Nuh dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 36.90.162.82 (bicara) ke revisi terakhir oleh Manshoer
Tag: Pengembalian pranala ke halaman disambiguasi
Mexjhon (bicara | kontrib)
k Menambahkan sumber.
Baris 39:
{{Nabi Islam|Nabi dalam Al-Qur'an}}
 
'''Nuh ({{Lang-ar|نوح |Nūḥ}})''' adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]] yang merupakan seorang ''[[nabi]]'' yang ke-3<ref>[[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]]</ref> sekaligus ''[[rasul]]'' yang pertama<ref>[[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]]</ref> serta merangkap dengan kedudukan sebagai ''[[Ululazmi|ulul azmi]]'' yang pertama<ref>[[Ululazmi|Sesuai urutan 5 ulul azmi]]</ref> pada [[Islam]].<ref>{{Cite book|last=Ash-Shallabi|first=Ali Muhammad|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Nuh/b7kmEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Nuh&printsec=frontcover|title=Nuh: Peradaban Manusia Kedua|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-901-7|pages=119|url-status=live}}</ref> Sebanyak 43 ayat dari 28 [[surah]] di dalam Al-Qur'an membahas tentang Nuh.{{Sfn|Hadi|2021|p=115}} [[Dakwah]] Nuh ditujukan kepada [[Bani Rasib]].{{Sfn|Aizid|2019|p=72}} Nuh diutus oleh [[Allah]] untuk mengajarkan [[tauhid]]. Ia ber[[dakwah]] selama tiga generasi dan hanya memperoleh 70 orang pengikut dengan tambahan delapan anggota [[keluarga]]<nowiki/>nya.{{Sfn|El-Fikri|2010|p=25-26}} Dikarenakan Nuh gagal mengajak kaumnya untuk menyembah Allah, Allah pun menimpakan banjir bandang untuk menghabisi seluruh manusia di muka bumi<ref>https://zakat.or.id/kisah-nabi-nuh-saat-banjir-besar-dan-doa-hujan/</ref>. Kisah banjir bandang disebutkan dalam beberapa ayat di [[Surah Nūh|Surah Nuh]] dan [[Surah Hud]].{{Sfn|El-Fikri|2010|p=26}}
 
Kisah Nuh sangat mirip dalam penceritaannya dengan Kisah [[Utnapishtim]] (Atrahasis) pada [[Epos Gilgamesh]] yang lebih awal ditulis. Di mana pada ceritanya, [[Enlil|Dewa Enlil]] kesal dengan manusia yang terlalu berisik sehingga berniat membantai manusia dengan menimpakan air bah besar. Mendengar hal tersebut Dewa lainnya yaitu [[Enki|Ea]] (Enki) segera mendatangi seorang manusia di bumi bernama Utnapishtim dan menyuruhnya membangun kapal raksasa untuk menyelamatkan kehidupan di Bumi.