Priyo Hadisusanto pada tahun 1992, dengan hanya dibantu oleh 25 karyawan. Nama "Tiga Pilar Sejahtera" (TPS) sendiri diambil dari nama leluhur dua pendiri perusahaan ini, yaitu Tan Pia Sioe (ayah Priyo dan kakek Joko). Tan sendiri dikenal sebagai pemilik dari Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]], yang ia rintis pada tahun 1959 bersama rekannya Tan Sian Kak dan memproduksi bihun jagung. Bisnis Tan pun mulai berkembang, dengan pada 1970-an sudah mulai menggunakan mesin.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Berdirinya PT Tiga Pilar Sejahtera|url=https://text-id.123dok.com/document/6qmogpr8y-sejarah-berdirinya-pt-tiga-pilar-sejahtera.html|website=text-id.123dok.com|access-date=2022-05-03|archive-date=2022-06-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220619124115/https://text-id.123dok.com/document/6qmogpr8y-sejarah-berdirinya-pt-tiga-pilar-sejahtera.html|dead-url=no}}</ref> Modernisasi kemudian dilanjutkan oleh Priyo yang merupakan penerus Tan sejak 1980.<ref name=lap>
Pendirian PT TPS merupakan upaya untuk memprofesionalisasi dan memodernkan usaha keluarga yang sudah berusia lebih dari 30 tahun saat itu. Tidak lama setelah pendirian PT TPS, dari awalnya hanya memproduksi bihun merek Cangak, Filtra dan Superior,<ref>{{Cite news|last=Liputan6.com|date=2002-10-27|title=Mi Superior Menawarkan Kenikmatan yang Berbeda|url=https://www.liputan6.com/news/read/43898/mi-superior-menawarkan-kenikmatan-yang-berbeda|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-05-03|archive-date=2022-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220531035351/https://www.liputan6.com/news/read/43898/mi-superior-menawarkan-kenikmatan-yang-berbeda|dead-url=no}}</ref> ekspansi dilakukan dengan mulai memproduksi mie kering bermerek Superior, dan kemudian pada 1995 didirikan pabrik di [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], Jawa Tengah yang memiliki tujuh lini produksi berkapasitas 30.000 ton/tahun. Beberapa tahun kemudian, juga dibangun pabrik baru di Sragen pada 2000 yang menyatukan segala fasilitas produksi, dan pada 2002, PT TPS sudah terjun ke bisnis [[mi instan]] yang dibangunnya sejak 2001 dengan merek yang sama, yaitu Superior.<ref>
===PT Asia Intiselera===
Ada juga perusahaan kedua bernama PT Asia Intiselera, yang juga adalah sebuah perusahaan mie. Perusahaan ini bermula dari PT Pabrik Mie Asia, yang didirikan oleh Kang Tong Poo pada tahun 1953,<ref name="Mie5">{{Cite web|title=SEJARAH – FKS Food Sejahtera|url=https://fksfs.co.id/our-company/milestone/|language=id-ID|access-date=2022-05-03|archive-date=2023-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230320212459/https://fksfs.co.id/our-company/milestone/|dead-url=no}}</ref> awalnya hanya dengan modal Rp 30.000 sebagai industri rumahan mie di [[Bungur, Senen, Jakarta Pusat]].<ref name=lap/><ref name=Mie1>
Kemudian, untuk menambah modal terutama untuk perusahaan anaknya, di April 1997, PT Asia Intiselera mengumumkan rencananya melepas 35% sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]] pada 15 Mei 1997. Sebelum proses [[penawaran umum perdana]] saham, kepemilikannya terdiri dari PT Saptakencana Asia (74,2%) dan PT Limakarsa Asiasejahtera (25,80%) yang dimiliki keluarga Kang. Selain dari keluarga Kang, tercatat Grup Nagamas yang bergerak di industri makanan laut<ref>
===Akuisisi dan ekspansi===
Pada tahun 2003, lewat mekanisme ''rights issue'', pemilik PT Tiga Pilar Sejahtera (Joko Mogoginta dkk) kemudian mengakuisisi kepemilikan PT Asia Intiselera. Selain dilakukan dalam rangka ''backdoor listing'' PT TPS, akuisisi ini juga dalam rangka PT TPS meningkatkan bisnisnya lewat pengambilalihan sejumlah merek yang cukup terkenal seperti mie telur Cap Ayam 2 Telor. Nama PT Asia Intiselera Tbk kemudian diganti menjadi PT Tiga Pillar Sejahtera Food Tbk di tahun yang sama, sedangkan PT TPS yang asli dijadikan anak usahanya.<ref name=Mie2/> Meskipun demikian, keberadaan pemilik lama masih dapat dilihat pada posisi dewan [[komisaris]] yang salah satunya berasal dari keturunan Kang.<ref>
[[Berkas:TPS Food.png|jmpl|kanan|Logo TPS Food (2007-2021)]]
Di bawah kepemimpinan Joko Mogoginta, PT TPS Food Tbk kemudian dengan cepat terus berekspansi kembali. Pada tahun 2008, misalnya dilakukan akuisisi langsung pada 3 perusahaan: PT Poly Meditra Indonesia (produsen permen dan penganan Gulas, Gulas Plus, dan Growie, dimana Gulas adalah pemimpin pasar permen asem); PT Patra Power Nusantara yang merupakan perusahaan pembangkit listrik (yang ditujukan untuk pabrik TPS Food), dan PT Bumiraya Investindo yang bergerak pada perkebunan [[kelapa sawit]] di berbagai daerah di [[pulau Sumatra]] dan [[Kalimantan]] seharga Rp 500 miliar.<ref>
