Hokushin-ron: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafka Aditia (bicara | kontrib)
Menerjemahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Rafka Aditia (bicara | kontrib)
Menerjemahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 12:
{{utama|Invasi Jepang ke Manchuria}}
Sebuah langkah penting dalam proposal ''Hokushin-ron'' adalah bagi Jepang dalam merebut kendali atas Manchuria untuk mendapatkan perbatasan darat yang luas dengan [[Uni Soviet]]. Pembangkangan oleh personel militer Jepang yang nakal di [[Tentara Kwantung]] pada tahun 1931 menyebabkan [[insiden Mukden]] dan memberikan dalih untuk [[invasi Jepang ke Manchuria]]. Karena [[Tentara Kwantung]] memiliki 12.000 orang yang tersedia untuk invasi ke Manchuria, diperlukanlah bala bantuan. Menteri Perang [[Sadao Araki]] adalah pendukung kuat ''Hokushin-ron'' dan [[Kantokuen|usulan penyerangan]] ke [[Timur Jauh Rusia|Timur Jauh Soviet]] dan [[Siberia]]. Dia mengatur agar [[Tentara Jepang Korea|Tentara Chōsen]] dipindahkan dari utara [[Korea]] ke Manchuria tanpa izin dari Tokyo untuk mendukung Tentara Kwantung. Alur untuk merebut Manchuria berjalan sesuai rencana, dan ketika diajukan sebagai ''fait accompli'', yang bisa diajukan Perdana Menteri [[Wakatsuki Reijiro]] hanyalah protes lemah dan mengundurkan diri dengan kabinetnya. Ketika kabinet yang baru telah terbentuk, Araki, sebagai Menteri Perang, merupakan kekuatan yang nyata di Jepang. Sebuah negara boneka di [[Tiongkok Timur Laut]] dan [[Mongolia Dalam]], dinamakan [[Manchukuo]], dan diperintah di bawah bentuk [[monarki konstitusional]].
 
== Faksionalisme dalam militer ==
''Hokushin-ron'' didukung oleh sebagian besar [[Tentara Kekaisaran Jepang]]. Jenderal [[Kenkichi Ueda]] sangat percaya dalam kebijakan ''Hokushin-ron'' karena dia percaya bahwa musuh utama Jepang adalah [[komunisme]] dan bahwa takdir Jepang terletak pada penaklukkan sumber daya alam di daratan Asia Utara yang berpenduduk sedikit. Jenderal [[Yukio Kasahara]] juga merupakan pendukung utama filosofi ''Hokushin-ron'' dan sangat yakin bahwa Uni Soviet merupakan ancaman besar dan peluang besar bagi Jepang.
 
Namun, kelompok perwira saingan di Angkatan Darat mengaku mewakili "keinginan sejati" Kaisar. ''[[Kōdōha|Fraksi Jalan Kaisar]]'' (Kōdōha) [[ultranasionalis]] radikal memiliki banyak aktivis muda yang sangat mendukung strategi ''Hokushin-ron'' dan [[serangan pendahuluan]] terhadap Uni Soviet. Mereka ditentang oleh ''Fraksi Kontrol'' ([[Tōseiha]]) konservatif yang lebih moderat, yang menyukai perluasan pertahanan yang lebih berhati-hati dan berusaha untuk menerapkan disiplin yang lebih besar atas Angkatan Darat dan berperang dengan [[Tiongkok]] sebagai keharusan strategis.<ref>{{cite book |last= Samuels |first=Richard |date=2008 |title=Securing Japan: Tokyo's Grand Strategy and the Future of East Asia |url=https://books.google.com/books?id=whqvYdDz3D4C |series=Cornell Studies in Security Affairs |publisher=Cornell University Press |page=27 |isbn=978-0801474903}}</ref>
 
Hubungan antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang tidak pernah bersahabat dan sering ditandai dengan permusuhan yang mendalam, situasi yang dapat ditelusuri kembali ke [[periode Meiji]]. Sejak awal 1930-an, Angkatan Darat melihat Uni Soviet sebagai ancaman terbesar Jepang dan sebagian besar mendukung konsep ''Hokushin-ron'' bahwa kepentingan strategis Jepang ada di benua Asia. Angkatan Laut melihat ke seberang [[Samudra Pasifik]] dan melihat [[Amerika Serikat]] sebagai ancaman terbesar dan, sebagian besar, mendukung konsep ''Nanshin-ron'' bahwa kepentingan strategis Jepang ada di Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik.<ref name="UNE">{{cite journal |author1=Brian Dollery |author2=Zane Spindler |author3= Craig Parsons |title=Nanshin: Budget- Maximising Behavior, The Imperial Japanese Navy And The Origins Of The Pacific War |publisher=University of New England School of Economics|journal=Working Paper Series in Economics |date=2003 |url= http://www.une.edu.au/__data/assets/pdf_file/0008/67850/econ-2003-8.pdf |pages=4 & 12 |accessdate= 27 Juli 2015}}</ref> Pada pertengahan tahun 1930-an, ada kemungkinan serius terjadi bentrokan antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut karena gagasan ekspansionis mereka yang tidak sesuai.<ref name="Nish">{{cite book |last=Nish |first=Ian Hill |date=2000 |title=Japanese Foreign Policy in the Interwar Period |url=https://books.google.com/books?id=QJCybygKzJIC |publisher=Praeger |series=Praeger Studies of Foreign Policies of the Great Powers |pages=112–113 |isbn=978-0275947910}}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Pan-Asianisme]]
 
== Referensi ==