Stasiun Merak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andra Radithya (bicara | kontrib)
Dalam buku Indische Spoorweg-Politiek karya S.A. Reitsma (1916), disebutkan bahwa rencana pembangunan jalur kereta api Duri-Serang pada awalnya memang melewati daerah Tangerang-Cikande, namun kemudian diubah menjadi melewati daerah Parung Panjang-Rangkasbitung.
Andra Radithya (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 62:
Stasiun Merak memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus. Jalur 2 digunakan untuk pemberhentian maupun parkir rangkaian kereta api penumpang, jalur 1 digunakan untuk jalur [[langsir]] lokomotif, dan jalur 3 digunakan sebagai sepur simpan, yang kini sudah jarang sekali digunakan. Terdapat bekas jalur 4 di area Stasiun Merak, yang sebelumnya juga digunakan sebagai sepur simpan, tetapi untuk saat ini sudah dalam kondisi diputus dari jalur utama dan ditimbun aspal. Terdapat pula bekas gerbong barang terbengkalai di jalur 4 ini.
 
Stasiun ini dilengkapi dengan 2 peron penumpang yang berukuran agak tinggi dan 1 peron yang berukuran rendah. Stasiun ini termasuk dalam area [[Pelabuhan Merak]] milik PT [[ASDP Indonesia Ferry]]. Oleh karena itu, setiap orang yang tiba di stasiun ini dan ingin pindah moda dengan [[kapal feri]] diwajibkan untuk membayar masuk area pelabuhan.
 
Di waktu yang akan datang, beredar kabar bahwa PT [[Kereta Api Indonesia]] berencana akan memindahkan lokasi Stasiun Merak. Kepala Humas (Kahumas) PT KAI Daop I Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan bahwa hal ini dilakukan guna penataan kawasan agar fasilitas transportasi di [[Pelabuhan Merak]] menjadi lebih baik lagi.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-02-04|title=Ramai Kabar soal Stasiun Merak Akan Nonaktif, Ini Penjelasan KAI Halaman all|url=https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/04/090500965/ramai-kabar-soal-stasiun-merak-akan-nonaktif-ini-penjelasan-kai|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-03-21}}</ref>