Baitul Asyi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 2:
== Sejarah ==
Pada 1809 M, Habib Bugak Asyi bersama beberapa saudagar asal Aceh membeli sebidang tanah di [[Mekkah]] untuk diwakafkan kepada jemaah haji asal Aceh. Sebidang tanah ini bertempat di antara [[Shofa dan Marwah|Bukit Marwa]] dan [[Masjidil Haram]]. Ketika proyek perluasan Masjidil Haram dilaksanakan, tanah ini turut terdampak. Sebagai gantinya, tanah tersebut dibeli dan mendapatkan ganti rugi berupa sebidang tanah di kawasan lain di sekitaran Masjidil Haram. Pengembang kemudian membangun hotel pada tanah wakaf tersebut dan dikelola secara profesional. Setiap musim haji, jemaah Aceh akan mendapatkan bagi hasil keuntungan wakaf tersebut. Pada tahun 2019, terdapat 4688 jemaah haji asal Aceh yang masing-masingnya mendapatkan 1.200 riyal Arab Saudi atau
== Aset ==
|