Fachrizal Afandi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 21 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 19:
}}
 
'''Fachrizal Afandi''' (9 April 1981) adalah akademisi hukum yang menekuni kajian hukum pidana, sistem peradilan pidana dan studi sosio-legal. Ia adalah anggota Kelompok Ilmuwan Sosial [[Akademi Ilmuwan Muda Indonesia]] (ALMI)<ref>{{cite news |title=20 Anggota Baru Akademi Ilmuwan Muda Indonesia Dilantik |url=https://www.timesindonesia.co.id/read/news/386775/20-anggota-baru-akademi-ilmuwan-muda-indonesia-dilantik |access-date=9 April 2022 |archive-date=2022-04-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220417151019/https://www.timesindonesia.co.id/read/news/386775/20-anggota-baru-akademi-ilmuwan-muda-indonesia-dilantik |dead-url=no }}</ref> Fachrizal meraih gelar doktor di bidang hukum dan sistem peradilan pidana dari ''Faculteit der rechtsgeleerdheid [[Universitas Leiden|Universiteit Leiden]]'', Belanda. Selain dikenal sebagai akademisi hukum pidana, dia aktif dalam berbagai organisasi seperti menjadi Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia (MAHUPIKI), menjadi Ketua Umum Asosiasi Studi Sosio Legal Indonesia (ASSLESI).<ref>{{cite web |title=Fachrizal Afandi Pimpin Pengurus Pusat ASSLESI |url=https://beritabaru.co/fachrizal-afandi-pimpin-pengurus-pusat-asslesi/ |website=Berita Baru |access-date=2022-04-09 |archive-date=2022-12-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221201235913/https://beritabaru.co/fachrizal-afandi-pimpin-pengurus-pusat-asslesi/ |dead-url=no }}</ref> Pada tahun 2016 dia menjadi salah satu penerima The Right Livelihood Junior Scientist, The Right Livelihood College (RLC), Bonn University Germany.<ref>{{Cite web|title=Dapat Grant dari DAAD, Dosen FH UB raih penghargaan sebagai Right Livelihood Junior Scientist.|url=https://hukum.ub.ac.id/dapat-grant-dari-daad-dosen-fh-ub-raih-penghargaan-sebagai-right-livelihood-junior-scientist/|language=id-ID|access-date=2022-04-09|archive-date=2023-06-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230606103536/https://hukum.ub.ac.id/dapat-grant-dari-daad-dosen-fh-ub-raih-penghargaan-sebagai-right-livelihood-junior-scientist/|dead-url=no}}</ref>
 
== Pendidikan ==
Fachrizal Afandi menamatkan pendidikan menengahnya di MTS Al Ma'arif Singosari Malang dan MA Al Ma'arif Singosari Malang sembari mondok di Pesantren Ilmu Al-Qur'an yang diasuh oleh KH M Basori Alwi. Pada tahun 1999 ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Psikologi [[UIN Maulana Malik Ibrahim|Universitas Islam Negeri Malang,]] setahun kemudian ia memutuskan mengambil kuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang dan pada tahun 2004 ia lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Psikologi dan Sarjana Hukum . Setamat pendidikan sarjana, Fachrizal mengambil Pendidikan Khusus Profesi Advokat dari [[Peradi|PERADI]] sembari menempuh pendidikan Magister Ilmu Hukumnya di [[Universitas Brawijaya]] dan menjadi lulusan terbaik pada tahun 2007.
 
Sempat lulus ujian dan berpraktik menjadi Advokat, ia kemudian berhenti praktik karena diangkat menjadi dosen hukum pidana di [[Fakultas Hukum Universitas Brawijaya]] pada tahun 2008. Pada tahun 2013, Fachrizal melanjutkan studi doktoralnya di the Van Vollenhoven Institute for Law Governance and Society dan ''Instituut voor Strafrecht & Criminologie,'' ''Faculteit der Rechtsgeleerdheid [[Universitas Leiden|Universiteit Leiden]]'' dibawah supervisi Prof Adriaan Bedner dan Prof Jan Crijns dengan fokus penelitian tentang kejaksaan di negara-negara post otoriter dengan studi kasus di Indonesia. Pada tahun 2021 dia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ''[https://www.universiteitleiden.nl/en/news/2021/02/phd-defense-fachrizal-afandi-21-january-2021 Maintaining Order: Public Prosecutors in Post-Authoritarian Countries, the case of Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221004205146/https://www.universiteitleiden.nl/en/news/2021/02/phd-defense-fachrizal-afandi-21-january-2021 |date=2022-10-04 }}'' di hadapan lima guru besar ilmu hukum dan politik dari Belanda, Australia dan Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Yasin|first=Muhammad|title=Dosen FH Universitas Brawijaya Pertahankan Disertasi tentang Kejaksaan di Leiden|url=https://www.hukumonline.com/berita/a/dosen-fh-universitas-brawijaya-pertahankan-disertasi-tentang-kejaksaan-di-leiden-lt600d45e4c7ce3|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2022-04-09|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409011326/https://www.hukumonline.com/berita/a/dosen-fh-universitas-brawijaya-pertahankan-disertasi-tentang-kejaksaan-di-leiden-lt600d45e4c7ce3|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 2021 hingga 2022, dia menjadi Peneliti tamu di the Van Vollenhoven Institute for Law Governance and Society, Leiden Law School.<ref>{{Cite web|title=Fachrizal Afandi|url=https://www.universiteitleiden.nl/en/staffmembers/fachrizal-afandi|website=Leiden University|language=en|access-date=2022-04-09|archive-date=2023-07-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230710142309/https://www.universiteitleiden.nl/en/staffmembers/fachrizal-afandi|dead-url=no}}</ref>
 
