Nomo Koeswoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 67:
Meski meraih kesuksesan dalam bermusik, tetapi kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Hal itu dirasakan oleh seluruh personel Koes bersaudara. Tahun 1968-1969 merupakan saat-saat surut bagi Koes Bersaudara. Setiap malam Koes Bersaudara manggung di banyak tempat hiburan. Kondisi Nomo yang sudah berkeluarga tidak memungkinkannya harus menggantungkan hidup dari bermusik. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan. Di saat yang sama abangnya, Tonny Koeswoyo masih belum menikah, sehingga masih belum mempunyai banyak tanggungan hidup.
 
Nomo kerap berkata kepada Tonny untuk bisa mengatur jadwal latihan musik dengan pas, agar ia bisa mengikuti dengan baik. Tidak seperti saat itu di mana latihan seperti tidak mengenal waktu, mulai pagi sampai seharian penuh. Perbedaan pendapat yang diawali pada 1968 desas-desus antara sang abang Tonny Koeswoyo dan Nomo akhirnya kian meruncing. Nomo yang memiliki jiwa bisnis menginginkan agar Koes Bersaudara tidak mengandalkan hidupnya pada musik saja, harus ada usaha lain. Pendapat ini tidak disetujui Tonny, bahkan ia disuruh memilih untuk fokus pada musik di Koes Bersaudara atau kerja di luar. Dengan terpaksa, ia pun memilih untuk bekerja.
 
Posisi drummer yang ditinggalkan Nomo Koeswoyo kemudian digantikan oleh [[Kasmuri]] (dikenal dengan panggilan [[Murry]]) yang berasal dari [[Surabaya]]. Murry adalah mantan gitaris dan drummer dari grup band '''Patas'''. Murry direkomendasikan oleh Yon kepada Tonny lewat temannya yang bernama Tommy Darmo. Saat itu, Tommy Darmo hendak melamar menjadi drummer, tetapi permainan drumnya tak sesuai keinginan Tonny. Karena belum menemukan pemain drum yang pas, Tonny kemudian meminta tolong kepada Dimas Wahab yang merupakan seorang pemain bass kepada sahabat Dimas yang bernama Totok AR. Totok ternyata juga merekomendasikan Murry kepada Tonny. Yon pun kemudian meminta tolong Tommy Darmo untuk membawa Murry ke tempat mereka, karena Tommy kenal Murry sejak dari Surabaya.