=== Kontroversi dan penurunan ===
Baris 54:
Kontroversi berlanjut dengan adanya penolakan atas laporan keuangan tahun 2017 oleh pemegang saham dan dua komisaris perusahaan yaitu Hengky Koestanto dan Jaka Prasetya dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang sempat menimbulkan kisruh, hingga membuat direktur utama perusahaan saat itu, Joko Mogoginta menyebut ini adalah tindakan pengambilalihan paksa atau ''hostile take-over''. Penolakan laporan keuangan ini didasarkan pada beberapa angka di neraca aset dan liabilitas yang diduga digelembungkan oleh manajemen perusahaan, seperti pada pos piutang dan persediaan, serta adanya transaksi berelasi yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan, yang kemudian diulas kembali oleh kantor [[Ernst & Young]] dan dilaporkan manajemen baru perusahaan kepada [[Bursa Efek Indonesia]]. Manajemen kemudian mengadukan tindakan ini kepada kepolisian dan menyeret Joko Mogoginta sebagai Direktur Utama saat itu dan Budhi Istanto Suwito sebagai direktur saat itu ke jeruji penjara.
Kekisruhan ini menyebabkan kinerja perusahaan menurun dan perusahaan gagal membayar obligasi dan sukuk yang diterbitkan, serta beberapa hutang bank. Kreditur perusahaan melakukan tindakan [[penundaan kewajiban pembayaran utang]] (PKPU) dimana PKPU berakhir damai pada [[2019]] lalu.<ref>
Saat ini, perusahaan masih terus melakukan upaya upaya perbaikan dan restrukturisasi bisnis, seperti berupaya untuk bisa mengendalikan Poly Meditra Indonesia, Patra Power Nusantara dan Tiga Pilar Sejahtera yang masih belum dapat dikendalikan oleh perusahaan.<ref>{{Cite news|last=Prasetyo|first=Herry|title=Upaya Tiga Pilar (AISA) Merebut Kendali Entitas Anak Mulai Membuahkan Hasil|url=https://insight.kontan.co.id/news/upaya-tiga-pilar-aisa-merebut-kendali-entitas-anak-mulai-membuahkan-hasil|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2022-05-03|editor-last=Prasetyo|editor-first=A.Herry|archive-date=2023-06-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230601124645/https://insight.kontan.co.id/news/upaya-tiga-pilar-aisa-merebut-kendali-entitas-anak-mulai-membuahkan-hasil|dead-url=no}}</ref> Baru baru ini, mereka menggandeng investor baru yaitu [[FKS Group]] melalui Pangan Sejahtera Investama yang masuk melalui [[Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu|penerbitan saham baru (''rights issue'')]] dan dieksekusi pada 9 Maret 2020 lalu, dimana penerbitan saham baru ini senilai 32,77% saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan. Dari penerbitan saham baru ini, perusahaan meraih dana segar sejumlah Rp 329,46 miliar. Akibat perubahan pengendali ini, PT TPS Food berpindah kepemilikan menjadi ke FKS,<ref name=Mie5/> dan sejak 25 Maret 2021 telah berganti nama menjadi PT FKS Food Sejahtera Tbk.<ref>{{Cite web|title=Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) Ganti Nama FKS Food Sejahtera|url=https://www.emitennews.com/news/tiga-pilar-sejahtera-food-aisa-ganti-nama-fks-food-sejahtera|website=www.emitennews.com|language=en|access-date=2022-05-03|archive-date=2022-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220611093134/https://www.emitennews.com/news/tiga-pilar-sejahtera-food-aisa-ganti-nama-fks-food-sejahtera|dead-url=no}}</ref>
Laporan keuangan perusahaan pada [[2017]] yang disajikan kembali, karena laporan keuangan sebelumnya yang tidak disetujui akibat tindakan penggelembungan oleh manajemen sebelumnya menyatakan penurunan aset sekitar 79% akibat penyisihan piutang tidak tertagih sejumlah Rp 4,3 triliun dan penyisihan investasi dari divisi beras yang dinyatakan pailit serta dekonsolidasi (pemisahan) sejumlah masing masing Rp 893 miliar dan Rp 628 miliar dan penyajian aset kembali karena belum bisa terkonsolidasinya semua perusahaan di grup Tiga Pilar Sejahtera.<ref>
== Manajemen ==
Baris 69:
* Direktur Utama: Lim Aun Seng
* Direktur: Charlie Dhungga
* Direktur: Nanang Rismadi<ref>
== Referensi ==
Baris 75:
== Pranala luar ==
*[http://www.tpsfood.id Situs resmi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190918171853/https://tpsfood.id/ |date=2019-09-18 }}
[[Kategori:Perusahaan makanan]]
|