Kota Bukittinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dedi A (bicara | kontrib)
Dedi A (bicara | kontrib)
k Pariwisata: penambahan beberapa detail pada bagian Kurai Limo Jorong
Baris 57:
Di Taman Bundo Kanduang terdapat replika [[Rumah Gadang]] yang berfungsi sebagai [[museum]] kebudayaan [[Minangkabau]], [[kebun binatang]] dan benteng [[Fort de Kock]] yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut [[Jembatan Limpapeh]]. Jembatan penyeberangan [[Limpapeh]] berada di atas Jalan A. Yani yang merupakan jalan utama di kota Bukittinggi
 
Pasar Atas berada berdekatan dengan [[Jam Gadang]] yang merupakan pusat keramaian kota. Di dalam Pasar Atas yang selalu ramai terdapat banyak penjual [[kerajinan bordir]] dan makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat seperti [[Karupuak Sanjai]] (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, serta [[Karupuak Jangek]] (Kerupuk Kulit) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau dan [[Karak Kaliang]], sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8.
 
[[Danau Maninjau]] terletak sekitar 36 km atau sekitar 45 menit perjalanan dengan mobil dari kota Bukittinggi.
Secara geografis, Bukittinggi, terdiri dari bukit-bukit. Oleh sebab itu jalannya mendaki dan menurun, berdasarkan bukit itulah kemudian, pemerintahan dibagi (sebelum Orde Baru memecahnya ke dalam Kelurahan), ke dalam 5 [[jorong]] yang disebut juga dengan [[Kurai Limo Jorong]], yaitu [[Jorong]] ([[Guguak Panjang]], Jorong [[Mandiangin Koto Selayan]], Jorong [[Bukit Apik Pintu Kabun]], Jorong [[Aua Birugo]], dan Jorong [[Tigo Baleh]]).
 
Dan pada saat ini juga telah dibangun pusat perbelanjaan modern di Bukittinggi.