K'un-lun po: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Verosaurus (bicara | kontrib) |
Verosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
| Ship country =
| Ship flag =
| Ship name = ''K'un-lun po'', ''Kun-lun po'', ''Kunlun po'', ''K'un-lun bo'', ''Kun-lun bo'', ''Kunlun bo'', ''kolandiapha'', ''kolandiapha onta'', ''kolandiaphonta'', ''kolandia'', ''colandia'', ''崑崙舶''<ref name=":1">{{Cite book|last=Coedès|first=George|title=The Indianized States of South-East Asia|publisher=University of Hawaii Press|year=1968|isbn=9780824803681|page=29, 273}}</ref>
| Ship namesake =
| Ship ordered =
Baris 49:
}}
|}
'''K'un-lun po''' (juga disebut '''Kun-lun po,''' '''Kunlun po''',
== Sejarah ==
Baris 56:
Buku abad ke-3 berjudul "Hal-Hal Aneh dari Selatan" (南州異物志) karya Wan Chen (萬震) mendeskripsikan kapal yang mampu membawa 600–700 orang bersama dengan lebih dari 10.000 ''hu'' (斛) kargo (menurut berbagai interpretasi, berarti 250–1000 ton<ref name=":6">{{Cite journal|last=Manguin|first=Pierre-Yves|date=September 1980|year=|title=The Southeast Asian Ship: An Historical Approach|url=https://archive.org/details/the-southeast-asian-ship-an-historical-approach|journal=Journal of Southeast Asian Studies|volume=11|issue=|pages=266-276|doi=|via=}}</ref>{{Rp|275}}—600 ton bobot mati menurut Manguin).<ref name=":2">Manguin, Pierre-Yves (1993). [[iarchive:manguin-1993-trading-ships-of-south-china-sea|Trading Ships of the South China Sea]]. ''Journal of the Economic and Social History of the Orient''. '''36''' (3): 253-280.</ref>{{Rp|262}} Kapal ini bukan berasal dari Cina, namun mereka berasal dari K'un-lun. Kapal-kapal yang disebut ''K'un-lun po'' (atau ''K'un-lun bo''), yang besar lebih dari 50 meter panjangnya dan tingginya di atas air 5,2–7,8 meter.<ref group="catatan">Dalam naskah aslinya, panjang kapal ditulis sebagai 20 ''chang'' atau lebih dan lambung bebasnya 2–3 ''chang''. Di sini 1 ''chang'' (atau ''zhang'') diambil sebagai 2,6 meter.</ref> Bila dilihat dari atas kapal-kapal itu serupa galeri-galeri yang diatapi.<ref name=":11">{{Cite journal|last=Christie|first=Anthony|date=1957|title=An Obscure Passage from the "Periplus: ΚΟΛΑΝΔΙΟϕΩΝΤΑ ΤΑ ΜΕΓΙΣΤΑ"|url=https://archive.org/details/Kolandiaphonta-ta-Megista|journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London|volume=19|issue=|pages=345-353|doi=|via=}}</ref>{{rp|347}} Dia menjelaskan desain layar kapal sebagai berikut:
<blockquote>Orang-orang yang berada di luar penghalang, sesuai dengan ukuran kapalnya, terkadang memasang (sampai sebanyak) empat layar yang mereka bawa secara berurutan dari haluan ke buritan. (...) Keempat layar itu tidak menghadap ke depan secara langsung, tetapi diatur secara miring, dan diatur sedemikian rupa sehingga semuanya dapat diperbaiki ke arah yang sama, untuk menerima angin dan menumpahkannya. Layar-layar yang berada di belakang layar yang menghadap arah angin menerima tekanan angin, melemparkannya dari satu ke yang lain, sehingga mereka semua mendapat keuntungan dari kekuatannya. Jika sedang badai, (para pelaut) mengurangi atau memperbesar permukaan layar sesuai dengan kondisi. Sistem layar miring ini, yang memungkinkan layar untuk menerima angin dari satu dan lainnya, menghindarkan kecemasan yang terjadi ketika memiliki tiang tinggi. Dengan demikian kapal-kapal ini berlayar tanpa menghindari angin kencang dan ombak besar, dengan itu mereka dapat mencapai kecepatan tinggi.<br>— Wan Chen, Nánzhōu Yìwùzhì (Hal-Hal Aneh dari Selatan)<ref name=":2" />{{rp|262}}<ref>
Sebuah buku dari tahun 260 masehi yang dibuat K'ang T'ai (康泰), yang dikutip dalam ''Taiping Yulan'' (982 M) menjelaskan kapal berlayar tujuh yang disebut ''po'' atau ''ta po'' (kapal besar atau jung besar) yang dapat melakukan perjalanan sejauh [[Suriah (kawasan)|Suriah]] (大秦—Ta-chin, [[Suriah Romawi]]). Kapal-kapal ini digunakan oleh pedagang [[India-Skithia|Indo-Saka]] (月支—Yuezhi) untuk mengangkut kuda. Dia juga membuat rujukan untuk perdagangan [[muson]] antara pulau-pulau (atau kepulauan), yang memakan waktu satu bulan dan beberapa hari dalam sebuah ''po'' besar.<ref name=":11" />{{rp|347}}<ref name="needham volume 4 part 3 46422" />{{rp|602}}<ref>{{cite book|editor-last = Beaujard |editor-first= Philippe |year = 2019 |title = The Worlds of the Indian Ocean: A Global History. Volume 1, From the Fourth Millennium BCE to the Sixth Century CE| publisher = Cambridge University Press |isbn=978-1-108-42456-1 }}</ref>{{rp|406}} Kata "po" ini bukan bahasa Cina, melainkan berasal dari kata ''parahu'' dari bahasa Jawa kuno,<ref name=":0">{{Cite book|last=Zoetmulder|first=P. J.|year=1982|url=http://sealang.net/ojed/|title=Old Javanese-English dictionary|location=The Hague|publisher=Martinus Nijhoff|isbn=9024761786}}</ref>{{rp|1280}} ''prau'' dari bahasa Jawa, atau ''[[perahu]]'' dalam bahasa Melayu.<ref>{{Cite book|last=Sunyoto|first=Agus|year=2017|url=https://archive.org/details/atlaswalisongo/page/n43/mode/2up?q=kun-lun|title=Atlas Walisongo|location=Tangerang Selatan|publisher=Pustaka IIMaN|url-status=live}}</ref>{{rp|21}} Perlu diketahui bahwa kata "perahu" sebelum abad ke-17 merujuk pada kapal-kapal besar.<ref>{{Cite journal|last=Rafiek|first=M.|date=December 2011|title=Kapal dan Perahu dalam Hikayat Raja Banjar: Kajian Semantik|journal=Borneo Research Journal|volume=5|pages=187-200|via=}}</ref>{{rp|193}}
|