Gajabahu I dari Anuradhapura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kategori ganda)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 7 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
Baris 7:
| dynasty = [[Wangsa Vijaya]]
}}
'''Gajabahu I '''(lit. 'Lengan gajah'), juga dikenal sebagai '''Gajabahuka Gamani''' (skt. 114 – 136 M) merupakan seorang raja [[Suku Sinhala|Sinhala,]] Rajarata di Sri Lanka. Dia terkenal karena keterlibatan agamanya, keterlibatan luas dalam politik India selatan, dan mungkin memperkenalkan kultus Dewi Pattini ke Sri Lanka. Sumber utama untuk pemerintahannya adalah Mahavamsa, meskipun ia juga satu-satunya raja Sri Lanka awal (bersama dengan Elara) untuk secara ekstensif disebutkan dalam Chera [[Silappatikaram|Cilappatikāram]] (juga dieja Silappatikaram).<ref name="lankalibrary3388">{{Cite web|url=http://www.lankalibrary.com/phpBB/viewtopic.php?p=3388&|title=LANKALIBRARY FORUM • View topic - Lankan saga of war and peace|date=2006-05-20|publisher=Lankalibrary.com|access-date=2012-08-17|archive-date=2012-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20120204062707/http://www.lankalibrary.com/phpBB/viewtopic.php?p=3388&|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.cmi.ac.in/gift/Epigraphy/epig_tamilorigin.htm|title=Dr.Gift Siromoney's Home Page|publisher=Cmi.ac.in|access-date=2012-08-17|archive-date=2023-01-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20230112084448/https://www.cmi.ac.in/gift/Epigraphy/epig_tamilorigin.htm|dead-url=no}}</ref>
 
== Kehidupan dan Agama ==
Tidak ada yang diketahui tentang pemuda Gajabahu, kecuali bahwa ia adalah putra Vankanasika Tissa (bertakhta 110-113), raja Rajarata dari [[Anuradhapura]], dan permaisurinya Mahamatta. Dengan demikian ia harus menyaksikan peristiwa paling dramatis dari pemerintahan Tissa, invasi Rajarata oleh raja Chola Karikalan <ref name="vestigatio1">{{Cite web |url=http://encyclopedia.vestigatio.com/Sri_Lankan_Army |title=Salinan arsip |access-date=2018-11-10 |archive-date=2012-04-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120415065620/http://encyclopedia.vestigatio.com/Sri_Lankan_Army |dead-url=yes }}</ref>
 
Mahavamsa menyebutkan aksesi Gajabahu dan pemerintahan dua puluh dua tahun, dan tidak menyebutkan invasi Karikalan, maupun kampanye militer ke India selatan yang terkenal dengan Gajabahu.<ref>{{Cite web|url=http://lakdiva.org/mahavamsa/chap035.html|title=Chapter XXXV|publisher=Lakdiva.org|access-date=2012-08-17|archive-date=2022-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220120035950/http://lakdiva.org/mahavamsa/chap035.html|dead-url=no}}</ref> Sebaliknya ia disajikan sebagai pelindung agama; kronik itu mengartikannya dengan pembangunan dua [[Wihara|vihara]] - Matuvihara dan Rumika - dan stupa yang disebut Abhayuttara. Dia juga dikreditkan dengan membuat mantel untuk Mirisavetiya [[Dutugamunu dari Sri Lanka|Dutugemunu]], dan untuk membangun waduk untuk menyediakan biara Abhayagiri dengan makanan. Dia juga memperbaiki empat pintu masuk stupa Abhayagiri.<ref>[http://www.srimahabodhiya.lk/Abayagiriya.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060517041930/http://www.srimahabodhiya.lk/Abayagiriya.htm |date=2006-05-17 }} Error in webarchive template: Check <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;url=</code> value. Empty.</ref>
 
Gajabahu juga berjasa dengan pengenalan kultus dewi Pattini ke Sri Lanka. Silapathikaram menyebutkan kehadiran Gajabahu di konsekrasi sebuah kuil untuk Kannagi (diidentifikasi sebagai Pattini dalam kasus ini) oleh raja Chera Senguvuttan. Sekembalinya dari India ia membawa kembali tidak hanya semangkuk Buddha tetapi juga gelang kaki Pattini yang sakral, dan membangun sebuah kuil untuk dewi 'di sebuah tempat bernama Vattapalli dekat Mullaitivu'.<ref name="pattini.org">[http://pattini.org/pattini-1.htm] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060503065931/http://pattini.org/pattini-1.htm|date=3 May 2006}}</ref> Namun, ada pandangan alternatif bahwa kultus benar-benar tiba di Sri Lanka pada abad ke-13, dan legenda patronase Gajabahu secara retrospektif diciptakan untuk menghasilkan legitimasi bagi dewi.<ref>[http://pattini.org/ankeli-puja.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060503065715/http://pattini.org/ankeli-puja.htm |date=2006-05-03 }} Error in webarchive template: Check <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;url=</code> value. Empty.</ref>
 