== Karir Profesional dan Pengabdian Masyarakat ==
Saat menjadi Advokat (2006-2010), Fachrizal dipercaya menjadi Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Advokat Indonesia Cabang Malang. Dunia advokasi ini dilanjutkan saat diangkat menjadi Dosen Pegawai Negeri Sipil di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan menjadi Sekretaris Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (2019-2012) dan membawa BKBH mendapatkan akreditasi dari Kementerian Hukum dan HAM.<ref>{{Cite web|title=Kemenkumham Berikan Akreditasi Kepada BKBH FH UB|url=https://hukum.ub.ac.id/kemenkumham-berikan-akreditasi-kepada-bkbh-fh-ub/|language=id-ID|access-date=2022-04-09|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707170250/https://hukum.ub.ac.id/kemenkumham-berikan-akreditasi-kepada-bkbh-fh-ub/|dead-url=no}}</ref> Dia juga aktif mengawal proses penerbitan karya ilmiah buku yang diterbitkan oleh Universitas Brawijaya Press dengan menjadi Majelis Pengawas Mutu Penerbitan (2010-2011). Pada tahun 2011 bersama koleganya dia mendirikan Pusat Pengembangan Studi Sosio Legal (PPSL), Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang fokus pada pengembangan studi dan penelitian interdisipliner dalam hukum.
 
Pada tahun 2014, saat kuliah doktoral di Belanda, Fachrizal mendirikan [[Nahdlatul Ulama]] Cabang Istimewa [[Belanda]] dan dipercaya menjadi Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Belanda (2014-2017) dan menjadi Wakil Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Belanda (2017-2019).<ref>{{Cite web|date=2021-01-24|title=Mengenal Fachrizal Afandi, Santri di Belanda yang Promosi Doktor Pakai Sarung Batik|url=https://alif.id/read/hamzah-sahal/mengenal-fachrizal-afandi-santri-di-belanda-yang-promosi-doktor-pakai-sarung-batik-b235677p/|website=Alif.ID|language=id-ID|access-date=2022-04-09|archive-date=2021-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20211205140520/https://alif.id/read/hamzah-sahal/mengenal-fachrizal-afandi-santri-di-belanda-yang-promosi-doktor-pakai-sarung-batik-b235677p/|dead-url=no}}</ref> Ia juga mendirikan [https://persada.ub.ac.id/ Pusat Pengembangan Riset Sistem Peradilan Pidana, Universitas Brawijaya (PERSADA UB)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230630153422/https://persada.ub.ac.id/ |date=2023-06-30 }} pada tahun 2015 dan menjadi Koordinator Eksekutif yang bertanggung jawab untuk mendorong kajian transdisiplin terkait sistem peradilan pidana di Indonesia. Pada tahun 2018, ia dipercaya menjadi Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia (MAHUPIKI), sebuah asosiasi yang beranggotakan akademisi dan praktisi hukum pidana dan kriminologi.<ref>{{Cite web|date=2020-05-17|title=Kepengurusan|url=https://mahupiki.org/kepengurusan/|website=MAHUPIKI|language=id-ID|access-date=2022-04-09|archive-date=2022-05-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220523022157/https://mahupiki.org/kepengurusan/|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 2018, Fachrizal tercatat menjadi anggota ''International Association for Court Administration (IACA)'' dan sejak 2019 menjadi anggota ''Law and Development Research Network.''<ref>{{Cite web|title=Meet our members – Law and Development Research Network|url=https://lawdev.org/members/meet-our-members|language=en-GB|access-date=2022-04-15|archive-date=2023-06-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230619185825/https://lawdev.org/members/meet-our-members|dead-url=no}}</ref>
 
