Abdullah Said: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ainuddin (bicara | kontrib)
Riwayat dan pendidikan: perbaikan salah ketik dan penambahan pranala dalam
Ainuddin (bicara | kontrib)
Penyesuian data dan sumber
Baris 12:
| children = {{unbulleted list|Saidah|Ulfiatussu'adah|Hizbullah|Nasrullah|Fathun Qorib|Maftuhah|Muntaziruzzaman|}}
| mother = Aisyah
| father = KHAnregurutta Abdul Kahar Syuaib
| awards = Anugerah Kalpataru dari Pemerintah tahun 1984 sebagai tokoh yang berjasa di bidang penghijauan dan pelestarian lingkungan hidup
}}
 
'''Abdullah Said''' adalah pendiri Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan yang kemudian menjadi organisasi massa Islam nasional bernama [[Hidayatullah (organisasi)|Hidayatullah]].<ref>{{Citation|title=Biografi Ust Abdullah Said Pendiri Hidayatullah #1|url=https://www.youtube.com/watch?v=KIqFUKc5J84|accessdate=2021-10-08|language=id-ID}}</ref> Abdullah Said lahir di sebuah desa yang bernama Lamatti Rilau, salah satu desa di wilayah kecamatan Sinjai Utara, [[Kabupaten Sinjai]], [[Sulawesi Selatan]]. Bertepatan dengan hari proklamasi kemerdekaan Republik [[Indonesia]], yaitu pada hari Jum’at, 17 Agustus [[1945]], dengan nama lahir Muhsin Kahar.<ref>{{Cite book|last=Salbu|first=Mansur|date=2009|url=http://books.google.co.id/books/about/Mencetak_kader.html?id=38H7SAAACAAJ&redir_esc=y|title=Mencetak Kader|location=Surabaya|publisher=Suara Hidayatullah Publishing|isbn=9789791531818|pages=359|url-status=live}}</ref> Ayah yang bernama Kiai[[Anregurutta]] Abdul Kahar Syuaib atau lebih dikenal dengan [[Cella Ulu]] merupakan tokoh masyarakat dan guru agama di kampungnya.
 
== Riwayat dan pendidikan ==
Sejak masih dalam kandungan Abdullah Said sudah jadi perbincangan keluarga dan masyarakat di kampungnya, sebab usia kandungan ibunya sudah mencapai dua tahun namun belum lahir juga. Bahkan ada pandangan miring bahwa yang dikandung itu bukan manusia tetapi buaya atau entah apa.
 
Untuk pendidikan dasar, selain bimbingan langsung dari ayahnya, KH[[Anregurutta]] Abdul Kahar Syuaib, Muhsin kecil sangat tertolong oleh [[Sekolah Rakyat]] (SR) yang ada dikampungnya. Namun karena harus mengikuti ayahnya pindah ke [[Kota Makassar|Makassar]], ia harus rela meninggalkan kampung halaman tercinta dan meninggalkan pendidikannya yang saat itu telah duduk di kelas III, antara tahun 1952-1954.
 
Setelah di Makassar, Muhsin kecil diterima di kelas IV di Sekolah Dasar No. 30 di kota itu. Di Sekolah ini Muhsin kecil selalu menjadi bintang kelas karena menguasai seluruh mata pelajaran, termasuk pelajaran menggambar. Bahkan Muhsin kecil pernah mengangkat nama sekolahnya ketika menjadi yang terbaik dalam pertandingan menggambar antar sekolah dasar se-Kota Makassar.