Sampagul, Pangaribuan, Tapanuli Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 48:
arah parlombuan abbar balonggu
sittuang aek bottar rura julu pardalian siriaria paccinaran palakka gading mamutar tu tombak julu aek sampean torus tu handang koda tu hauma taruan pardomuan ni sunge aek sappean dohot haddakkoda ima mandapothon huta Lumban Sidari siani Op ta tobbus tu parsibarungan tu huta Pakpahan tu Tagahambing. Alana mansai dao dalani sai dilului do dalan pamotongan asa hatop tu partopakannai sipata sian tagahambing tu pakpahan tu huta Harianja mangelewati nahorbop hauma dalan sisattopak tobbus sidagal ditorushon tu Parsorminan II sampai beberapa Generasi di era 1971 untuk membarter dan menjual hasil panennya dengan gabbas(ikan asin),minyak goreng, tanah, garam,pakaian dll kebutuhanharian.
Op Marbona selalu bikin tanda( talutuk, songon ingot ni dalan na dilewatanna.Setelah tanda talutuk tersebut dibikin Op inipun kembali kerumahnya ditagahambing. Kasih dan Sayang Tuhan kepada Ciptaanya Tuhanpun mepertemukanya dengan kekasinya...(tambah istri boru...) dan diberkati Rumah tangganya dengan memberikan seorang putra yg bernama Binur dengan perkembangan pertumbuhannya Op Marbona pun memberikan tanda atau talutuk serta arah pergi pulang ke Oppu Binur. Usia sudah dewasa dan cukup menikah Op Binur dengan menikah boru....tambahan istri... inipun berumah tangga dan memperoleh anak 5 putra. Kepada ke 5 putra Op Binur mewariskan tanda dan talutuk serta hartanya ini. Dari ke 5 ini berkebambang dan bertambahlah anak atau Generasi ke Ke generasi yg tinggal dan keluar merantau maupun menikah dengan marga lain sampai daatsaat ini.(untuk silsilah Op.Marbona dan Generasi bisa diakses di Google).
Dahulu desa sampagul ini adalah bernama Desa Parsorminan II yang meliputi Sidagal,Parsorminan, haddangkoda, Dolok Parmahanan, Hutabaru, Bungus,Hutaraja, Dolok sidua dua. Seiring perkembangan dan pemikiran masyarakat dan tokoh adat maka nama desa ini menjadi 2 yaitu Desa sidagal atau Parsorminan 1 dan Parsorminan 2,dan seterusnya pemekaran Bungus hutaraja dolok siduadua.
 
Menurut cerita masyarakat desa Parsorminan II. Awal mula dibentuknya nama Desa Parsorminan II adalah konon bahwa didesa ini ada sebuah mual(mata air yang sangat bening) yang tidak pernah kering waktu musim kemarau,saat musim hujan serta tidak kotor airnya biarpun hujan turun juga disekitarnya banyak rumput,ilalang pohonan besar namun tidak pernah ada ditemukan masyarakat di mual(mata air) tersebut. Jadi nama Desa Parsorminan diterjemahkan dari alam yaitu. Par= Masyarakat yang tinggal didesa itu.
Sormin = air yg selalu bening
bersih ibarat orang bis melihat pakai kaca Mata.
an= kata pelangkap penunjuk tempat.dahulu orang tidak bisa sembarangan mendekati mual ini karena dianggap kramat. Bahkan jika ada orang pergi kesana akan berjumpa dengan seorang gadis panjang rambut yg sedang mandi disana. Sehingga orang tersebut akan sakit dan kesurupan. setelah berobat dengan sesajen(pelean) serta meminta doa kepada Tuhan maka akan sembuh. Dengan peningkatan taraf hidup masyarakat dan pertanian serta peternakan yg semakin membaik konon mual itupun hilang mungkin karenah sudah dirambah untuluntuk pertanian dan ternak kerbau yg dilepas merumput ketempat itu juga Karena faktor alam yang berkurang kadar penyerapan dan penyimpanan airnya.
 
Marga