Wajo, Makassar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k tambah koordinat |
k →Benteng Ujung Pandang: menambahkan pranala dalam |
||
Baris 22:
Pembentukan Kota Makassar dimulai setelah Benteng Ujung Pandang berganti nama menjadi Benteng Rotterdam.{{Sfn|Iswadi|2018, Nilai Penting Benteng|p=23}} Setelah Benteng Rotterdam dikuasai oleh Belanda, permukiman-permukiman orang asing dan perkampungan-perkampungan orang pribumi mulai terbentuk di sekitarnya. Permukiman orang asing terdiri dari [[bangsa Belanda]], [[bangsa Inggris]], [[bangsa Denmark]] dan bangsa-bangsa dari wilayah [[Asia]] khususnya dari [[Timur Jauh]].{{Sfn|Natsir, Mannan, dan Abubakar|2013|p=9}}
Pada awal abad ke-20 Masehi, Pemerintah Hindia Belanda mengadakan penataan kota dengan memperjelas pengelompokan etnis dan [[suku]] bangsa di Kota Makasaar. Pemerintah Hindia Belanda menamai suatu perkampungan berdasarkan kepada kelompok masyarakat dan penempatannya. Salah satunya ialah Kampong Wajo. Perkampungan ini dibedakan dengan perkampungan suku bangsa lain seperti Kampong Balandaia, Kampong Malokoe, Kampong Ende, Kampong Arab, Kampong Cina, Kampong Butung, Kampong Ambon, dan Kampong Melayu.{{Sfn|Natsir, Mannan, dan Abubakar|2013|p=10}}
== Geografi dan iklim ==
|