Shanghai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 129:
Perang antara Tiongkok-Jepang (1894-1895) memperebutkan kuasa atas [[Korea]] diakhiri dengan [[Perjanjian Shimonoseki]], di mana Jepang bangkit sebagai penguasa asing baru di Shanghai. [[Jepang]] mendirikan pabrik pertama di Shanghai yang segera diikuti oleh penguasa-penguasa asing lainnya hingga membangkitkan kegiatan industri di sana.
 
Shanghai pada waktu itu adalah pusat keuangan terbesar di Asia Timur. Di bawah [[Republik Rakyat Tiongkok]], Shanghai menjadi kota spesial pada tahun [[1927]] dan ditingkatkan menjadi kotamadya pada bulan Mei tahun [[1930]]. Angkatan Laut Jepang mengebom Shanghai pada tanggal [[28 Januari]] [[1932]], dalam usahanya untuk menekan protes mahasiswa Tiongkok atas [[Insiden Manchuria]] beserta pendudukan Jepang. Shanghai direbut Jepang pada Pergulatan Shanghai tahun [[1937]] hingga kekalahan mereka pada tahun [[1945]]. Pada masa [[Perang Dunia II]], Shanghai adalah pusat pengungsian dari pengungsi-pengungsi [[Eropa]]. Shanghai juga merupakan satu-satunya kota di dunia yang menerima orang-orang Yahudi tanpa syarat pada waktu itu.{{butuh rujukan}}
 
[[Berkas:Karte Schanghai MKL1888.png|jmpl|ka|250px|Peta tahun 1888 milik Jerman yang menggambarkan Shanghai.]]