Sepulang dari Belanda pada tahun 2021, Fachrizal dipercaya menjadi Ketua Umum Asosiasi Studi Sosio Legal Indonesia (ASSLESI) periode 2021-2024.<ref>{{Cite web|last=DA|first=Ady Thea|title=Ini Dia Pengurus Pusat ASSLESI 2021-2024|url=https://www.hukumonline.com/berita/a/ini-dia-pengurus-pusat-asslesi-periode-2021-2024-lt618e18c471e41|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2022-04-09|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409031931/https://www.hukumonline.com/berita/a/ini-dia-pengurus-pusat-asslesi-periode-2021-2024-lt618e18c471e41|dead-url=no}}</ref> dan juga aktif menjadi Peneliti Senior di ''Institute for Criminal Justice Reform'' (ICJR) dalam melakukan kajian kebijakan terkait hukum pidana dan sistem peradilan pidana di Indonesia.<ref>{{Cite web|date=2009-01-30|title=Struktur Organisasi|url=https://icjr.or.id/struktur-organisasi/|website=ICJR|language=en-US|access-date=2022-04-09|archive-date=2023-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230605161228/https://icjr.or.id/struktur-organisasi/|dead-url=no}}</ref> Di [[Universitas Brawijaya]] kampus tempat ia mengabdi, ia dipercaya menjadi Ketua Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum (PDIH) [[Fakultas Hukum Universitas Brawijaya]], menjadi Sekretaris [https://ppi.ub.ac.id/ ''Peningkatan Publikasi Internasional Karya Ilmiah Dosen'' Universitas Brawijaya (PPIKID UB)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230603235420/https://ppi.ub.ac.id/ |date=2023-06-03 }} dan juga menjadi Ketua PERSADA UB.<ref>{{Cite web|title=Pengurus Persada UB – PERSADA UB|url=https://persada.ub.ac.id/pengurus-persada-ub/|language=id-ID|access-date=2022-04-15|archive-date=2023-03-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230330010917/https://persada.ub.ac.id/pengurus-persada-ub/|dead-url=no}}</ref>
 
Dia aktif melakukan advokasi kasus-kasus yang menjadi perhatian masyarakat seperti menjadi Ahli di persidangan perkara [[Novel Baswedan]] dan membantu [[Kejaksaan Republik Indonesia|Kejaksaan]] memberikan keterangan Ahli di [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Mahkamah Konstitusi]]. Selain itu ia seringkali dimintai pendapat terkait isu hukum dan sistem peradilan pidana di beberapa media nasional.<ref>{{Cite news|date=2018-06-03|title=LPSK Diharapkan Bisa Lindungi Penegak Hukum seperti US Marshal|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/06/03/17315941/lpsk-diharapkan-bisa-lindungi-penegak-hukum-seperti-us-marshal|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-04-09|editor-last=Maharani|editor-first=Dian|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409083713/https://nasional.kompas.com/read/2018/06/03/17315941/lpsk-diharapkan-bisa-lindungi-penegak-hukum-seperti-us-marshal|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|last=BeritaSatu.com|date=2021-12-09|title=Kejaksaan Disebut Lebih Banyak Tangani Kasus Korupsi|url=https://www.beritasatu.com/nasional/864947/kejaksaan-disebut-lebih-banyak-tangani-kasus-korupsi|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2022-04-09|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409083619/https://www.beritasatu.com/nasional/864947/kejaksaan-disebut-lebih-banyak-tangani-kasus-korupsi|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|date=2022-03-11|title=Bisakah Uang Korban Penipuan Investasi Indra Kenz Kembali?|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/bisakah-uang-korban-penipuan-investasi-indra-kenz-kembali-hot-issue.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2022-04-09|last=Alam|first=Bachtiarudin|editor-last=Firdaus|editor-first=Randy Ferdi|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409083619/https://www.merdeka.com/peristiwa/bisakah-uang-korban-penipuan-investasi-indra-kenz-kembali-hot-issue.html|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 2022, Fachrizal bersama koleganya di ASSLESI dan PPSL FH UB memenangkan grant dari Nuffic Neso Belanda menyisihkan puluhan proposal lain dari berbagai negara berkembang, untuk menyelenggarakan proyek pengembangan kapasitas Sosio-legal tingkat lanjut pada beberapa fakultas hukum terpilih di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=CR-27|title=FH Universitas Brawijaya Menangkan Hibah OKP NUFFIC|url=https://www.hukumonline.com/berita/a/fh-universitas-brawijaya-menangkan-hibah-okp-nuffic-lt61e649205bbb3|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2022-04-15|archive-date=2022-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20220417111057/https://www.hukumonline.com/berita/a/fh-universitas-brawijaya-menangkan-hibah-okp-nuffic-lt61e649205bbb3|dead-url=no}}</ref>
 
== Karya Tulis/Publikasi ==
Fachrizal menulis berbagai macam artikel ilmiah populer di media massa seperti di the Conversation,<ref>{{Cite web|title=Fachrizal Afandi|url=https://theconversation.com/profiles/fachrizal-afandi-528046|website=The Conversation|language=en|access-date=2022-04-09|archive-date=2022-10-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20221002041318/https://theconversation.com/profiles/fachrizal-afandi-528046|dead-url=no}}</ref> Jawa Pos,<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2020-04-13|title=fachrizal afandi|url=https://www.jawapos.com/opini/13/04/2020/nalar-negara-hukum-saat-darurat/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-04-09|archive-date=2020-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20200602023050/https://www.jawapos.com/opini/13/04/2020/nalar-negara-hukum-saat-darurat/|dead-url=no}}</ref> Tempo, HukumOnline juga di buku dan jurnal. Beberapa diantaranya ialah:
 
* The Indonesian Prosecution System at Work : The “Justice System Postman” In The Politics of Court Reform Judicial Change and Legal Culture in Indonesia (Melissa Crouch Ed) diterbitkan oleh Cambridge University Press, 2019