Taqiyuddin Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tambah kotak info
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 7:
|spouse =
|children =
|honours = Banda Aceh Heritage Award
|occupation = [[epigrafer]], [[sejarawan]], [[ulama]]
|pre-nominals = Teungku. H.
|post-nominals = Lc.
Baris 16:
 
== Riwayat hidup ==
[[Berkas:Teungku Taqiyuddin Muhammad.jpg|jmpl|ki|300px|Tgk. Taqiyuddin Muhammad sedang membaca epigrafi pada Komplek Makam Meurah II]]
 
Taqiyuddin lahir dari pasangan Muhammad A. Djali dan Nafsiah Yusuf. Pada usia 9 tahun ayahnya meninggal dunia hingga memaksa ibunya yang bekerja sebagai pegawai di Departemen Agama Aceh Utara, menghidupi empat anaknya sendirian. Setamat belajar di pesantren [[Madrasah Ulumul Quran]] (MUQ) di [[Langsa]], ia bersikeras hanya mau melanjutkan ke [[Universitas Al-Azhar]]. Untuk mewujudkan keinginan anaknya, Nafsiah mengusahakan uang kuliah dari hasil penjualan tanah warisan dan perhiasan keluarga.
 
Baris 25 ⟶ 27:
== Penghargaan ==
Pada tahun 2014, Taqiyuddin Muhammad memperoleh penghargaan Banda Aceh Heritage Award pada Kategori Pengkaji Tulisan Kuno Prasasti.<ref>{{Cite web|last=garkah|date=2014-04-29|title=Warga Gampong Pande menerima Banda Aceh Heritage Awards|url=https://kutarajakec.bandaacehkota.go.id/2014/04/29/warga-gampong-pande-menerima-banda-aceh-heritage-awards/|website=Kecamatan Kuta Raja|language=id|access-date=2023-07-26}}</ref><ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2021-08-15|title=Museum Islam Samudra Pasai Gelar Seminar Hasil Kajian Batu Nisan Samudra Pasai|url=https://portalsatu.com/museum-islam-samudra-pasai-gelar-seminar-hasil-kajian-batu-nisan-samudra-pasai/|website=PORTALSATU.com|language=id|access-date=2023-07-26}}</ref>
 
== Karya ==
* Daulah Shalihiyyah di Sumatera
 
== Referensi ==