Kabupaten Maros: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 176:
{{Main|Sejarah Kabupaten Maros}}
 
== GeografisKondisi geografis ==
Kabupaten Maros terletak di bagian barat daya [[Sulawesi Selatan]] antara 40°45′-5045'–50°07’07' lintang[[Lintang selatanSelatan]] dan 109°205′-129205'–129°12′12' bujur[[Bujur timurTimur]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Pangkep]] sebelah utaraUtara, [[Kota Makassar]] dan [[Kabupaten Gowa]] sebelah selatanSelatan, [[Kabupaten Bone]] dan Kabupaten Gowa di sebelah timurTimur, dan [[Selat Makassar]] di sebelah baratBarat. Kabupaten Maros berada pada rentang ketinggian antara 0 mmeter sampai dengan lebih dari 1.000363 m[[meter daridi atas permukaan laut]]. Ketinggian 0 meter berada di pesisir barat Kabupaten Maros yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar sedangkan puncak tertinggi berada di Gunung Saringan sebelah timur Kabupaten Maros yang berbatasan dengan Kabupaten Gowa. Di wilayah Kabupaten Maros terdapat beberapa gunung dengan jenis gunung yang tidak aktif dan tidak begitu tinggi, seperti Gunung Barro-Barro, Saringan, Rammang-Rammang, Samaenre, Bulu Saraung, dan Bulu Saukang. Bulu Saukang adalah gunung yang tertinggi di wilayah Kabupaten Maros dengan ketinggian mencapai 260 m di atas permukaan laut.
 
Dilihat dari lokasi geografi dan topografinya, dari 103 desa/kelurahan yang ada di kabupatenKabupaten Maros, 10 desa berada pada wilayah pantai, 5 desa berada pada wilayah lembah, 28 desa berada pada wilayah perbukitan, dan sisanya 60 desa/kelurahan berada pada wilayah dataran/landai. Kecamatan [[Tompobulu, Maros|Tompobulu]] merupakan kecamatan yang memiliki wilayah paling luas, sedangkan kecamatan yang wilayahnya paling kecil adalah kecamatan [[Turikale, Maros|Turikale]]. Kondisi Topografi Kabupaten Maros sangat bervariasi mulai dari wilayah datar sampai bergunung-gunung. Hampir semua di kecamatan terdapat daerah pedataran yang luas keseluruhan sekitar 70.882 ha atau 43,8% dari luas wilayah Kabupaten Maros. Sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng di atas dari 40% atau wilayah yang bergunung-gunung mempunyai luas 49.869 ha atau 30,8 dari luas wilayah Kabupaten Maros.<ref name=":709">{{Cite web|url=https://maroskab.go.id/topografi/|title=Topografi Kabupaten Maros|last=Pemkab Maros|first=|date=|website=maroskab.go.id|access-date=27 Juli 2023}}</ref>
 
Dari [[ibu kota]] Provinsi [[Sulawesi Selatan]], [[Kota Makassar|Makassar]], ke ibu kota Kabupaten Maros berjarak kurang lebih 30&nbsp;km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam melewati jalan provinsi yang cukup baik dan lancar. Selanjutnya dari ibu kota Kabupaten Maros sampai ke kota-kota kecamatan di kabupaten tersebut juga dihubungkan oleh jalan aspal yang cukup baik. Namun demikian, belum semua desa-desa di Kabupaten Maros yang terhubungkan dengan jalan beraspal atau beton sampai ke ibu kota kecamatan masing-masing. Masih cukup banyak desa yang dusun-dusunnya hanya terhubungkan oleh jalan setapak. Dusun-dusun tersebut terutamanya ditemukan pada lokasi dimana masyarakat membuka perkampungan dengan merambah atau membuka hutan.
=== Iklim ===
Berdasarkan pencatatan Badan Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) rata-rata Suhu udara bulanan di Kabupaten Maros adalah 27,20&nbsp;°C tiap bulannya. Suhu bulanan paling rendah adalah 23,7&nbsp;°C (terjadi pada bulan Agustus 2017) sedangkan paling tinggi adalah 33,2&nbsp;°C (terjadi pada bulan September 2017).
Baris 2.201 ⟶ 2.200:
 
== Transportasi ==
Dari [[ibu kota]] Provinsi [[Sulawesi Selatan]], [[Kota Makassar|Makassar]], ke ibu kota Kabupaten Maros berjarak kurang lebih 30&nbsp;km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam melewati jalan provinsi yang cukup baik dan lancar. Selanjutnya dari ibu kota Kabupaten Maros sampai ke kota-kota kecamatan di kabupaten tersebut juga dihubungkan oleh jalan aspal yang cukup baik. Namun demikian, belum semua desa-desa di Kabupaten Maros yang terhubungkan dengan jalan beraspal atau beton sampai ke ibu kota kecamatan masing-masing. Masih cukup banyak desa yang dusun-dusunnya hanya terhubungkan oleh jalan setapak. Dusun-dusun tersebut terutamanya ditemukan pada lokasi dimana masyarakat membuka perkampungan dengan merambah atau membuka hutan.
 
Kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana perhubungan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menunjang mobilitas penduduk dan distribusi barang dalam memperlancar roda perekonomian di suatu wilayah. Kondisi prasarana dan sarana sektor perhubungan suatu wilayah akan menentukan tingkat kelancaran komunikasi dan mobilitas penduduk serta memberikan gambaran pencapaian pembangunan. Panjang jalan di Kabupaten Maros pada tahun 2018 untuk jalan kabupaten adalah 1.032,13&nbsp;km. Kondisi jalan yang dalam kondisi baik 327,08&nbsp;km, kondisi sedang sepanjang 311,53&nbsp;km, rusak 152,52&nbsp;km, dan rusak berat 241&nbsp;km.