Perahara tahunan yang diadakan di Kandy juga dianggap berasal dari pemerintahan Gajabahu. Menyusul keberhasilan penyelesaian sebuah kampanye ke wilayah Chola, kuil [[Wisnu]] di Anuradhapura dikatakan telah mementaskan sebuah iring-iringan sebagai ucapan terima kasih, yang akhirnya berkembang menjadi festival hari ini.<ref>{{Cite web|url=http://daladamaligawa.org/historical-places.htm|title=Kandy Esala Perahara rituals and their significance|date=2002-07-23|publisher=Daladamaligawa.org|access-date=2012-08-17|archive-date=2012-09-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20120902023757/http://daladamaligawa.org/historical-places.htm|dead-url=no}}</ref>
 
Gajabahu digantikan oleh ayah mertuanya, Mahallaka Naga.
Baris 23:
Sebaliknya, sebutan Gajabahu dalam sumber-sumber berbahasa Tamil mewakili kunjungan yang lebih hangat oleh raja Sri Lanka. Silapathikaram menyebut dia dua kali. Pada kesempatan pertama ia bersama raja Chera, Senguvuttan, mempersembahkan kurban kepada dewi Kannagi dalam sebuah pengantar. Kemudian dia mendampingi raja Chera lagi, dan dalam kondisi yang sangat baik.
 
Telah disarankan bahwa penyebutan ini tidak selalu menghalangi kampanye militer; bagaimanapun juga, sangat mungkin bahwa Gajabahu dan Senguvuttan mempersembahkan kurban persembahan sebagai cara untuk mengamankan perdamaian yang baru selesai. Di sisi lain, versi yang disajikan dalam Mahavamsa dan Silapathikaram tidak menyebutkan kekerasan sama sekali, meskipun merupakan sumber utama untuk periode ini. Lebih jauh lagi, keandalan dari entires dalam Silapathikaram telah dipertanyakan, dan telah disarankan bahwa pertemuan antara Gajabahu dan Senguvttan adalah hasil dari sejumlah 'lisensi puitis' pada bagian dari kompilator.<ref name="linguistlist1">{{Cite web|url=http://listserv.linguistlist.org/cgi-bin/wa?A2=ind9702&L=indology&D=1&P=10849|title=LISTSERV 16.0|date=1997-02-13|publisher=Listserv.linguistlist.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20071025102841/http://listserv.linguistlist.org/cgi-bin/wa?A2=ind9702&L=indology&D=1&P=10849|archive-date=25 October 2007|dead-url=yes|access-date=2012-08-17}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.cmi.ac.in/gift/Tamil/tami_tamilorigin_not_considered.htm|title=Dr.Gift Siromoney's Home Page|publisher=Cmi.ac.in|access-date=2012-08-17|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303201939/http://www.cmi.ac.in/gift/Tamil/tami_tamilorigin_not_considered.htm|dead-url=no}}</ref>
 
== Makna ==
Baris 33:
 
== Perdagangan ==
Ada sejumlah penggalian arkeologi dalam beberapa tahun terakhir di pelabuhan kuno Godavaya (= Godawaya, Gothapabbata), terletak di sekitar batu besar yang menghadap ke Samudra Hindia, dekat dengan daerah penambangan permata dari Lower Sitracala Wewa dan rute pelayaran pedalaman dari Walawe Ganga. Para arkeolog telah menemukan bahwa Godavaya adalah pemberhentian penting di [[Jalur Sutra]], pada awal abad-abad masehi dengan penggalian dan penelitian yang mengungkap koneksi dari Tiongkok ke Laut Merah dan Laut Tengah.<ref>Kessler (1998): 31-34</ref> Prasasti batu di [[Aksara Brahmi|Brahmi]], yang berasal dari masa pemerintahan Gajabahu I, memerintahkan bahwa bagian dari koleksi pabean di Pelabuhan Godavaya di Ambalanthota disumbangkan ke Kuil Godapawath di dekatnya.<ref>Bopearachchi (1996), p. 64.</ref><ref>{{Cite web |url=http://sundaytimes.lk/020414/plus/2.html |title=Salinan arsip |access-date=2018-11-10 |archive-date=2022-09-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220920232728/https://www.sundaytimes.lk/020414/plus/2.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.dailynews.lk/2009/08/22/fea01.asp|title=Features &#124; Online edition of Daily News - Lakehouse Newspapers|date=2009-08-22|publisher=Dailynews.lk|archive-url=https://web.archive.org/web/20121011175518/http://www.dailynews.lk/2009/08/22/fea01.asp|archive-date=11 October 2012|dead-url=yes|access-date=2012-08-17}}</ref> Ada tiga prasasti dan sekitar 75.000 koin Romawi kuno yang ditemukan di dalam bejana tanah di wilayah tersebut.<ref>Ray (2003), p. 202.</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 52:
* Ray, Himanshu Prabha. (2003). ''The Archaeology of Seafaring in Ancient South Asia''. Cambridge University Press. Cambridge, U.K. {{ISBN|0-521-80455-8}}0-521-80455-8 (hbk); {{ISBN|0-521-01109-4}}0-521-01109-4 (pbk).
* 'The Cult of the Goddess Pattini', Gamini Obeysekara, University of Chicago Press 1984
* Lakadiva.org: http://lakdiva.org/mahavamsa/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110709153201/http://lakdiva.org/mahavamsa/ |date=2011-07-09 }}
 
== Pranala luar ==