Jam Gadang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dedi A (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dedi A (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
Pembangunan Jam Gadang ini konon menghabiskan total biaya pembangunan 3.000 [[Gulden]], biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu. Namun hal itu terbayar dengan terkenalnya Jam Gadang ini sebagai markah tanah/landmark yang sekaligus menjadi lambang atau ikon kota [[Bukittinggi]]. Jam Gadang juga ditetapkan sebagai titik nol Kota Bukittinggi.
 
Ada satu keunikan (selain sejarahnya yang sudah dimulai sejak penjajahan Belanda, tentu saja) dari [[angka Romawi|angka-angka Romawi]] pada muka Jam Gadang ini. Bila penulisan angka Romawi biasanya mencantumkan simbol "IV" untuk melambangkan angka empat romawi, maka Jam Gadang ini bertuliskan angka empat romawi dengan simbol "IIII" (umumnya IV).
 
Dan konon Jam Gadang ini sesungguhnya masih 'bersaudara' dengan Big Ben yang ada London, Inggris.
 
[[Kategori:Menara jam]]