JTV (Indonesia): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
ヒチャ・アンジェリーナ (bicara | kontrib) |
||
Baris 138:
JTV bermula dari proyek pendirian stasiun televisi nasional yang direncanakan oleh Grup Jawa Pos pada 1999, di bawah PT Jawa Media Televisi Mandiri (JMTV). Namun, JMTV gagal memenangkan seleksi yang dilakukan oleh pemerintah demi mewujudkan hal itu. Walaupun demikian, karena putusan seleksi yang dituangkan dalam SK Menpen No. 286/SK/Menpen/1999 menempatkan JMTV sebagai "cadangan" yang bisa bersiaran jika frekuensinya didapat,<ref>[https://www.mkri.id/index.php?page=download.Putusan&id=1177 PUTUSAN Nomor 78/PUU-IX/2011]</ref> maka seiring pemberlakuan [[otonomi daerah]] (termasuk dalam pengelolaan frekuensi) pada 2000, Grup Jawa Pos kemudian memutuskan mendirikan JTV dan mengajukan izinnya ke pemerintah [[Jawa Timur]] pada 2001.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=docLAQAAMAAJ&pg=PA1134&dq=pt+jawapos+media+televisi+2001&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi1gIzTuqH0AhVnzDgGHQ57DiYQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=pt%20jawapos%20media%20televisi%202001&f=false Seabad pers kebangsaan, 1907-2007]</ref>
Siarannya dimulai pada 8 November 2001 dengan cakupan [[Surabaya]] dan sekitarnya, dengan modal Rp 150 miliar dan karyawan sebanyak 176 orang. Kehadiran JTV awalnya sempat menuai kontroversi karena dianggap tidak memiliki izin dari pemerintah pusat dalam menggunakan frekuensi awalnya (38 UHF) sehingga JTV sempat disegel sementara pada bulan Mei 2002.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA141&lpg=PA141&dq=pt+jawapos+media+televisi+2000&source=bl&ots=t2SRA_OofW&sig=ACfU3U3p9C_Zl8c-lAs4ArDRgrTu-71L1w&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiUmaPBuqH0AhXIyDgGHQ2EAT4Q6AF6BAgLEAM#v=onepage&q=pt%20jawapos%20media%20televisi%202000&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=G9rsAAAAMAAJ&dq=Posisi+mereka+yang+berada+di+urutan+ketiga+cadangan+%2C+menurut+Agus+%2C+akhirnya+naik+menjadi+cadangan+nomor+satu+karena+cadangan+urutan+satu+dan+dua+yaitu+PT+MBM+Telesindo+Prima+Lestari+dan+PT+Dian+Gema+Mitra+Guna+mengundurkan+diri+.&focus=searchwithinvolume&q=MBM Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 17-20]</ref> Namun, kemudian dengan berpindah frekuensi dan mengurus perizinan, JTV bisa beroperasi kembali dan bahkan memperluas operasionalnya ke seluruh Jatim. Dua bulan kemudian, pada tanggal 1 Juli 2002, bertepatan dengan HUT [[Jawa Pos]] ke-53, dilaksanakanlah grand launching stasiun televisi ini.<ref>[https://dewey.petra.ac.id/catalog/digital/preview?id=1789524 Perancangan station ID Jawa Pos media televisi sebagai stasiun televisi lokal]</ref> Program-program JTV diwarnai oleh sentuhan lokal Jawa Timur, seperti adanya acara berita berbahasa Jawa.
== Identitas ==
|